Matheus Gabriel

Matheus Gabriel nampak ditakdirkan meraih kejayaan di usia muda.

Terlahir di Manaus, Brazil, Gabriel yang energetik dan kasar itu pertama kali diperkenalkan pada disiplin Brazilian Jiu-Jitsu di usia 8 tahun. Anak ini sangat cepat belajar dan menjadi atlet alami, dimana ia segera naik melewati sabuk berwarna sebelum akhirnya pindah ke Rio de Janeiro demi mengejar karier sebagai kompetitor grappling profesional.

Menunjukkan potensi luar biasa, Gabriel kemudian pindah ke Amerika Serikat sebagai remaja pemegang sabuk ungu. Berlatih di akademi yang terafiliasi dengan Checkmat di Dallas, Texas, ia segera dikenal oleh komunitas BJJ sebagai salah satu bintang paling menjanjikan di disiplin ini. Ia membangun reputasi tersebut dengan meraih sabuk emas di berbagai turnamen prestisius terbaik dunia.

Sebagai pemegang sabuk coklat, Gabriel merebut gelar Kejuaraan Dunia IBJJF dalam kategori gi dan no-gi, yang memicu promosinya ke sabuk hitam pada 2018. Kini berkompetisi di tingkatan tertinggi, ia segera membuktikan hype itu, dengan memenangi Kejuaraan Dunia IBJJF Black Belt pertama dari dua yang dirajainya.

Sepanjang karier gemilang ini, pria Brasil itu tak pernah mundur dari tantangan. Ia berkompetisi dalam berbagai peraturan dan sejumlah organisasi, serta secara konstan menguji dirinya melawan para grappler terbaik dunia dalam kompetisi gi dan no-gi.

Gabriel memang lebih dari sekadar berprestasi di atas kertas. Faktanya, ia adalah salah satu kompetitor paling agresif dengan kemampuan teknis luar biasa. Dengan kuncian armbar dan serangan ke punggung yang dikenal sebagai “The Black Hole,” grappler Brasil ini meraih salah satu tingkat submission tertinggi di antara para pemegang sabuk hitam elite dalam divisinya.

Pendekatan yang selalu mengincar submission dan berbagai pencapaiannya menarik perhatian ONE Championship, yang menambahkan atlet jiu-jitsu fenomenal ini ke dalam jajaran grappler submission kelas dunianya pada 2022.