‘Sekarang Kau Tak Bisa Kabur’ – Liu Mengyang Janjikan Perang Serangan Kontra Tawanchai Di ONE Friday Fights 137
Bintang kickboxing Tiongkok Liu Mengyang akhirnya akan menghadapi lawan yang telah lama ia nantikan.
Atlet berusia 22 tahun ini akan menghadapi Juara Dunia ONE Featherweight Muay Thai Tawanchai PK Saenchai dalam laga featherweight kickboxing sebagai partai puncak dari ONE Friday Fights 137: Tawanchai vs. Liu pada Jumat, 19 Desember, yang tayang di jam primetime Asia dari Lumpinee Stadium di Bangkok, Thailand.
Laga ini nyaris terjadi pada September lalu, namum cedera memaksa Tawanchai untuk mundur dari laga.
Seiring semakin dekatnya laga, Liu memberi tanggapan tentang laga mendatang:
“Saya mengerti segalanya bisa terjadi selama masa persiapan. Saya sempat mengatakan beberapa hal tentangnya sesaat setelah dia mundur dari laga dan sebelum saya menghadapi Shadow [Singha Mawynn]. Tapi sebenarnya saya tidak semarah yang terlihat.”
Liu mengalihkan kekecewaannya dengan meraih kemenangan atas Shadow setelah berhasil menjatuhkan sang rival dari Thailand lewat sebuah pukulan keras pada ronde kedua.
Kemenangan itu kembali membawanya pada laga melawan Tawanchai. Baginya kemenangan akan sangat berarti dalam upayanya menuju puncak tangga juara:
“Saat saya menerima pesan tersebut, saya sangat senang karena saya butuh laga ini. Dalam hati, saya mengatakan ‘akhirnya, sekarang kau tak bisa kabur.’ Saya sangat bersemangat.”
Liu Yakin Punya Keunggulan Atas Tawanchai
Liu Mengyang mengaku telah mempelajari gaya tanding Tawanchai PK Saenchai secara seksama. Meski tak ragu untuk memuji kelebihan lawannya, ia percaya punya keunggulan yang bisa menentukan akhir laga pada Jumat ini.
Reputasi Tawanchai sebagai pemilik tendangan penghancur sudah tidak diragukan lagi. Buktinya, banyak lawan yang tumbang hingga patah tulang.
Namun, Liu bukanlah nama sembarangan. Ia menjalani debutnya dengan sebuah kemenangan meyakinkan atas Masaaki Noiri, petarung yang justru bisa menang TKO atas Tawanchai.
Liu menyatakan:
“Tawanchai memulai dengan cepat dan menyerang dengan keras. Jujur saya, saya tak bisa melihat kelemahan yang jelas dalam dirinya. Senjata terbesar Tawanchai adalah tendangannya, tapi hal itu bukanlah ancaman bagi saya.
“Saya punya segala keunggulan dalam segala sisi, baik secara fisik maupun mental. Pengalaman saya dalam tinju dan kickboxing saya di atas dirinya.”
Jelang laga pada malam nanti, Liu sadar betul seberapa pentingnya peluang yang ada di hadapannya. Kemenangan atas Tawanchai bisa membawanya pada kesempatan menghadapi sang Juara Dunia ONE Featherweight Kickboxing, Superbon.
Ia pun membagikan bagaimana laga akan berjalan dalam bentrokan eksplosif mereka:
“Saya yakin kami berdua mencoba untuk membuktikan sesuatu dalam laga ini. Akan ada yang tertidur di atas kanvas, tapi orang itu bukanlah saya. Jika bisa mengalahkan Tawanchai, hal ini bisa menjadi batu loncatan bagi karier saya.”