Tawanchai Ingin Taklukkan Sitthichai, Raih Ketenaran Baru

Tawanchai PK Saenchai Muaythaigym Sean Clancy ONE DANGAL 1920X1280 20

Tawanchai PK.Saenchai Muaythaigym mungkin belum menantang gelar Juara Dunia ONE sampai saat ini, namun ia mengetahui bahwa sebuah kemenangan dalam laga berikutnya ini di Singapore Indoor Stadium akan membawanya ke tingkatan baru.

Pada Jumat, 27 Agustus nanti, bintang baru ini akan menantang seorang legenda dua disiplin Sitthichai “Killer Kid” Sitsongpeenong dalam laga featherweight Muay Thai di ONE: BATTLEGROUND III, dan mengalahkan nama besar seperti itu dapat memberi warga Bangkok ini kesempatan yang akan mengubah kehidupan.

“Jika saya dapat menang, banyak orang di seluruh dunia akan menerima saya dan melihat bahwa saya akan dapat melawan petarung kelas dunia. Maka, saya harus melewatinya untuk mendapatkan ketenaran saya,” tegas Tawanchai.

Sementara ini menjadi laga Muay Thai yang selalu diimpikan para penggemar di seluruh dunia, awalnya itu tak seharusnya terjadi.

Tawanchai – penantang peringkat keempat bantamweight Muay Thai – awalnya dijadwalkan melawan penantang teratas Saemapetch Fairtex, dimana sang pemenang akan dapat menantang penguasa divisi ini, Nong-O Gaiyanghadao.

Tetapi, anggota tim pojok (cornerman) Saemapetch terdeteksi positif COVID-19 sebelum terbang ke Singapura, dan atlet Fairtex ini terpaksa mundur dari laga karena protokol kesehatan dan keamanan.

Perwakilan PK.Saenchai Muaythaigym itu jelas kecewa saat lawannya mundur, karena ia menghabiskan beberapa minggu untuk berlatih demi laga krusial tersebut.

Namun, ia akhirnya tak kehilangan kesempatan.



Sitthichai – penantang peringkat keempat featherweight kickboxing – terbang ke Singapura untuk menghadapi atlet peringkat kelima Tayfun “Turbine” Ozcan. Tetapi, striker asal Turki itu menderita cedera patah tangan di akhir pemusatan latihan dan terpaksa mundur dari laga itu.

Karena Sitthichai dan Tawanchai kehilangan lawan mereka di “Kota Singa,” keduanya pun setuju untuk tampil bersama. Tetapi mereka harus menyesuaikan diri – dimana Tawanchai setuju untuk naik divisi, sementara “Killer Kid” setuju untuk berlaga di bawah peraturan Muay Thai.

Dalam hal dirinya, Tawanchai tak meyakini bahwa ia akan menerima dampak negatif saat berlaga dengan batasan berat badan 70,3 kilogram di divisi featherweight. Terlebih lagi, pria Thailand berusia 22 tahun itu percaya bahwa ia memiliki keunggulan besar dalam “seni delapan tungkai.”

“Saya kira saya memiliki keunggulan dalam hal peraturan Muay Thai,” kata bintang PK.Saenchai Muaythaigym ini. “[Sitthichai] sudah lama tidak bertarung di Muay Thai. Muay Thai adalah hidup saya.”

Sitthichai kicks Superbon

Itu adalah poin yang valid.

Segera setelah memenangkan gelar Juara Dunia Lumpinee Stadium Muay Thai pada 2014, Sitthichai beralih ke kickboxing dan tujuh kali menjadi Juara Dunia Glory Lightweight Kickboxing.

Namun walau ia hanya sekali berlaga dalam “seni delapan tungkai” selama tujuh tahun terakhir itu, ia terus berlatih dalam disiplin ini di Sitsongpeenong Muay Thai Camp.

Dan karena kemampuan kickboxing miliknya, “Killer Kid” dapat terfokus untuk mempertajam beberapa teknik yang dapat diaplikasikan dalam laga Muay Thai di Singapura itu. 

“Saya kira senjata paling berbahaya dari [kemampuan] Sitthichai adalah pukulan dan tendangan kirinya,” kata Tawanchai.

Tetap saja, atlet muda fenomenal ini tak merasa terlalu terancam oleh kompatriotnya yang berusia 29 tahun itu.

Kemampuan teknik Tawanchai yang brilian, kecepatan luar biasa, dan berbagai ragam serangan – seperti tendangan ke arah kepala yang menjatuhkan Sean “Clubber” Clancy dalam debut promosionalnya di bulan Mei lalu – mungkin telah menjadikannya lebih yakin.

“Saya akan menggunakan taktik Muay Thai untuk menang,” tegasnya. “Saya lebih cepat. Akan sangat luar biasa untuk mencetak KO, namun itu akan sulit. Saya hanya ingin menang, baik lewat KO atau tidak.”

Sebuah kemenangan – terutama sebuah KO – di ONE: BATTLEGROUND III akan jelas menarik perhatian dunia, dan ini akan mengarah pada kesempatan luar biasa bagi Tawanchai.

Dengan pilihan untuk turun ke divisinya demi menantang Nong-O untuk gelar Juara Dunia ONE Bantamweight Muay Thai, perwakilan PK.Saenchai Muaythaigym ini nampak sangat nyaman untuk tetap berada di featherweight dan menantang penguasa divisi itu, Petchmorakot Petchyindee Academy.

“Saya benar-benar menempatkan segalanya [ke dalam] laga ini. Pelatih saya berkata bahwa saya hanya dapat menang dan bergerak maju,” tambah Tawanchai.

“Mimpi saya adalah untuk menjadi Juara [Dunia] ONE Championship. Saya harus mendapatkannya. Itulah tujuan baru saya. Saya akan memenangkan sabuk ini dari Petchmorakot.”

Baca juga: Sitthichai Ingin Buktikan Diri Dalam Muay Thai Kontra Tawanchai

Selengkapnya di Berita

John Ghazali X Nguyen Tran Duy Nhat
Marat Grigorian Sitthichai Sitsongpeenong ONE 165 50 scaled
Alexis Nicolas Magomed Magomedov ONE Friday Fights 47 39
Xiong Stamp JH Superlek
Duke Didier Jasur Mirzamukhamedov ONE158 1920X1280 25
Seksan Or Kwanmuang River Daz ONE Friday Fights 46 98 scaled
Tawanchai PK Saenchai Superbon Singha Mawynn ONE Friday Fights 46 61 scaled
Izaak Michell ONE Championship
Panrit Lukjaomaesaiwaree Kongklai Annymuaythai ONE Friday Fights 24 scaled
StampFairtex DeniceZamboanga 1200X800
Alexis Nicolas Magomed Magomedov ONE Friday Fights 47 6
Jacob Smith Walter Goncalves ONE Fight Night 17 22 scaled