‘Saya Ingin Akhiri Karier Saya Di Puncak’ – Janet Todd Ingin Pensiun Dengan Sabuk Kickboxing Itu Di ONE Fight Night 20

Janet Todd Lara Fernandez ONE159 1920X1280 111

Janet “JT” Todd ingin menyelesaikan karier striking yang sangat kompetitif itu dengan ledakan besar di laga utama ONE Fight Night 20.

Bintang Amerika itu memastikan rencana untuk pensiun setelah menghadapi “The Queen” Phetjeeja dalam laga penyatuan gelar Juara Dunia ONE Women’s Atomweight Kickboxing mereka pada Sabtu pagi waktu Asia ini, dan ia berdeterminasi untuk mengangkat tangannya setelah aksi itu usai.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Todd harus sangat terfokus pada tugas di tangannya, dan ia takkan melepaskan pandangannya sampai sabuk tak terbantahkan itu berada erat dalam genggaman.

Bintang berusia 38 tahun ini berbicara pada onefc.com/id jelang laganya di jam tayang utama A.S. itu melawan sang pemegang gelar interim:

“Saya hanya terfokus pada laga ini. Maka, bagi saya, sangat mudah untuk memilah karena saya tak memikirkan tentang pensiun. Fokus yang pertama dan terdepan adalah laga ini, serta menunjukkan kemampuan saya di sana.”

“Saya ingin mengakhiri karier saya di puncak. Menjadi wanita pertama dalam divisi atomweight kami untuk mempertahankan gelar Juara Dunia dengan sukses dan menunjukkan bahwa usia itu hanyalah sekadar angka.”

Jika Todd menang dan mempertahankan singgasana itu, mungkin akan ada godaan untuk tetap mengejar kegemparan dari sebuah kemenangan di tingkatan elite.

Namun, ratu atomweight kickboxing ini memastikan bahwa itu bukanlah pilihannya.

Ia sudah merasakan kesuksesan sebagai Juara Dunia dalam kickboxing dan Muay Thai, dan pada titik ini dalam kehidupannya, ia ingin mengejar berbagai hal lain yang akan membawa kebahagiaan bagi dirinya.

“JT” menjelaskan:

“Saya telah memutuskan. Dan saat saya memutuskan, saya akan menjalankannya.”

“ONE Championship telah memberi saya kesempatan hebat untuk mencapai sesuatu yang saya kira takkan pernah dapat saya capai sebelumnya.”

“Saya dapat melakukan banyak hal dalam periode waktu yang cukup singkat dan mengalami banyak hal dan bertemu banyak teman-teman, tapi saya siap untuk beralih ke babak berikutnya setelah laga ini.”

“Aspek lain dari apa yang saya inginkan dalam hidup saya adalah memulai sebuah keluarga, dan saya semakin tua. Saya ingin bagian itu dalam hidup saya juga.”

Janet Todd Janjikan Laga Terakhir Penuh Aksi

Tugas terakhir bagi Janet Todd memang sangat sulit, karena ia akan menghadapi petarung fenomenal Thailand “The Queen” Phetjeeja dengan pertaruhan gelar Juara Dunia ONE Women’s Atomweight Kickboxing yang tak terbantahkan.

“The Queen” menerjang skena ini dalam rangkaian ajang mingguan ONE Friday Fights pada tahun lalu, dengan meng-KO empat lawan berturut-turut.

Lalu, dalam debutnya di jam tayang utama A.S. pada Desember lalu, dinamo berusia 22 tahun ini mengalahkan petarung terhebat sepanjang masa Anissa “C18” Meksen demi merebut sabuk emas interim atomweight kickboxing.

Todd menyadari bahwa Phetjeeja adalah lawan berbahaya, tetapi ia juga melihat beberapa celah potensial yang dapat digunakannya pada Sabtu pagi ini:

“Ia sangat berat di tangan, sangat terorientasi pada tinju. Maka, saya tak terkejut dengan seberapa bagusnya ia beraksi dalam laga melawan Anissa. Saya kira ia membawa game plan sangat bagus saat melawannya.”

“Ia jelas berkemampuan menyeluruh. Saya kira kekuatannya itu ada di tinju dan pergerakan kepalanya, dan ia menunjukkan itu dalam setiap laganya di ONE Championship.”

“Kelemahannya, tanpa membuka terlalu banyak dari game plan saya, adalah caranya melontarkan pukulan. Ia seperti menaruh bobotnya di belakang itu dan membuka beberapa bagian dari dirinya.”

Phetjeeja memang sangat dikenal atas tekanan intens dan kekuatan besarnya, tetapi Todd pernah menghadapi para petarung elite dengan gaya seperti itu di masa lalu dan tetap unggul.

Anda tak dapat merebut sepasang gelar Juara Dunia ONE tanpa kesiapan untuk menghadapi apa pun, dan walau setiap lawan memberinya permasalahan yang berbeda, “JT” selalu bersemangat untuk mengatasinya.

Dengan keyakinan besar jelang aksi penutup di Bangkok itu, Todd menambahkan:

“Phetjeeja itu agresif, selalu maju, dan saya pernah menangani petarung seperti itu. Ini akan menjadi penuh aksi karenanya. Ini akan menjadi pertarungan bagus, dan ini takkan menjadi laga mudah. Saya siap untuk tekanan maju itu, dan saya melatih berbagai kemampuan berbeda untuk mengatasinya.”

“Saya siap untuk melihat apa yang akan muncul dan bersenang-senang – dengan tangan saya terangkat di akhir laga dan sabuk itu di pundak saya.”

Selengkapnya di Berita

Sinsamut Klinmee Mouhcine Chafi ONE Fight Night 16 56 scaled
Petsukumvit Duangsompong
Capitan Petchyindee Hiroki Akimoto ONE X 1920X1280 59
Dmitry Menshikov Mouhcine Chafi ONE Fight Night 17 17 scaled
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 22 scaled
Oh Ho Taek Akbar Abdullaev ONE Fight Night 8 34
Rungrawee Sitsongpeenong Shakir Al Tekreeti ONE Fight Night 18 21 scaled
Kairat Akhmetov Reece McLaren ONE Fight Night 10 67
Reinier de Ridder Anatoly Malykhin ONE 166 14 scaled
Bianca Basilio Tammi Musumeci ONE Fight Night 8 12
Nong O Hama Nico Carrillo ONE Friday Fights 46 24 scaled
Jaosuayai Sor Dechapan Petsukumvit Boi Bangna ONE Friday Fights 46 96 scaled