‘Dia Bukan Petarung Muay Thai’ – George Jarvis Janji Bongkar Kelemahan Regian Eersel Di ONE Fight Night 34
Jika kebanyakan petarung mengagumi Regian “The Immortal” Eersel karena catatan luar biasanya, George “G-Unit” Jarvis justru melihat adanya celah taktikal yang bisa dieksploitasi oleh petarung Muay Thai sejati.
Pria 25 tahun ini akan menjalani laga penentuan kontra Eersel dalam laga Kejuaraan Dunia ONE Lightweight Muay Thai pada partai utama ONE Fight Night 34, yang tayang live di jam primetime AS pada 2 Agustus dari Lumpinee Stadium di Bangkok, Thailand.
Alih-alih terintimidasi oleh catatan tak terkalahkan “The Immortal” selama sembilan tahun dalam Muay Thai, “G-Unit” percaya bahwa ia telah menemukan kunci kelemahan yang bisa melengserkan sang rival dari takhtanya.
Jarvis telah menghabiskan banyak waktunya untuk mempelajari gaya tanding Eersel, dan hasil analisanya menunjukkan bahwa ada kesalahan sebuah fundamental. Jagoan asal Inggris ini melihat adanya perbedaan dalam kickboxing dan Muay Thai dalam sarung tangan 4-ons:
“Semua orang juga melupakannya. Dia bukanlah petarung Muay Thai. Dia tentu telah lama bertarung dalam Muay Thai, tapi kamu harus melihat gayanya. Dia adalah seorang kickboxer. Dia senang melaju. Dia kerap meletakkan tangannya di kepala dan sikunya secara berdekatan. Dia senang mendaratkan kombinasi pukulan dengan tendangan rendah dari dalam, dan itulah tipikal kickboxer Belanda, yang mana cukup bagus dan sulit dikalahkan.
“Tapi saat kamu bertarung Muay Thai, ini adalah petarungan yang jelas berbeda terutama dalam sarung tinju tipis yang mana saya bisa menangkapnya dan menyikunya serta menyerang lewat clinch.”
Rasa percaya diri dari sang penantang datang dari pengalamannya bertarung dalam “seni delapan tungkai.” Walau transisi Eersel dalam kickboxing dan Muay Thai di ONE nampak sempurna, Jarvis percaya akan kemampuan dirinya dalam mengungguli sang atlet Belanda-Suriname.
Dengan pengalaman lebih dari dua dekade dalam Muay Thai, “G-Unit” menilai persiapan Eersel tidaklah cukup untuk menyaingi kemampuannya:
“Saya telah menjadi petarung Muay Thai selama lebih dari 20 tahun, jadi dia tak bisa mengalahkan Muay Thai saya hanya dengan persiapan selama delapan minggu. Dari situlah datangnya rasa percaya diri saya.”
Jarvis Prediksi Habisi Eersel Pada Ronde Ketiga
Cetakan biru untuk mengalahkan Regian Eersel sudah tertanam dalam benak George jarvis, termasuk dengan memanfaatkan teknik Muay Thai superior miliknya untuk mengatasi badai serangan di awal laga sebelum melancarkan serangan pamungkas pada ronde pertengahan.
Melihat dari laga pertahanan gelar Eersel sebelumnya, Jarvis percaya ia punya senjata yang tidak dimiliki oleh Sinsamut Klinmee dalam dua pertemuannya dengan sang penguasa divisi.
Jarvis berucap:
“Saya percaya saya lebih hebat dari Sinsamut, dan Sinsamut memberinya laga yang hebat, terutama pada laga pertama. Tentu saja pada pertemuan kedua, Sinsamut sedang unggul sebelum terluka pada ronde keempat.
“Tapi saya tahu saya lebih hebat dari Sinsamut, jadi jika Sinsamut bisa mengimbanginya dan melakukan apa yang telah dia lakukan, maka saya yakin bisa melakukan hal yang sama, bahkan lebih baik.”
Alih-alih mencoba bertahan selama lima ronde melawan sang Juara Dunia, jarvis telah merangkai sebuah jalur kemenangan spesifik jelang laga nanti. Ia berencana untuk menyerap semua tekanan di awal sebelum membalikkan keadaan saat ritme Eersel terganggu dan kondisinya mulai menjadi faktor penentu.
Prediksinya cukup tegas. Alih-alih mengikuti alur tekanan yang biasa “The Immortal” lakukan, jarvis siap untuk menggunakannya sebagai kesempatan untuk menyerang balik dengan kekuatan yang telah membawanya pada satu tempat di jajaran atlet global ONE.
“Jika saya harus mempertaruhkan uang saya, saya menduga dia akan menekan pada awal-awal. Saya akan menyerap sedikit serangannya dan lalu menyerang balik. Dan saya prediksi saya akan menghabisinya pada ronde ketiga.
“Saya tidak akan datang ke sana dan mengalahkannya lewat poin dan meraih kemenangan terbelah. Saya ingin pergi ke sana dan menumbangkannya dalam beberapa ronde awal dan benar-benar membuat pernyataan.”