Setelah Ritu, Bi Nguyen Siap Hadapi Olsim Dalam Laga Penting

Bi Nguyen Ritu Phogat ONE Dangal 1920X1280 46

Setelah menjadi wanita pertama yang mematahkan rekor tak terkalahkan Ritu “The Indian Tigress” Phogat, Bi “Killer Bee” Nguyen bertekad melanjutkan momentum untuk membuktikan layak berada di papan atas divisi atomweight.

Atlet berdarah Vietnam-Amerika ini akan menghadapi atlet Team Lakay, Jenelyn Olsim, dalam ajang ONE: BATTLEGROUND III di Singapura, yang tayang perdana pada Jumat, 27 Agustus.

“Killer Bee,” yang berlaga mewakili Xtreme Couture, telah berpindah ke Las Vegas, Nevada, untuk mempertajam kemampuannya sebagai seniman bela diri campuran. Sejauh ini, ia pun telah menunjukkan progres luar biasa.

Kemenangan atas Olsim akan memberinya kesempatan menghadapi Grace “Thai Kitten” Cleveland dalam laga alternatif Turnamen ONE Women’s Atomweight World Grand Prix di ONE: EMPOWER pada 3 September.

Dalam wawancara dengan ONE, Bi membahas tentang kemenangan terbesar dalam kariernya sejauh ini, perubahan selama pemusatan latihan, dan rasa optimisme untuk mengalahkan Olsim demi mendapat tempat di jajaran teratas divisi atomweight.

Pertandingan berjalan SENGIT! Setujukah Anda dengan keputusan wasit di laga Ritu Phogat vs. Bi Nguyen? 🧐 #ONEDangal

Posted by ONE Championship Indonesia on Wednesday, July 21, 2021

ONE Championship: Beberapa laga sengit sebelumnya berakhir bagi kemenangan lawan. Bagaimana rasanya bisa mendapat kemenangan tipis dari para juri dalam laga terakhir?

Bi Nguyen: [Rasanya] campur aduk penuh emosi. Bagi saya, terus terang saja, dalam karier saya, ada banyak hal aneh yang telah terjadi, dan beberapa keputusan [juri] tidak memihak saya. Jadi saya merasa lega jujur saja, dan bersemangat karena saya pikir saya memang menang.

ONE: Ritu Phogat percaya jika ia yang memenangi laga di ONE: DANGAL pada Mei lalu. Bagaimana Anda menilai performa sendiri, dan dalam aspek apa Anda merasa lebih unggul dari Ritu?

BN: Saya rasa itu hal yang valid jika dia merasa demikian, dan saya bisa memahaminya karena dia adalah seorang pegulat dan orang baru. Begini, Ritu masih bayi dalam MMA. Dia pendatang baru di MMA. Anda harus mempertimbangkan di mana Anda bertarung.

Bagian dari menjadi seorang atlet adalah mengetahui di mana anda berkompetisi dan seperti apa kriteria [penilaiannya.] ONE selalu mengedepankan seberapa parah luka [dalam penilaian]. Laga itu sangat tipis. Pada dasarnya ini tentang dia menerapkan game plan-nya, dan saya pun demikian, tapi eksekusi game plan saya lebih  menimbulkan kerusakan. Dia hampir kalah di ronde ketiga.

Anda harus selalu merasa menang, terutama karena dia masih baru dalam [olahraga] ini. Dia seorang pegulat, jadi tentu saja dalam pikirannya gulat lebih bagus dibandingkan striking yang saya lakukan. Dan itu memakan waktu lebih lama, tapi [serangan] saya lebih merusak.

Itu faktanya. Dan keputusan itu sangat tipis, tapi berdasarkan kriteria ONE, tentu saya yang menang. Serangannya tak menimbulkan banyak luka di area ground.

Scenes from the atomweight bout between MMA stars Ritu Phogat and Bi Nguyen at ONE: DANGAL on 15 May

ONE: Ritu mengatakan “Saya mendominasi lawan selama dua ronde. Saya sangat menghormati keputusan juri, tapi saya yakin telah memenangi laga.” Apa respons Anda terkait itu?

BN: Dia adalah seorang petarung, maka wajar jika dia merasa menang. Namun, seperti yang saya katakan, perlahan-lahan dia akan mengerti.

Saya berharap Ritu melihat kembali laga itu, mengerti di mana dia bertarung, dan memahami aspek mana yang harus diperbaiki. Anda hanya perlu untuk belajar dari setiap laga, dan hal yang wajar jika merasa menang. Namun, saya harap dia melihat apa yang bisa diperbaiki, karena saya pun demikian walaupun menang.

ONE: Anda dijadwalkan untuk menghadapi Jenelyn Olsim di ONE: BATTLEGROUND III. Bagaimana kira-kira laga akan berjalan?

BN: Saya biasanya mengatakan jika saya adalah seorang striker, tapi seiring evolusi yang saya alami sebagai atlet, saya sadar jika itu hanya asumsi dari identitas yang disematkan oleh orang-orang karena saya termasuk striker yang menarik. Namun, grappling saya sangat bagus, MMA saya sangat bagus, dan pemahaman saya tentang arena laga juga bagus.

Memasuki laga ini, saya ingin menekankan jika saya adalah seorang petarung MMA. Saya rasa kelemahannya adalah pengalamannya dalam MMA tidak sebanyak saya. Dia adalah seorang striker yang kuat hingga kebanyakan laganya tak berlangsung di ground. Dia memiliki tangan kanan yang kuat.

Dia juga bertubuh besar untuk ukuran divisi ini. Dia datang dari strawweight. Dia besar, dan memiliki tangan dan tendangan keras. Saya hanya lebih cepat dan punya lebih banyak cara untuk menang.

Bi Nguyễn takes on Jenelyn Olsim at ONE: BATTLEGROUND III

ONE: Olsim menunjukkan kemampuan lengkap dalam laga terakhirnya. Setelah menyaksikan itu, apakah Anda jadi lebih waspada?

BN: Iya, saya sudah menyaksikan itu, dan dia memang menang lewat kuncian. Namun, itu sebenarnya berkat kekuatan dan daya rusak yang membuatnya meraih kemenangan. Jadi, saya benar-benar waspada dengan kemampuan ground-nya yang semakin bagus. Saya tidak menyepelekan kemampuan ground-nya. Saya hanya berpikir jika saya jauh lebih baik di ground, dan saya pikir kekuatannya terletak pada tangannya.

ONE: Apakah Anda merasa yakin bisa mengimbangi kekuatannya di area stand-up?

BN: Sebenarnya ada banyak cara untuk melukai, dan kekuatan hanyalah bagian dari striking. Ada juga kecepatan. Ada juga kemampuan menghindar. Saya juga punya kekuatan.

Saya akan lebih cepat darinya. Saya akan melayangkan striking secara lebih cerdik darinya. Dan jika saya mengenai bagian yang tepat, dia akan terjatuh. Jadi ini akan jadi laga jual beli serangan yang menarik. Ini akan jadi kekuatan melawan kecepatan.

ONE: Anda menerapkan berbagai perubahan dalam pemusatan latihan selama setahun terakhir. Apa yang memotivasi ini semua?

Bi Nguyen: Beberapa tahun belakangan terasa gila.

Saya berlatih di Tiger Muay Thai. Tentu saja, pandemi membawa saya kembali ke Amerika. Saya selalu tinggal dan berlatih di Houston. Di situlah tempat saya. Lalu saya mencoba Xtreme Couture dalam tiga persiapan tanding terakhir, dan saya menyukainya.

Jadi di sinilah saya sekarang – Xtreme Couture. Mungkin kelihatannya saya berganti-ganti tempat berlatih, tetapi sebenarnya ada banyak hal yang telah terjadi selama beberapa tahun terakhir, seperti pandemi dan bertarung di luar negeri. Berada di Amerika bukanlah hal yang mudah.

Untuk saat ini, saya di Xtreme Couture, dan saya sangat senang dengan tubuh saya. Sangat bagus, semua berjalan baik, dan saya merasa inilah kondisi prima saya. Saya merasa semakin lebih baik.

ONE: Mengapa Xtreme Couture adalah tempat yang tepat untuk meningkatkan kemampuan Anda?

BN: Bagi saya, itu karena MMA dan grappling.

Saya telah banyak melakukan striking. Saya selalu bekerja, saya selalu mencoba untuk memperbaiki kelemahan saya, dan berlatih grappling di 10th Planet, di Vegas, sangatlah fenomenal. MMA mereka sangat fenomenal. Pada level seperti ini, Anda membutuhkan rekan.

Anda memerlukan orang yang berada pada level yang sama untuk menguji diri dan menunjukkan seperti apa diri Anda, dan apa yang Anda perlu latih setiap hari. Jadi saya memiliki banyak rekan di sini. Bahkan ada petarung ONE juga, Maira [Mazar].

Dia bertarung dengan Jenelyn dalam laga terakhirnya. Dia adalah mitra latihan utama saya untuk pertarungan ini, jadi sangat menguntungkan berlatih dengan seseorang yang pernah menghadapi Jenelyn.

ONE: Seberapa penting peran Maira selama masa persiapan?

BN: Oh, bagi saya itu segalanya. Ini terasa seperti memiliki buku panduan karena orang bisa berencana dan mengatakan dalam wawancara tentang strategi mereka, tapi kecenderungan mereka, apa yang mereka rasakan, dan bagaimana mereka bergerak tak akan banyak berubah dalam beberapa waktu.

Sangat sulit untuk mengubah kecenderungan, jadi memiliki Maira untuk memberi tahu saya tentang bagaimana rasanya, bagaimana dia [Olsim] bergerak, dan seperti apa kecenderungannya benar-benar hal yang tak ternilai.

Baca juga: Atlet Berbakat Jenelyn Olsim Temukan Panggilan Di MMA

Selengkapnya di Berita

Panrit and Alexey Balyko face off at ONE Friday Fights 57 weighins
Jeremy Pacatiw Tial Thang ONE 164 1920X1280 57
Jonathan Di Bella Danial Williams ONE Fight Night 15 84 scaled
John Ghazali X Nguyen Tran Duy Nhat
Marat Grigorian Sitthichai Sitsongpeenong ONE 165 50 scaled
Alexis Nicolas Magomed Magomedov ONE Friday Fights 47 39
Xiong Stamp JH Superlek
Duke Didier Jasur Mirzamukhamedov ONE158 1920X1280 25
Seksan Or Kwanmuang River Daz ONE Friday Fights 46 98 scaled
Tawanchai PK Saenchai Superbon Singha Mawynn ONE Friday Fights 46 61 scaled
Izaak Michell ONE Championship
Panrit Lukjaomaesaiwaree Kongklai Annymuaythai ONE Friday Fights 24 scaled