‘Saya Ingin Sabuk Kickboxing Itu’ – Tawanchai Tak Sabar Mulai Pencarian Gelar Dua Disiplin Kontra Kiria

Tawanchai PK Saenchai Jamal Yusupov ONE Fight Night 7 1920X1280 26

Tawanchai PK Saenchai mungkin mulai merasakan pundaknya tak seimbang karena menyandang sabuk emas seberat 26 pound di satu sisi – karena ia ingin meraih satu gelar lagi.

Pada Sabtu pagi, 5 Agustus, Juara Dunia ONE Featherweight Muay Thai ini akan memulai perjalanannya demi merebut sabu emas featherweight kickboxing saat melawan Davit Kiria di ONE Fight Night 13, langsung pada jam tayang utama Amerika Utara.

Petarung berusia 24 tahun ini menempatkan catatan rekor impresif 5-1 di jajaran Muay Thai ONE sampai saat ini, termasuk empat penyelesaian KO dan dua laga Kejuaraan Dunia yang sukses.

Kini, ia siap menguji diri sendiri di bawah peraturan yang berbeda saat kembali beraksi di arena ikonik Lumpinee Boxing Stadium, Bangkok, Thailand.

Superstar Thailand ini berkata:

“Semakin sulit untuk mendapatkan laga Muay Thai dalam divisi saya, sementara ada banyak petarung hebat di kickboxing. Saya ingin mencoba hal-hal baru, dan saya memiliki impian untuk menjadi Juara Dunia Kickboxing dan Juara Dunia Muay Thai.”

“Saya harus mempelajari peraturan baru, yang tidak terlalu berbeda. Itu cukup memberi tekanan, sejujurnya, tapi itu seharusnya tak terlalu sulit bagi saya. Ini adalah tekanan, tetapi juga tantangan, karena saya ingin menghadapi petarung hebat untuk membuktikan diri.”

Sementara sebagian besar laga Tawanchai terjadi di “seni delapan tungkai,” ia memang sempat masuk ke kickboxing di akhir 2019 dan awal 2020.

Saat itu, ia memasuki turnamen di Tiongkok dan memenangi tiga laga sebelum memasuki semifinal, dimana ia mengalami kekalahan yang sangat langka. Namun, kekalahan itu tak menjatuhkannya.

Sebaliknya, hal ini membuat Tawanchai semakin menghormati kerumitan disiplin tersebut dan memberi motivasi tambahan jelang aksinya melawan Kiria:

“Saya mempelajari sesuatu [dari kekalahan itu]. Lawan saya hari itu adalah kickboxer hebat. Ia lebih cepat dan lebih baik dari saya dalam tiap hal. Saya harus mengakui bahwa saya masih kekurangan pengalaman di kickboxing. Itulah mengapa saya kalah.”

“Maka, saya ingin membuktikan diri dalam laga berikut ini. Saya tak terlalu berpengalaman dalam kickboxing, tapi itu tak membuat saya takut. Saya ada di sini untuk menghadapi siapa pun, terutama para petarung berbakat.”

Tawanchai: ‘Saya Tak Melihat Seseorang Harus Bertahan Dengan Hanya Satu Impian’

Tak ada laga pemanasan dalam divisi featherweight kickboxing ONE yang sangat padat itu, dan Tawanchai PK Saenchai akan langsung menghadapi petarung kuat.

Lawan pertamanya adalah mantan Juara Dunia Glory Kickboxing Davit Kiria, yang memiliki sejarah dengan prestasi luar biasa di disiplin ini, serta berbagai pencapaian impresif atas namanya.

Tawanachai menghormati segala sesuatu yang dibawah striker asal Georgia ini ke dalam ring, dan ia pun menanggapi laga ini dengan sangat serius. Pada saat yang sama, ia melihat area yang dapat dimanfaatkan, serta berencana meraih keunggulan dengan penempatan waktu dan akurasi elite.

Pria Thailand ini menjelaskan:

“Saya melihatnya bertarung di ONE melawan Sitthichai dan berbagai laga lainnya. Saya tak boleh ceroboh di sekitar dirinya. Saya kira kami memiliki kemampuan yang cukup sama, yang akan menjadikan ini sangat menarik.”

“Kekuatannya adalah hook kanannya. Pukulannya sangat berat dan cepat. Dan kekuatan fisiknya juga. Kelemahannya? Dari yang saya lihat, saya tak mengira ia banyak mempertahankan diri. Saya kira itulah kelemahan satu-satunya.”

“Saya tak dapat berkata jika saya bisa atau tidak bisa meng-KO dirinya. Kita tak mengetahui masa depan, tapi saya dapat berkata saya akan melakukan yang terbaik untuk mengalahkannya.”

Hasil laga ini akan menjadi kunci bagi Tawanchai, yang mengincar sebuah tujuan baru.

Itu bukanlah sesuatu yang dianggapnya remeh. Dengan tato “dream chaser” yang ada di sisi tubuhnya, pria asal Pattaya ini jauh lebih berdeterminasi untuk membuka jalur baru dalam karier olahraga tarungnya.

Memulai dengan awalan bagus melawan seorang veteran seperti Kiria akan menjadi loncatan besar bagi penguasa featherweight Muay Thai ini, dan ia juga tak berencana untuk berhenti sampai dirinya meraih puncak di kickboxing.

Tawanchai menambahkan:

“Meraih kemenangan itu sangat penting, karena ini laga kickboxing pertama saya di ONE. Saya harus menjaga rangkaian kemenangan saya, agar dapat meraih kesempatan memenangi sabuk [emas] kickboxing itu.”

“Saya mendapatkan tato ini karena saya adalah pengejar mimpi, dan saya mendorong diri saya untuk membuat impian saya menjadi kenyataan. Saya tak pernah melewatkan sebuah mimpi. Saya menginginkan sabuk kickboxing itu di pundak saya.”

“Saya tak mengira seseorang harus bertahan dengan hanya satu mimpi saya. Kita tak berhenti bertumbuh. Saya meraih impian saya di Muay Thai, dan berikutnya adalah sabuk kickboxing.”

Selengkapnya di Berita

Hiroba Minowa Gustavo Balart ONE 165 13 scaled
Hiroki Akimoto Wei Rui ONE Fight Night 22 30
Luke Lessei Eddie Abasolo ONE Fight Night 19 6 scaled
Sinsamut Klinmee Dmitry Menshikov ONE Fight Night 22 18
Smilla Sundell Natalia Diachkova ONE Fight Night 22 60
Reece McLaren Hu Yong ONE Fight Night 22 62
Akbar Abdullaev Halil Amir ONE Fight Night 22 30
ET TDed99 Mongkolkaew Sor Sommai ONE Friday Fights 39 24
Noiri vs Sitthichai 1200X800
Smilla Sundell Natalia Diachkova ONE Fight Night 22 2
Dmitry Menshikov Mouhcine Chafi ONE Fight Night 17 37 scaled
SmillaSundell NataliaDiachkova Faceoff 1920X1280