Abro Fernandes Bimbing Atlet Bela Diri Timor Leste Menuju Pentas Dunia

Abro Fernandes IMGL9830

Abro “The Black Komodo” Fernandes memiliki banyak hal yang ia syukuri sejak terjun ke dalam dunia bela diri campuran.

Dengan karir yang menunjang kehidupan keluarganya, Abro juga menemukan tambatan hati saat berlatih demi laganya diatas panggung dunia ONE Championship. Sebagai tulang punggung keluarga besarnya, mereka bergantung pada Abro dan adik-adiknya pun menjadikannya panutan.

Setelah seluruh pencapaiannya ini, atlet yang berlatih di Han Academy ini ingin memberi kesempatan bagi rekan-rekannya di Timor Leste, tempat kelahirannya, untuk menggapai kesuksesan yang sama, atau bahkan berbagai pencapaian yang lebih baik.

Abro Fernandes DSC_7008.jpg

Juara OPMMA Indonesia ini kini berlaga di divisi bantamweight dan telah tampil sebanyak dua kali sejak melakoni debutnya akhir tahun lalu. Kini, Abro pun telah membuka sasana bela diri campuran di tanah kelahirannya, demi mengasah dan menciptakan talenta baru di Timor Leste.

“Saya telah membangun [sebuah] kamp pelatihan di Timor Leste, karena di tempat asal saya belum banyak yang mengetahui olah raga ini,” kata Abro.

“Harapan saya untuk para calon atlet di Timor Leste adalah [agar mereka] mengambil langkah yang menjadikan diri mereka sukses dan terkenal di panggung internasional.”

 

Membangun sebuah training camp di tempat yang belum terlalu mengenal seni bela diri campuran bukanlah hal yang mudah. Namun, “The Black Komodo” menggunakan pengaruh dan jaringan yang dia dapat sebagai salah satu atlet berbakat di dalam “The Home Of Martial Arts” untuk mendorong dan menginspirasi generasi muda di daerahnya itu.

“Memang tidak mudah membangun sasana bela diri campuran, apalagi di tempat seperti Timor Leste,” kata Abro.

“Tapi walaupun banyak duka, banyak pula sukanya, saya tetap maju dan menikmati perjalanannya.”

Pria berusia 29 tahun ini memang seorang pejuang yang pantang menyerah. Ia terus melanjutkan usahanya menyebarkan olahraga bela diri campuran, serta nilai-nilai yang dikandung bela diri tersebut, di tempat asalnya.

Dalam waktu dekat, ia pun akan menyelenggarakan sebuah ajang pertandingan untuk membawa beberapa atlet lokal maupun internasional berlaga.

Sebagai langkah awal, Abro kini sedang mempersiapkan sebuah kejuaraan bela diri campuran bertajuk Lafaek Championship, yang diambil dari nama khas hewan Timor Leste.

“Banyak sekali yang tertarik ternyata,” ungkapnya.

“Walaupun masih banyak yang kurang memiliki teknik dan kemampuan, mereka memiliki semangat [besar].”

Dengan gelaran tersebut, Abro berharap untuk dapat menarik perhatian publik untuk berpartisipasi dalam seni bela diri campuran, serta dapat menyalurkan calon atlet bertalenta di Timor Leste yang kemudian akan kembali dilatih untuk tampil dalam ajang berskala internasional.

“Ada banyak talenta untuk menjadi atlet yang berbahaya bagi lawannya, cuma mereka masih perlu dilatih kembali untuk mengasah teknik yang ada,” kata Abro.

“Para petarung lokal ini masih perlu beberapa tahun latihan lagi untuk mampu menjadikan olahraga ini sebagai karir mereka.”

Meski mengakui banyak tantangan yang harus ia hadapi kedepan, Abro yakin bahwa langkah pertama adalah yang terpenting – dari ribuan langkah yang akan ditempuhnya untuk mengembangkan seni bela diri di Timor Leste.

Abro tidak akan berhenti memberi kesempatan para atlet dari kampung halamannya untuk meraih sukses melalui seni bela diri campuran.

“Saya ingin melihat teman-teman saya sukses dan bermain dalam skala internasional.”

Selengkapnya di Fitur

Constantin Rusu Bogdan Shumarov ONE Fight Night 12 68
Kairat Akhmetov Reece McLaren ONE Fight Night 10 12
WeiRui 1200X800
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 12
Natalia Diachkova Chellina Chirino ONE Friday Fights 55 14
Sean Climaco
Nanami Ichikawa
Hu Yong Woo Sung Hoon ONE Fight Night 11 50
WeiRui 1200X800
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 20 scaled
Halil Amir Ahmed Mujtaba ONE Fight Night 16 38 scaled
MurHawkSlater 1200X800