Refleksi Demetrious Johnson Untuk Tahun Pertamanya Bersama ONE

Demetrious Johnson defeats Danny Kingad at ONE CENTURY DC IMGL7864

Karir Demetrious “Mighty Mouse” Johnson dalam dunia bela diri campuran sangatlah spektakuler, dan ia mencetak sejarah sebagai salah satu atlet terbaik sepanjang masa pada tahun 2019.

Superstar Amerika Serikat ini sekarang berlaga di Asia bersama ONE Championship. Meski ia menghadapi lawan-lawan berat, ia berhasil meraih kemenangan beruntun dalam tiga pertandingan untuk menjadi Juara ONE Flyweight World Grand Prix yang pertama.

Tahun ini menjadi tahun yang sibuk bagi legenda hidup ini, namun kesibukannya berbuah kesuksesan besar dalam segala lini.

“Menurut saya, 2019 adalah tahun yang fenomenal. Saya sangat bersyukur dapat meraih [rekor] 3-0 di ONE dan merebut gelar Juara Flyweight World Grand Prix,” ungkap pria kelahiran 33 tahun lalu ini.

“Salah satu hal terbesar yang saya ambil dari itu adalah bahwa saya tidak menderita cedera apapun – dan [sebelumnya] saya sering menderita berbagai macam cedera dan operasi sepanjang karir saya, maka saya sangat senang akan hal itu.”

🐭 ONE FLYWEIGHT WORLD GRAND PRIX CHAMPION 🐭

🐭 ONE FLYWEIGHT WORLD GRAND PRIX CHAMPION 🐭"Mighty Mouse" Johnson claims the inaugural tournament crown with an awesome performance against a game Danny Kingad!📺: Check local listings for global broadcast details📱: Watch on the ONE Super App 👉 http://bit.ly/ONESuperApp🏷: Shop Official Merchandise 👉 http://bit.ly/ONECShop

Posted by ONE Championship on Saturday, October 12, 2019

Demetrious, yang berlatih di AMC Pankration di Kirkland, Washington, memulai laga World Grand Prix dengan kemenangan submission pada ronde kedua atas atlet Jepang Yuya Wakamatsu dalam babak perempat final turnamen tersebut di ajang ONE: NEW ERA, di Tokyo, Jepang bulan Maret ini.

Lalu, ia kembali beraksi dalam semi final turnamen dalam ajang ONE: DAWN OF HEROES di Manila, Filipina, Agustus silam, dimana ia berhasil mengalahkan Tatsumitsu “The Sweeper” Wada melalui kemenangan mutlak.

Lalu, ia menyelesaikan rangkaian turnamen ini melalui kemenangan mutlak lainnya atas atlet andalan Filipina Danny Kingad di babak final yang dilangsungkan pada bulan Oktober silam, dalam ajang kolosal ONE: CENTURY dari ibukota Jepang.



Demetrious bersemangat melihat pencapaiannya di tahun pertama bersama “The Home Of Martial Arts,” namun terdapat elemen lain dalam perjalanannya yang telah memperluas pandangannya.

“Hal terbesar terkait [menjadi bagian dari ONE] ini adalah untuk berada diantara banyak orang yang berbeda. Ini adalah perusahaan yang sangat beragam,” jelasnya.

“Yang saya maksud ialah bahwa saya berlaga di kartu pertandingan dengan atlet Muay Thai terbaik dunia dan kickboxer terbaik di dunia, dimana mereka berasal dari berbagai belahan dunia – seperti Italia, Thailand, Vietnam, Korea, Tiongkok – maka saya kira itu sangatlah luar biasa.”

American superstar Demetrious Johnson hurts Danny Kingad at ONE: CENTURY PART I

Demetrious menjadi atlet profesional sejati, dan ia telah mengambil tiap tantangan baru yang berada di depannya.

Ia hanya pernah berlaga di luar Amerika Serikat dari 31 laga profesionalnya sebelum ia bergabung bersama organisasi bela diri terbesar di dunia ini pada bulan Oktober 2018, namun sekarang ia telah tiga kali bertanding di Asia sejak bulan Maret.

Ditambah lagi, atlet AS ini harus menjalani prosedur penimbangan berat badan yang baru – dengan ONE yang melarang pengurangan berat badan melalui dehidrasi ekstrim untuk melindungi kesehatan dan kondisi tubuh para atletnya – serta peraturan global yang ditetapkan, namun tidak ada satupun yang mematahkan semangatnya.

“Saya menganggap diri saya seniman bela diri sejati. Ini adalah sesuatu yang suka lakukan. Ini adalah gairah saya. Saya menjalankan gaya hidupnya, dan saya kira itu adalah alasan terbesar mengapa saya langsung cocok disini,” jelas perwakilan AMC Pankration itu.

“Berat badan saya sehari-hari sekitar 140 pound (63,5 kg). Sekarang, saya mengurangi berat badan ke 135 pound (61,2 kg), dimana menjaga tubuh saya terhidrasi penuh itu cukup mudah. [Terkait] peraturannya, tidak banyak perbedaan, dan saya beradaptasi dengan baik. Saya merasa transisi ini sangat mulus.”

“Perubahan zona waktu adalah sesuatu yang harus saya pertimbangkan. Sasana kedua saya – Evolve MMA di Singapura – sangatlah luar biasa bagi saya, maka untuk laga saya di Manila, sangatlah mudah untuk menyesuaikan zona waktu, berkat mereka.”

American star Demetrious Johnson celebrates his ONE Flyweight World Grand Prix Championship Final win

Hasilnya pun terlihat dengan sendirinya, dengan tiga kemenangan melawan para atlet tangguh dan sabuk Juara ONE Flyweight World Grand Prix yang berada di pinggangnya.

Untuk laga selanjutnya, ia dijadwalkan menantang Juara Dunia ONE Flyweight Adriano “Mikinho” Moraes, suatu saat nanti di tahun 2020.

Beralih ke ONE tentunya merupakan kesuksesan besar bagi “Mighty Mouse,” dimana ia berniat meraih lebih banyak lagi prestasi di tahun 2020.

“Secara keseluruhan, saya beradaptasi dengan sangat baik bersama ONE Championship,” ungkapnya.

“Saya tidak suka membandingkan tahun ini dengan tahun lalu, atau apapun itu. Saya hanya bersyukur dapat menjadi bagian dari organisasi luar biasa dan tetap sehat.”

Baca Juga: Joshua Pacio Vs. Alex Silva, Serta Kembalinya Eduard Folayang Di Manila

Bersiaplah untuk gelaran perdana ONE Championship di tahun 2020, ONE: A NEW TOMORROW!

Selengkapnya di Bela Diri Campuran

Adrian Lee
Kairat Akhmetov Reece McLaren ONE Fight Night 10 12
Superlek Kiatmoo9 Rodtang Jitmuangnon ONE Friday Fights 34 55
Victoria Souza Noelle Grandjean ONE Fight Night 20 9
Hu Yong Woo Sung Hoon ONE Fight Night 11 50
Yamin PK Saenchai Zhang Jinhu ONE Friday Fights 33 29
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 20 scaled
Halil Amir Ahmed Mujtaba ONE Fight Night 16 38 scaled
Hiroki Akimoto Petchtanong Petchfergus ONE163 1920X1280 4
Ben Tynan Duke Didier ONE Fight Night 21 7
Kade Ruotolo Francisco Lo ONE Fight Night 21 57
Reinier de Ridder Anatoly Malykhin ONE 166 9 scaled