Matsushima Ingin Hadapi Garry Tonon Dan Thanh Le Setelah Menang KO

Koyomi Matsushima defeats Kim Jae Woong ONE WARRIOR'S CODE

Setelah kekalahan berat dalam laga terbesar bagi Koyomi “Moushigo” Matsushima, ia mencetak sebuah penampilan luar biasa di ajang ONE: WARRIOR’S CODE dengan penampilan terbaik dalam kariernya.

Pada hari Jumat, 7 Februari, atlet Jepang ini kembali bangkit dari kekalahannya dalam perebutan gelar Juara Dunia ONE Featherweight dengan sebuah TKO spektakuler pada ronde ketiga atas “The Fighting God” Kim Jae Woong.

Matsushima menyadari bahwa atlet pencetak KO asal Korea Selatan itu akan menjadi ujian berat, namun ia membuktikan janjinya untuk memadukan kemampuan striking dan grappling-nya sebelum meninggalkan Jakarta, Indonesia, dengan sebuah penyelesaian.

Walau ia mengatakan strateginya berjalan dengan “sempurna,” atlet berusia 27 tahun ini harus menerima beberapa serangan keras sebelum menyeret rivalnya ke atas kanvas, dan ia juga mengakui bahwa Kim adalah seorang lelaki yang sulit dihentikan.

“Saya mengetahui bahwa scramble-nya sangat kuat. Saya kurang lebih mengetahui laga ini akan terjadi seperti itu,” kata “Moushigo.”

“Tentunya, saya menyadari bahwa striking-nya sangat bagus. Pada ronde kedua, saya merasakan jarak kami mendadak lebih rapat dari ronde pertama, dan berpikir, ‘Wah, dia sangat bagus!’ dan ia mampu untuk menyesuaikan jarak. Ditambah lagi, ia mungkin mengetahui saya mengincar takedown, maka ia melontarkan serangan lutut di udara. Saya mempelajari itu dengan baik. Ia sangat sulit ditangani.”

Walau Matsushima menghadapi bahaya besar dari lawannya asal Seoul itu, ia tidak takut bertukar serangan dan menemukan sasaran bagi tangan kanannya. Sebuah pukulan di pertengahan ronde kedua membuat Kim mundur, namun ia tidak menyerah begitu saja.

Pada akhir ronde kedua, ia terlihat sangat berbahaya seperti sebelumnya.



“Sejak ronde pertama, saya mengincar sebuah takedown dan menggunakan itu sebagai gerakan tipuan untuk tangan kanan dan bahwa [pukulan] di ronde kedua itu masuk tanpa halangan,” jelasnya.

“Setelah itu, saya berpikir, ‘Saya dapat menggunakan ini!’ dan menutup jarak, namun itu memiliki dampak sebaliknya karena saya merasa sedikit frustrasi dan kehilangan kendali. Itu adalah kesalahan saya dalam strategi saya itu.”

“The Fighting God” memiliki kesempatan untuk bangkit sebelum ronde ketiga dimulai, namun pada saat itu, atlet Jepang ini juga menikmati beberapa momen berharga untuk mengukur ulang dan keluar dari pojokan ring-nya demi menutup kontes ini.

Pukulan pertama dari Matsushima setelah bel berbunyi adalah sebuah pukulan overhand kanan yang menangkap lawannya di badan dan menggoyahkan kuda-kudanya. Penyelesaian segera terjadi, dan seluruh latihan yang dijalani Matsushima terbayar.

“Ia keluar pada ronde ketiga dengan keinginan mencetak kesan tersendiri dengan serangannya, dan saya rasa karena itu, saya mampu menangkapnya dengan pukulan dan penempatan waktu yang tepat itu,” katanya.

Jelas bahwa latihan tinju saya [terbayarkan], namun tentunya, latihan grappling saya juga berkaitan dengan hasilnya. Saya berlatih untuk tidak secara sadar menyarangkan pukulan kanan dengan kuat… Saya berlatih dan melakukan sparring demi [menyempurnakan] penempatan waktu saya untuk menggunakannya tanpa berpikir selama laga, dan saya merasa dapat melakukan itu..”

Japanese featherweight Koyomi Matsushima punches South Korea's Kim Jae Woong

Penampilan “Moushigo” nampaknya memenuhi harapan para penggemar setelah perjalanannya melewati sirkuit di Jepang, dan debut fenomenalnya melawan mantan Juara Dunia ONE Featherweight Marat Gafurov.

Namun, ia dengan cepat berkata bahwa ONE: WARRIOR’S CODE belum menampilkan kembalinya Matsushima ‘yang lama’. Sebaliknya, ia menjadi atlet yang mengalami kemajuan dan telah berkembang, dimana ia siap melawan jajaran atlet terbaik dalam divisi featherweight untuk meraih posisi puncak.

“Saya rasa saya lebih baik dari sebelumnya. Saya ingin semua orang mengharapkan diri saya yang jauh lebih baik lagi ke depannya. Tentunya, saya akan tetap menilai striking saya, namun saya ingin kemampuan bela diri campuran saya menjadi lebih efisien,” sebutnya.

“Kini, tidak ada yang secara khusus ingin saya hadapi. Tentunya terdapat banyak orang kuat di luar sana, maka saya akan senang berlaga dengan siapapun. Sebelum ini, saya ditanya tentang (Garry) Tonon, jadi, ia adalah salah satunya. Ditambah dengan Thanh Le. Mereka adalah atlet kuat, dan itu akan menjadi laga yang melelahkan, siapapun lawan saya, dan saya tidak dapat mengatakan lebih dari itu!”

Baca Juga: Reaksi Para Bintang ONE WARRIOR’S CODE Di Media Sosial

Selengkapnya di Bela Diri Campuran

Xiong Stamp JH Superlek
Duke Didier Jasur Mirzamukhamedov ONE158 1920X1280 25
Panrit Lukjaomaesaiwaree Kongklai Annymuaythai ONE Friday Fights 24 scaled
StampFairtex DeniceZamboanga 1200X800
Duke Didier Jasur Mirzamukhamedov ONE158 1920X1280 2
Ferrari Fairtex Mavlud Tupiev ONE Friday Fights 56 22
Ferrari Fairtex and Mavlud Tupiev ONE Friday Fights 56
Jin Tae Ho Valmir Da Silva ONE159 1920X1280 54
Ben Tynan Kang Ji Won ONE Fight Night 16 80 scaled
Ben Tynan Kang Ji Won ONE Fight Night 16 66 scaled
Jin Tae Ho Valmir Da Silva ONE159 1920X1280 54
Ferrari Fairtex defeats Antar Kacem ONE Friday Fights 47 21