Eduard Folayang ‘Bersyukur’ Dapat Beraksi Dalam ONE Fight Night 5 Di Manila
Sudah cukup lama Eduard Folayang tidak tampil di hadapan para kompatriotnya, namun “Landslide” akan kembali beraksi pada Sabtu, 3 December, di Mall of Asia Arena, Manila, Filipina.
Ikon Team Lakay ini akan menghadapi Edson Marques dalam laga lightweight MMA di ONE Fight Night 5: De Ridder vs. Malykhin, dan ia bersemangat untuk mendapatkan tempat di kartu pertandingan yang padat dan disiarkan langsung pada jam tayang utama A.S. itu.
Namun, ini bukanlah perjalanan yang mudah bagi Folayang.
Setelah rangkaian kekalahan berat dalam bela diri campuran, mantan Juara Dunia ONE Lightweight itu berada di posisi terpojok dan akan membutuhkan dukungan dari para penonton Filipina.
Pria berusia 39 tahun ini berkata:
“Yang saya inginkan hanyalah kembali berkompetisi dan bergabung di kartu ini. Tak peduli siapa yang saya hadapi. Sebenarnya, saya menunggu [Yoshihiro] Akiyama, namun saya kira ia menolak tawaran untuk melawan saya.”
“Saya sangat bersyukur karena saya dapat [masuk di kartu ini], dan tentu saja, ajang ini akan terjadi di Filipina untuk pertama kalinya dalam tiga tahun ini, maka saya sangat bersemangat. Saya tak sabar untuk tampil di hadapan para penonton tuan rumah.”
Itu juga menjadi kontes yang menarik bagi mereka yang menonton di Manila dan di seluruh dunia.
Keduanya akan lebih ingin bertarung dalam posisi stand-up, dengan petarung wushu Folayang yang melawan Marques, sosok yang memiliki arsenal tinju dan Muay Thai kuat.
Untuk bagiannya, “Landslide” mengira laga ini akan menempatkan dirinya dalam posisi yang tepat ketika ia sangat membutuhkan kemenangan ini dalam divisi lightweight MMA.
Ia berkata:
“[Marques] juga seorang striker. Ia tiba dari latar belakang Muay Thai, dan itu bagus bagi saya karena itu akan membawa saya lebih dekat ke tempat dimana saya ingin berada – kembali ke jalur kemenangan.”
“Melihat laga-laga sebelumnya, [Raimond Magomedaliev] mengenainya dengan pukulan kanan sebelum [Hiroyuki Tetsuka] menghentikan dirinya dengan serangan kiri. Lalu, ia mengalahkan [Kim Kyung Lock], seorang striker, via keputusan, maka saya berharap laga ini akan berakhir di atas kaki.”
“Anda dapat mengharapkan aksi fantastis dari saya. Saya mengincar sebuah KO.”
Eduard Folayang Bersemangat Setelah Atasi John Wayne Parr
Walau Eduard Folayang sangat ingin untuk kembali bangkit dalam seni bela diri campuran, ia meraih kemenangan terakhirnya saat melawan striker ikonik John Wayne Parr.
Pria Filipina ini menghadapi Parr di bawah peraturan Muay Thai dalam laga terakhir petarung Australia itu sebelum ia pensiun di ONE X, Maret lalu, dimana ia meraih kemenangan sulit melalui keputusan mutlak.
Penampilan ini memberinya keyakinan luar biasa sebelum pria ini kembali ke disiplin yang lebih disukainya, MMA, pada 3 Desember ini.
Folayang berkata:
“Saya sangat bersyukur bahwa saya menghadapi John Wayne Parr terakhir kali. Itu adalah laga khusus striking dan itu sangat membantu saya. Saya kira itu hanya lebih memotivasi saya untuk beraksi lebih baik dan menjadi lebih yakin dalam laga ini, jika itu dapat tetap berlangsung di atas kaki.”
“Dari laga itu, keyakinan saya bertumbuh dengan pesat. Saya merasa seperti kemampuan striking saya dapat menjadi jauh lebih baik jika saya dapat bertahan melawan John Wayne Parr. Fakta bahwa saya beradu jarak dekat dengannya hanya berarti saya ada di kelas dunia.”
“Itu adalah pendorong keyakinan diri yang sangat besar.”
Terlepas kesuksesannya di “seni delapan tungkai,” Folayang tak tergoda untuk beralih secara permanen.
Sebaliknya, hati sang veteran ini masih sangat terikat pada seni bela diri campuran, dimana ia telah mencapai berbagai kesuksesan luar biasa di atas panggung dunia ONE Championship.
“Landslide” menambahkan:
“Saya rindu berkompetisi dalam MMA, namun saya bersyukur dengan bagaimana saya tampil dalam Muay Thai terakhir kali itu. Namun, sekarang saya kembali melakukan apa yang selalu saya lakukan, cara saya mencari penghasilan selama bertahun-tahun.”
