Ramazanov Nampak ‘Segar’ Jelang Laga Muay Thai Kontra Pongsiri

Alaverdi Ramazanov DREAMS OF GOLD ADUX IMG_6985

Setelah kehilangan mahkotanya dalam kickboxing pada Januari lalu, Alaverdi “Babyface Killer” Ramazanov memiliki determinasi untuk membalikkan karier olahraga tarungnya dan memastikan dirinya kembali ke jajaran teratas ONE Super Series Muay Thai.

Mantan Juara Dunia ONE Bantamweight Kickboxing akan beralih ke “seni delapan tungkai” dan memulai perjalanan menuju penebusan melawan Pongsiri PK.Saenchai Muaythaigym dalam laga pendukung utama ONE: NEXTGEN III, yang tayang dari Singapura pada Jumat, 26 November. 

“Saya hanya senang kembali ke dalam Circle dan membuktikan diri saya. Saya berniat [memberi] pertunjukkan dan memastikan diri saya sebagai serius,” kata Ramazanov.

“Saya telah kembali ke Thailand selama beberapa waktu – lima bulan – dan saya berpikir saya kini berada dalam bentuk terbaik dan maju lebih dari sebelumnya.”

Namun sebelum bergerak maju, Ramazanov harus melihat ke belakang.

Kemunduran adalah bagian dari perjalanan seorang petarung, dan pria Dagestan berusia 26 tahun telah berdamai dengan kekalahannya dari Capitan Petchyindee Academy di ONE: UNBREAKABLE dan belajar dari berbagai kesalahan yang dilakukannya dalam pertarungan itu.

“Ya, saya melakukan banyak kesalahan dan pendekatan saya dalam persiapannya sangat tak profesional,” katanya.

“Namun saya percaya pada Tuhan, dan bagi saya, kekalahan itu ditakdirkan. Saya berdamai dengan hasilnya.”

Ramazanov jelas dapat kembali ke jalur kemenangan dalam laga tingkat tinggi melawan Pongsiri – Juara Dunia dua divisi Lumpinee Stadium Muay Thai.

Dan sementara ia adalah seorang kickboxer kelas dunia, Ramazanov meyakini bahwa saat ia kembali ke “seni delapan tungkai” akan memberinya keuntungan, dan ia tak sabar untuk mengeluarkan seluruh arsenalnya dalam laga bantamweight Muay Thai krusial ini.

“Bagi saya, tiap laga itu sangat penting. Saya hanya ingin memenangkan laga saya berikutnya, melakukan pekerjaan saya, serta membersihkan kekalahan saya sebelumnya,” ia berkata.

“Saya mungkin akan berkata [berlaga dalam peraturan Muay Thai] itu lebih dekat bagi saya karena saya menggunakan tinju Thailand dalam mayoritas pertarungan dalam karier saya. Saya suka menggunakan siku saya, dan tinju Thailand itu lebih spektakuler dan lebih menarik bagi saya sebagai olahraga.”

Alaverdi Ramazanov Capitan Petchyindee Academy ONE UNBREAKABLE 1920X1280 16

Karena resume sempurna dan gaya bertarung keras milik Pongsiri, Ramazanov – yang kini menempati peringkat kelima divisi bantamweight Muay Thai – berpikir bahwa ia dapat melejitkan dirinya tepat ke puncak divisi ini.

“Saya adalah tipe orang yang tak suka melihat terlalu jauh ke depan, karena Sang Pencipta terkadang mengatur masa depan anda secara mengejutkan bagi anda,” katanya.

“Namun, pada saat yang sama, saya ingin menjadi yang terbaik dalam divisi ini dan kembali memastikan diri saya baik dalam Muay Thai dan kickboxing. Lawan ini sangat menarik bagi saya karena nama besarnya, maka sebuah kemenangan atas dirinya akan memastikan diri saya kembali dalam divisi ini.”

Ramazanov mengetahui bahwa ini takkan menjadi tugas yang mudah. Atlet PK.Saenchai Muaythaigym itu datang dari salah satu sasana terbaik di muka bumi, dan ia adalah lawan yang kuat dengan gaya penuh tekanan tinggi yang dapat menggoyahkan lawan yang lemah.



Tetap saja, atlet Dagestan itu tak gentar.

Ramazanov memang tak asing dengan menghadapi rival tingkatan elite, dan ia pun merasa yakin dapat melawan rivalnya itu – terutama sejak ia memiliki keunggulan tinggi badan 11 sentimeter.

“Saya mengetahui [Pongsiri] sejak lama. Petarung ini adalah juara Thailand yang memenangkan berbagai gelar. Saya juga mengetahui bahwa kekuatannya adalah pengalamannya,” kata Ramazanov.

“Ini selalu menjadi jalan bagi saya. Saya melawan banyak atlet Thailand yang pendek [sepanjang] karier saya. Saya terbiasa melawan mereka dan merasa nyaman bersama mereka. Gaya mereka cocok dengan gaya saya.”

ONE Bantamweight Kickboxing World Champion Alaverdi Ramazanov

Ramazanov merasakan kesuksesan menjadi Juara Dunia di ONE Super Series satu kali sebelumnya, dan ia ingin melakukannya kembali. Langkah pertama untuk mendekati tujuan akhir itu adalah untuk mengalahkan veteran berpengalaman di Singapura Jumat nanti.

Bagi “Babyface Killer,” tak ada pilihan lain.

“Tak ada atlet yang maju hanya untuk bertarung. Tiap atlet maju untuk menang, untuk mengangkat tangannya setelah laga. Maka, tujuan saya adalah untuk menang. Ini adalah menang atau tidak sama sekali,” katanya.

“Saya hanya memiliki satu tujuan: saya ingin membuktikan sayalah yang terbaik dalam divisi ini. Untuk melakukan itu, saya jelas harus mengalahkan [Pongsiri].”

Baca juga: Eersel Vs. Murtazaev, Stamp Vs. Phogat Di ONE: WINTER WARRIORS

Selengkapnya di Berita

Yamin JoachimOuraghi 1920X1280
Adrian Lee
Milena Sakumoto Bianca Basilio ONE163 1920X1280 42
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 20 scaled
Superlek Kiatmoo9 Rodtang Jitmuangnon ONE Friday Fights 34 55
Victoria Souza Noelle Grandjean ONE Fight Night 20 9
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 25 scaled
Yamin PK Saenchai Zhang Jinhu ONE Friday Fights 33 29
Hiroki Akimoto Petchtanong Petchfergus ONE163 1920X1280 4
Nong O Hama Kulabdam Sor Jor Piek Uthai ONE Friday Fights 58
NL 2539
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 12