Kiamrian Abbasov Vs. Christian Lee: 4 Kunci Kemenangan Di Kejuaraan Dunia Welterweight

Kiamrian Abbasov James Nakashima Inside The Matrix II 31

Christian Lee memiliki kesempatan untuk memasuki klub elite dari para Juara Dunia dua divisi ONE saat ia menghadapi Kiamrian Abbasov pada Sabtu, 19 November ini.

Juara Dunia ONE Lightweight ini naik divisi untuk menantang gelar Juara Dunia ONE Welterweight milik Abbasov pada laga utama ONE Fight Night 4, yang disiarkan langsung pada jam tayang utama A.S. dari Singapore Indoor Stadium.

Namun, ini takkan menjadi tugas yang mudah bagi superstar Singapura-Amerika itu.

Abbasov menjadi kekuatan luar biasa dalam divisi berat badan alaminya – dengan kekuatan dan stamina luar biasa di sisi kemampuan menyeluruh yang ia miliki.

Kedua seniman bela diri campuran ini memiliki berbagai persenjataan yang dapat mereka gunakan, tetapi apa yang akan menjadi penentu kemenangan mereka?

Berikut adalah beberapa kunci kemenangan terbesar jelang laga Juara Dunia vs. Juara Dunia antara kedua kompetitor yang panas ini.

#1 Kemampuan Fisik Abbasov

Abbasov hanya akan memiliki keunggulan tinggi badan satu inci atas “The Warrior,” namun posturnya yang sangat berotot hanya berarti dirinya dapat menjadi atlet yang mengancam secara fisik di dalam Circle. Ia dapat menggunakan keunggulan ini dengan menyerang dalam jarak dekat.

“Brazen” gemar beraksi dari posisi clinch dengan teknik dirty boxing dan serangan lututnya, yang akan mencetak kerusakan sementara dirinya akan menekan secara fisik atas lawan yang lebih kecil itu.

Dari titik itu, ia dapat mengincar celah untuk menyerang dengan teknik gulatnya, termasuk body lock takedowns dan jegalan (trip).

Jika ia dapat meraih posisi di atas tubuh Lee, pria Kirgistan yang sangat kuat ini memiliki pengendalian atas (top control) yang luar biasa, ground-and-pound keras, serta arsenal kuncian leher yang bagus.

Namun, bahkan jika ia tak dapat melakukan itu, aksi konstan yang diterapkannya dapat saja membuat sang penantang kelelahan dan mematikan serangan eksplosifnya.

#2 Lee Menjaga Ruang Untuk Menyerang

Lee harus menghindari aksi clinch keras yang mungkin akan diterapkan Abbasov dan berusaha menjaga jarak serangnya untuk memanfaatkan serangan terkuat yang ia miliki.

Walau “The Warrior” kalah tinggi, ia sebenarnya memiliki keunggulan jangkauan. Rentangan tangannya terukur di 76 inci, jika dibandingkan dengan 73 inci milik Abbasov, dimana hal ini akan sangat krusial bagi dirinya untuk mempertahankan jarak di belakang pukulan panjangnya.

Sebagai pencetak penyelesaian terbaik dalam sejarah ONE dengan 15 kemenangan via penghentian wasit, Lee menunjukkan kekuatan besar yang dapat mengubah arah laga dalam sekejap, dan jika ia lebih lama lagi beradu striking, ia akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk mendaratkan itu.

Pria berusia 24 tahun ini harus menjadi sangat lihai dalam menghindari kekuatan Abbasov, serta memilih serangannya dari sisi luar sampai penguasa welterweight itu membuat kesalahan dan menciptakan celah bagi serangannya.

#3 Kesabaran Abbasov

Walau dirinya juga menjadi pencetak penyelesaian yang tegas, Abbasov mungkin ingin bermain panjang dalam laga pertahanan gelar Juara Dunia ONE Welterweight ini.

“Brazen” telah meraih sembilan keputusan dari para juri, dimana ia memenangkan delapan di antaranya, yang menunjukkan bahwa dirinya memang sangat nyaman untuk berlaga sampai akhir jika dibutuhkan.

Sebaliknya, Lee baru tiga kali mengakhiri laga di tangan juri, dengan sepasang kekalahan – keduanya terjadi setelah lima ronde laga Kejuaraan Dunia.

Dengan game plan yang terfokus membuat lawannya kelelahan, Abbasov dapat mencoba meraih keunggulan poin di kartu penilaian juri sebelum meraih keunggulan pada ronde-ronde terakhir.

Selain itu, ia dapat mengandalkan pukulan dan serangan lutut keras jika Lee mulai lelah dan membuka celah dalam pertahanannya.

Sang penguasa memang menunjukkan pengkondisian tubuh dan durabilitas saat mengalahkan James Nakashima pada ronde keempat laga Kejuaraan Dunia mereka, yang membuktikan dirinya memang sangat berbahaya dalam tiap ronde laga itu.

#4 Serangan Awal Cepat Dari Lee

Sementara Abbasov mungkin akan menunggu kesempatannya, Lee lebih mungkin menyerang keras di awal – sesuatu yang menjadi reputasi tersendiri bagi dirinya.

“The Warrior” mencetak 15 penyelesaian dari 16 kemenangannya, dengan 11 di antaranya tiba pada ronde pembuka. Tak banyak lawan yang dapat bertahan dari ledakannya pada ronde pertama, dan mereka yang berhasil lolos nampak selalu kelelahan setelah mencobanya.

Pria keturunan Singapura-Amerika ini melontarkan volume serangan yang sangat besar, namun ia juga memiliki kemampuan untuk melepaskan serangan balik yang tajam.

Lee memang harus mewaspadai pukulan kanan keras Abbasov, namun jika ia dapat memancing itu dari bintang Kirgistan ini, ia mungkin saja menemukan jalur serangan balasan ke arah dagu rivalnya itu.

Menerapkan tekanan di awal mungkin juga menjadi kesempatan terbaik bagi “The Warrior” untuk berakhir di atas Abbasov – dengan menyibukkannya dengan serangan untuk mengalihkan perhatiannya dari sebuah takedown – dan dari posisi tersebut, serangan ground miliknya takkan berhenti.

Lee memiliki ancaman di setiap area yang ada, dan jika ia memadukan serangannya dengan terjangan kuat pada ronde pembuka, mungkin itu semua akan cukup untuk membuat “Brazen” lengah.

19 November | ONE Fight Night 4: Abbasov vs. Lee | 8:00 WIB [PAGI] | Cara Menonton

  • Penggemar di A.S. dan Kanada dapat menyaksikan secara gratis jika berlangganan Amazon Prime!

Selengkapnya di Fitur

Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 21 scaled
Zakaria El Jamari Ali Saldoev ONE 166 39 scaled
Sinsamut Klinmee Mouhcine Chafi ONE Fight Night 16 64 scaled
Blake Cooper Maurice Abevi ONE Fight Night 14 41 scaled
Constantin Rusu Bogdan Shumarov ONE Fight Night 12 68
Kairat Akhmetov Reece McLaren ONE Fight Night 10 12
WeiRui 1200X800
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 12
Natalia Diachkova Chellina Chirino ONE Friday Fights 55 14
Sean Climaco
Nanami Ichikawa
Hu Yong Woo Sung Hoon ONE Fight Night 11 50