Xiong Jing Nan Vs. Angela Lee III: 4 Kunci Kemenangan Dalam Trilogi Kejuaraan Dunia

Angela Lee Xiong Jing Nan Trilogy 1200X800

Sepasang Juara Dunia ONE, “The Panda” Xiong Jing Nan dan “Unstoppable” Angela Lee, siap untuk menyelesaikan salah satu laga trilogi paling menarik dan menghibur dalam sejarah seni bela diri campuran.

Pada Sabtu, 1 Oktober ini, kedua rival lama itu akan tampil dalam laga keras yang sangat ditunggu, dimana ratu atomweight Lee menantang Xiong demi gelar Juara Dunia ONE Women’s Strawweight.

Setelah berbagi Circle selama lebih dari 45 menit – dimana keduanya sukses mempertahankan gelar mereka – “The Panda” dan “Unstoppable” memang sudah tidak asing lagi.

Mereka mengetahui kekuatan dan kelemahan masing-masing – dan berencana memanfaatkan semua itu di Singapore Indoor Stadium.

Panggung telah disiapkan untuk menjadi saksi bagi penyelesaian dramatis dalam persaingan epik ini. Berikut, mari kita lihat beberapa kunci kemenangan bagi Xiong dan Lee saat mereka tampil di hadapan para penonton di jam tayang utama A.S. sebagai aksi puncak dari ONE Fight Night 2.

Teknik Takedown Lee

Dalam berbagai cara, laga antara sepasang Juara Dunia ini adalah laga klasik striker-versus-grappler.

Lee akan mencoba membawa aksi ke atas kanvas, dimana ia dapat menggunakan kemampuan grappling elite yang memberinya delapan submission dari 11 kemenangan dalam karier MMA-nya.

Sebagai mantan Juara Gulat Negara Bagian Hawaii, ratu atomweight ini menunjukkan berbagai variasi takedown dalam kedua laganya melawan Xiong, dari jegalan (trip) sederhana sampai teknik belly-to-back suplex.

Agar wanita keturunan Singapura-Amerika itu dapat menjadi pemegang gelar dua divisi, ia tentu harus menerapkan arsenal gulatnya dan menciptakan laga berbasis grappling yang memberi keunggulan bagi kemampuan sabuk hitam BJJ-nya.

Kekuatan Pukulan Xiong

Sama seperti “Unstoppable” yang menginginkan laga ini berlangsung di ground, Juara Dunia ONE Women’s Strawweight ini akan mengincar aksi striking.

Dikenal atas kemampuan tinju dan kekuatan besarnya, Xiong menghabiskan sebagian besar serangan di atas kaki dalam dua laga awalnya bersama Lee. Tentu, ia akan ingin mengulangi kesuksesan itu.

Superstar Tiongkok ini memiliki hook kiri keras, yang berulang kali didaratkannya. Dan, sementara Lee memang memiliki dagu yang kuat, kekuatan Xiong itu cukup untuk menghentikan tekanan maju lawannya itu – bahkan menjatuhkannya dalam laga kedua mereka.

Setiap kali kedua wanita ini beradu dalam aksi striking, kekuatan “The Panda” akan menjadi pembeda.

Ketahanan Kardiovaskular Lee

Mungkin, perbedaan terbesar dari laga pertama dan kedua mereka adalah kemampuan kardio milik Lee.

Dalam aksi pertama mereka, ia melambat pada saat-saat terakhir dan menderita kekalahan TKO. Tetapi pada laga kedua mereka, ia meningkatkan ritme dan membuat Xiong kewalahan demi mencetak kemenangan submission pada detik terakhir.

Sebagai atlet atomweight, Lee akan menjadi sosok yang lebih kecil pada laga Sabtu ini, yang berarti ia akan membutuhkan stamina luar biasa untuk mengatasi Xiong yang lebih berat dan kuat selama 25 menit yang tersedia dalam laga.

Dalam laga trilogi ini, kita harus memperhatikan berbagai momen di ronde pertengahan dan akhir, saat “Unstoppable” harus tetap segar dan meningkatkan ritme serangannya.

Teknik Xiong Untuk Lepaskan Diri Dari Submission

Selain 15 detik terakhir dari laga ulang epik melawan Lee itu, “The Panda” nampak tak dapat terkena penyelesaian apa pun, dimana ia mampu melepaskan diri dari berbagai percobaan submission kuat selama 10 ronde laga mereka sampai saat itu.

Kemampuan ratu strawweight ini untuk melepaskan diri akan menjadi sangat krusial sekali lagi – tak hanya karena hal itu memberinya kesempatan untuk melanjutkan pertandingan, tetapi juga karena itu seringkali membawa laga itu kembali ke posisi stand-up.

Saat menggunakan agresi “Unstoppable” melawan dirinya, Xiong nampak memiliki kemampuan yang langka untuk melakukan scramble dan keluar dari kuncian sampai ia kembali berdiri.

Seluruh teknik melepaskan diri, dan scramble itu, akan menjadi sangat kritis dalam laga antara sepasang Juara Dunia yang sangat dominan ini.

Selengkapnya di Fitur

Blake Cooper Maurice Abevi ONE Fight Night 14 41 scaled
Constantin Rusu Bogdan Shumarov ONE Fight Night 12 68
Kairat Akhmetov Reece McLaren ONE Fight Night 10 12
WeiRui 1200X800
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 12
Natalia Diachkova Chellina Chirino ONE Friday Fights 55 14
Sean Climaco
Nanami Ichikawa
Hu Yong Woo Sung Hoon ONE Fight Night 11 50
WeiRui 1200X800
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 20 scaled
Halil Amir Ahmed Mujtaba ONE Fight Night 16 38 scaled