Perjalanan Tovan Nopian Dari Subang Menuju Pentas Seni Bela Diri Dunia
Sebuah mimpi besar dimulai dari satu langkah kecil, dan laga pada Jumat, 5 September, akan mengawali perjuangan Tovan Nopian menuju panggung dunia ONE Championship.
Sang seniman bela diri asal Subang, Jawa Barat, akan menjalani debut di ONE Friday Fights 123 dengan menghadapi Yoshida Kosei dalam laga kickboxing 59,4 kilogram di arena tarung legendaris Lumpinee Stadium di Bangkok, Thailand.
Sebuah kemenangan atas atlet tak terkalahkan dari Jepang bisa membawanya selangkah lebih dekat menuju kontrak idaman senilai 100.000 dolar AS (Rp1,6 miliar) dan tempat di jajaran atlet utama ONE Championship.
Perjalanan kariernya di dunia bela diri ditempuh lewat banyak pengorbanan dan perjuangan, serta kedisiplinan yang tak terlihat kamera.
Ketertarikannya terhadap olahraga ini berawal saat masa SMA dan berlanjut hingga mewakili daerahnya dalam berbagai ajang amatir.
Setelah menghabiskan ribuan jam di sasana, ia lanjut berkiprah dalam berbagai ajang lokal hingga regional sampai akhirnya bisa menginjakkan kaki di arena legendaris Lumpinee.
Tovan menceritakan mimpi dan harapannya di ONE:
“Tentunya bangga dan bahagia karena ini adalah mimpi yang jadi nyata. ONE Championship sudah jadi tujuan saya sejak awal berlatih seni bela diri, dan salah satu ajang terbesar di Asia maupun dunia.
“Saya sangat bersemangat, karena dulu pernah menonton langsung acara ONE Championship di Indonesia dan ada banyak sekali fighter berbakat serta fighter top dari berbagai dunia. Alhamdulillah sekarang saya bisa jadi salah satunya. Mimpi terbesar saya adalah meraih sabuk Juara Dunia.”
Bagi Tovan, ini bukan sekadar membawa misi pribadi. Ia ingin menjadi cermin dari “Sunda Pride”, bahwa mimpi bisa dikejar dengan sebuah kerja keras. Julukan ini bukan hanya sebagai label, tapi sebuah janji bagi daerah yang telah membesarkannya.
Anak kedua dari empat bersaudara ini ingin menjadi inspirasi bagi para calon atlet di kota kelahiran dan bahkan negaranya. Dengan dukungan tim serta banyak pihak di Jawa Barat, Tovan membawa energi kampung halaman ke panggung dunia:
“Saya membawa nama ‘Sunda Pride’ karena berasal dari Jawa Barat dan insyaallah bisa menjadi kebanggaan seni bela diri Jawa Barat.
“Harapan saya adalah Indonesia bisa punya banyak fighter bagus yang bisa berlaga di ajang internasional dan salah satunya fighter-fighter di bawah naungan Donting Management.”
Tovan Nopian Bedah Laga Kickboxing Kontra Yoshida Kosei
Tovan Nopian sadar bahwa ia tidak akan menjalani laga debut yang mudah saat menghadapi Yoshida Kosei dalam ajang ONE Friday Fights 123 pada Jumat, 5 September.
Namun, jagoan berusia 28 tahun ini telah berlatih keras dan mempersiapkan diri selama beberapa pekan terakhir di sasana O.Sansuk Muay Thai Gym Pattaya di Thailand demi menampilkan aksi terbaik di Lumpinee Stadium, Bangkok.
Ia berujar:
“[Lumpinee] adalah arena yang sangat sakral dan rasanya sangat membanggakan bisa mewakili Indonesia di sana. Pastinya, saya tidak akan mengecewakan dan akan bertarung semaksimal mungkin.”
Terlebih, lawannya bukanlah nama sembarangan. Kosei memiliki rekor tak terkalahkan 5-0 dalam kickboxing, termasuk tiga kemenangan di RISE, salah satu ajang ternama di Jepang.
Meski demikian, ia sadar bahwa kemenangan di atas ring ditentukan oleh kesiapan mental serta rasa percaya diri jelang laga.
Setelah mempelajari gaya bertarung lawan dan menyiapkan strategi yang telah ia matangkan, Tovan yakin laga pada Jumat malam nanti akan berpihak padanya:
“Kosei adalah lawan yang bagus dan memiliki rekor yang belum pernah kalah. Dia juga latihan di sebuah camp yang melahirkan juara kickboxing tak terkalahkan, Tenshin Nasukawa. Kami akan saling bertukar teknik brutal. Prediksi saya, saya akan menang di ronde 2 dengan teknik high kick yang sudah dilatih terus.”