Liam Harrison Lihat Hasil Dari Pengalaman Di ONE Fight Night 10, Sikapi Jonathan Haggerty

Nong O Gaiyanghadao Liam Harrison ONE on Prime Video 1 1920X1280 16

Walau tak dapat berkompetisi dalam sebuah gelaran besar, Liam Harrison hadir dan mengalami berbagai kegemparan di ONE Fight Night 10: Johnson vs. Moraes III.

Superstar Inggris ini menjalani sesi bersama media jelang debut perdana bersejarah ONE Championship di Amerika Serikat pada Sabtu pagi, 6 Mei waktu Asia itu, dan ia juga menyaksikan aksi itu secara langsung dari 1stBank Center, Colorado.

Harrison memang sudah menghabiskan beberapa dekade dalam olahraga tarung dan telah melihat segalanya, namun ini menjadi pengalaman yang tak terlupakan, bahkan bagi dirinya. Sebelum gelaran blockbuster ini digelar, “Hitman” mengetahui malam itu akan menjadi sangat spesial.

Mantan penantang gelar Juara Dunia ONE itu berkata:

“Saya suka berada di luar sana dan menjadi bagian dari itu, melakukan semua hal bersama media. Itu bagus, walau saya tak bertarung, untuk masih berada di sekitar ajang ini dan menjadi bagian dari semua ini, terutama untuk yang pertama di A.S.”

“Atmosfernya sedikit berbeda dari gelaran lainnya. Saya dapat berkata semua orang itu sedikit lebih bersemangat, semua orang melakukan hal ekstra dengan penampilan mereka. Saya bahkan dapat berkata bahwa para ofisial juga lebih bersemangat.”

Dengan para atlet dan tim ONE Championship yang bersemangat untuk menggelar sebuah produksi bersejarah, Harrison mendapatkan kesempatan untuk melihat berbagai hal dari perspektif yang berbeda.

Biasanya menjadi sosok yang bersiap untuk aksi di dalam Circle, warga Leeds ini menyaksikan dari luar, saat semua orang yang terlibat memberi segala yang mereka miliki untuk menghasilkan produk akhir yang luar biasa – dimana kilasan ini memberi “Hitman” beberapa momen yang menonjol.

Harrison menjelaskan:

“Salah satu hal favorit saya adalah duduk di sisi ring dan dapat menyaksikan seberapa besar energi yang ditempatkan Mitch Chilson dan Dom Lau dalam apa yang mereka lakukan.”

“Saya hanya duduk di sana dan melihat seberapa besar energi yang mereka berikan bagi setiap laga, dari pertarungan pertama di kartu ini sampai pada laga utama. Itu sangat luar biasa untuk dilihat.”

“Laga favorit saya adalah Zebaztian Kadestam vs. Roberto Soldic. Kadestam adalah teman saya. Kami bertarung dalam beberapa ajang yang sama, dan saya suka menghabiskan waktu dengannya. Ia memang unik, tetapi ia solid.”

“Ia sangat siap pada ronde pertama itu. Ia menerima beberapa kombinasi keras dari Soldic, tetapi ia kembali pada ronde kedua, sepenuhnya membalikkan keadaan dan akhirnya meng-KO lawannya.”

Liam Harrison Ingin ‘Merendahkan Hati’ Jonathan Haggerty

Sementara berbicara dengan awak media dan penggemar di Amerika, Liam Harrison tak bisa menghindar dari pembicaraan untuk kemungkinan menghadapi sesama atlet Inggris Jonathan Haggerty ke depannya.

Setelah kemenangan terbaru “The General” dalam Kejuaraan Dunia ONE Bantamweight Muay Thai atas penguasa lama Nong-O Hama bulan lalu, pria asal London itu memang menantang Harrison dan tertarik menjalani laga yang akan menjadi masif ini.

Namun, Haggerty membuat komentar di media sosial yang dipermasalahkan “Hitman.” Ia menyatakan bahwa Harrison adalah “laga termudah dalam divisi ini,” dan kini, legenda asal Leeds itu ingin membuktikan bahwa pernyataan itu salah.

Veteran berusia 37 tahun ini berkata:

“Ia belum pernah benar-benar menunjukkan respek pada saya sama sekali, dan saya kira itu komentar yang tidak sopan yang ia keluarkan, terumata setelah apa yang saya lakukan. Saya meng-KO lebih banyak petarung tingkat tinggi lainnya daripada jumlah laga keseluruhannya.”

“Ya, ia mengalahkan Nong-O, penampilan kuat, selamat padanya untuk itu, dan sebuah pekerjaan yang bagus untuk apa yang telah dicapainya. Saya selalu mencoba menunjukkan dukungan padanya, menunjukkan respek dan menyemangatinya, tetapi saya tak merasa mendapatkan hal yang sama.”

“Ia hanya tidak punya rasa hormat sama sekali, dan saya ingin merendahkan hatinya.”

“Saya akan membawanya kembali menapak di bumi, walau dengan menjatuhkannya, jika ia mengira saya adalah pertarungan termudah dalam divisi itu, karena saya pastikan ia belum pernah melawan siapa pun yang dapat memukul sekeras saya.”

Para penggemar di Inggris Raya dan di seluruh dunia tak sabar menunggu aksi itu terjadi, walau masih terdapat banyak hal yang harus dilakukan sebelum itu menjadi kenyataan.

Memulihkan diri dari operasi lutut dan berharap untuk dapat kembali pada akhir tahun ini, “Hitman” merasa laga ini dapat saja terjadi di London, pada awal 2023 – namun hanya jika “The General” dapat menjaga sabuk emas itu di tangannya.

Harrison berkata:

“Jelas, saya ingin pertarungan ini terjadi, itu harus terjadi di Inggris, dan itu harus untuk sabuk itu. Ia harus menjaga sabuk itu dalam beberapa laga berikutnya, karena ia akan mendapatkan beberapa laga sulit. Saya harus bangkit, memenangkan satu pertarungan, dan kembali ke pembicaraan.”

“Saya berharap untuk kembali ke dalam ring pada Oktober ini. Saya tahu akan dibutuhkan waktu untuk membangun sebuah ajang di Inggris Raya, maka jika gelaran di Inggris itu dijadwalkan pada awal tahun depan, mungkin Februari atau Maret, itu akan sangat luar biasa.”

Selengkapnya di Berita

Thongpoon PK Saenchai Timur Chuikov ONE Fight Night 19 41 scaled
Sean Climaco
Ben Tynan Duke Didier ONE Fight Night 21 29
Suriyanlek Por Yenying Tomyamkoong Bhumjaithai ONE Friday Fights 41 23 scaled
Eko Roni Saputra Hu Yong ONE Fight Night 15 28 scaled
Zakaria El Jamari 1200X800
Yamin PK Saenchai Joachim Ouraghi ONE Friday Fights 59 8
Yamin JoachimOuraghi 1920X1280
Adrian Lee
Milena Sakumoto Bianca Basilio ONE163 1920X1280 42
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 20 scaled
Superlek Kiatmoo9 Rodtang Jitmuangnon ONE Friday Fights 34 55