5 Sorotan Penting Dari ONE Fight Night 31: Kongthoranee vs. Nong-O II

Saemapetch Fairtex Abdulla Dayakaev ONE Fight Night 31 30 scaled

Bangkok kembali menjadi tuan rumah bagi lineup penuh aksi di Lumpinee Stadium lewat ONE Fight Night 31: Kongthoranee vs. Nong-O II pada Jumat, 2 Mei, waktu primetime Amerika, atau Sabtu, 3 Mei, waktu Indonesia.

Gelaran ini dipuncaki oleh aksi dua pahlawan olahraga Thailand, Kongthoranee Sor Sommai dan Nong-O Hama, yang berlaga dalam rematch flyweight Muay Thai sensasional.

The delectable action delivered a card worth remembering and also left fans with plenty to think about.

Semua aksi yang tercipta memberi kesan mendalam serta menjadi topik hangat bagi para fans.

Dengan 2025 yang terus menyajikan aksi ciamik, berikut lima sorotan penting dari ajang yang bertempat di salah satu arena paling terkemuka di dunia.

Nong-O Membuat Lomba Menuju Takhta Semakin Menarik

Flyweight menjadi rumah baru yang indah bagi Nong-O.

Ia menghadapi Kongthoranee dalam rematch dengan keadaan fit, segar, dan penuh determinasi. Dan hasilnya, mantan Juara Dunia ONE Bantamweight Muay Thai ini tampil lugas meski harus menerima tantangan berat untuk meraih kemenangan lewat keputusan bulat.

Sang legenda Thailand ini tidak nampak seperti atlet berusia 38 tahun pada umumnya. Pukulannya sangat tajam dan cepat seperti pistol yang menghunjam wajah Kongthoranee.

Bahkan, ia mampu menelan pukulan keras lawannya pada ronde kedua. Meski sempat goyah, insting bertahan luar biasa membuatnya lolos dari badai serangan sang rival.

Berkat kemenangan atas penantang peringkat #3, Nong-O ada di jalur yang tepat dalam lomba perburuan menuju Gelar Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai yang kini tak bertuan. Akan jadi sebuah cerita yang indah jika ia bisa menduduki takhta.

Berada di divisi yang penuh dengan singa lapar, kehadiran Nong-O membuat peta persaingan semakin menarik. Siapa pun yang jadi lawan berikutnya akan menjadi sebuah tantangan menarik baginya.

Kiprah Tye Ruotolo Dalam MMA Semakin Menjanjikan

Atlet sensaional Amerika Tye Ruotolo berhasil menjaga Gelar Juara Dunia ONE Welterweight Submission Grappling miliknya kontra jagoan Kanada Dante Leon dalam sebuah laga trilogi kompetitif.

Namun, yang menarik perhatian bukan hanya pertahanan solid dari Ruotolo, tetapi juga hal yang ia ucapkan sesaat setelah menaruh kembali sabuk emas di pundaknya setelah laga.

Atlet asal Atos BJJ ini mengungkapkan bahwa ia semakin dekat bertransisi menuju MMA, seperti halnya saudara kembarnya, Kade Ruotolo. Mengingat keberhasilan Kade dalam olahraga yang menggabungkan seluruh seni bela diri ini, tak mengherankan jika Tye nantinya langsung tampil menggebrak.

Transisi Kade dalam MMA berjalan sempurna sejauh ini dan berhasil menunjukkan bahwa ia juga berbahaya dalam melemparkan pukulan seperti yang terjadi dalam ajang ONE 171: Qatar sebelum meraih kemenangan ketiga beruntun lewat kuncian. Tye tentu juga punya senjata lengkap yang bisa memberi dampak yang sama besarnya.

Meski baru menginjak usia 22 tahun, duo kembar Ruotolo telah mendominasi kancah submission grappling selama bertahun-tahun, dan Tye punya modal kuat untuk menggapai kejayaan dalam dua olahraga berbeda.

Alipourandi Rebut Momentum Dalam Debut Sempurna

Siapa Abolfazl Alipourandi? Mungkin ini adalah pertanyaan pertama yang keluar saat sang atlet dari Iran menerima tantangan untuk tampil hanya dengan persiapan singkat melawan atlet favorit asal Inggris Liam Nolan dalam sebuah laga lightweight Muay Thai.

Hanya 59 detik sejak laga dimulai, Alipourandi menjawabnya dengan sebuah tendangan knockout sempurna.

Terkadang, karier yang luar biasa berawal dari kesempatan tak terduga. Alipourandi tak gentar menerima tantangan melawan atlet sekelas Nolan, dan ia berhasil membuktikannya meski dengan persiapan singkat.

Atlet asal Team Mehdi Zatout ini wajib melanjutkan momentumnya demi meraih mimpi besar di divisi yang sangat kompetitif. Datang sebagai petarung tanpa nama di ONE Fight Night 31, kini Alipourandi mendapat sorotan mewah.

ONE Friday Fights Hasilkan Talenta Elite

Selain menjadi serial seni bela diri mingguan paling menarik di muka bumi, ONE Friday Fights juga berhasil membangun talenta baru untuk menjadi atlet utama ONE Championship.

Hal itu terbukti di ONE Fight Night 31 saat seniman muda seperti Akif Guluzada, Abdulla Dayakaev, dan Lucas Gabriel meraih kemenangan kunci.

Dayakev bahkan mungkin layak diperbincangkan untuk jadi penantang Gelar Juara Dunia ONE Bantamweight Muay Thai berikutnya berkat kemenangan TKO ronde kedua atas mantan penantang Gelar Juara Dunia, Saemapetch Fairtex. Sementara itu, Guluzada dan Gabriel masing-masing berhasil menaklukkan Sean Climaco dan Zhang Lipeng, lewat kemenangan dominan.

Performa dari para bintang yang naik daun ini menjadi bukti nyata bahwa ONE Friday Fights adalah gerbang awal menuju kejayaan. Era baru yang penuh dengan seniman bela diri elite sedang diracik di Lumpinee Stadium.

Si Kembar Estupinan Benar-Benar Istimewa

Kontender lima besar Johan Estupinan memang langsung menggebrak di divisi flyweight Muay Thai berkat aksi akrobatik dan serangan bertenaga. Namun, banyak yang mempertanyakan apakah saudara kembarnya, Jordan Estupinan, bisa mengikuti jejaknya di organisasi seni bela diri terbesar di dunia.

Menyusul performa ciamik kontra Ali Saldoev di ONE Fight Night 31, Jordan menepis semua keraguan tersebut.

Berbekal sentuhan magis yang mereka bawa dalam setiap laga, si kembar Estupinan memang teramat istimewa. Dengan rekor 7-0 dari keduanya di ONE, mereka berhasil menampilkan teknik luar biasa yang menjadi patokan baru bagi para striker di Amerika Latin.

Johan sudah berhasil menghuni rangking flyweight, sementara Jordan juga mampu menunjukkan kelasnya. Talenta serta aura bintang mereka telah menginspirasi dan membuktikan kualitas mereka di panggung dunia.

Selengkapnya di Fitur

Stamp Fairtex Ham Seo Hee ONE Fight Night 14 2 scaled
Saemapetch Fairtex Abdulla Dayakaev ONE Fight Night 31 30 scaled
Zebaztian Kadestam Roberto Soldic ONE Fight Night 10 33
Samingdam Looksuanmuaythai Akif Guluzada ONE Friday Fights 85 20 scaled
Carlo Bumina ang Mauro Mastromarini ONE Fight Night 30 40 scaled
Masaaki Noiri Tawanchai PK Saenchai ONE 172 90 scaled
John Lineker Alexey Balyko ONE Fight Night 25 42 scaled
Allycia Hellen Rodrigues Cristina Morales ONE Fight Night 20 20
Lito Adiwang Adrian Mattheis ONE Friday Fights 34 29
Amy Pirnie Shir Cohen ONE Fight Night 25 51
John Lineker Asa Ten Pow ONE 168 32
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 37