Mehdi Zatout Peringatkan Capitan: ‘Peperangan Ini Akan Tiba’

Mehdi Zatout Leo Pinto NS3 1920X1280 9

Mehdi “Diamond Heart” Zatout adalah bukti bahwa semangat juang yang tak terpatahkan dapat memberi hasil luar biasa.

Striker keturunan Prancis-Aljazair ini memang tak mendapatkan laga mudah saat ia bergabung di ONE Super Series. Namun, kebangkitan atlet ini telah memberinya kesempatan menantang Juara Dunia ONE Bantamweight Kickboxing Capitan Petchyindee Academy demi sabuk semas itu di ONE: REVOLUTION pada Jumat, 24 September nanti.

Setelah hampir satu setengah tahun berada di luar kompetisi, Zatout kembali masuk ke dalam ring pada tahun 2020 meraih sepasang kemenangan beruntun atas lawan elite. Namun, terlepas dari kesuksesan ini, ia masih berjuang untuk memproses kesempatan perebutan gelar yang diberikan oleh para penata tanding ONE Championship.

“Saat saya mendapatkan tawaran ini melalui telepon, saya berkata, ‘Tolong ulangi apa yang anda katakan, karena saya tak dapat mempercayai anda,’” kenangnya.

“Bagi saya, untuk kembali ke permainan ini [dan mendapatkan gelar Juara Dunia] itu sangat luar biasa. Itu adalah mimpi besar bagi saya. Saya ingin membanggakan keluarga dan tim saya.”

Pada usia 37 tahun, Zatout memang sembilan tahun di atas rivalnya, dan ini mungkin menjadi kesempatan terakhirnya untuk berjuang demi gelar terbaik dalam disiplin striking ini.

Namun, seperti yang telah ditunjukkan “Diamond Heart,” usia hanyalah sebuah angka. Ia mengalahkan lawan-lawan yang lebih muda, seperti Han Zi Hao dan Leo Pinto dalam dua pertandingan sebelumnya, dan perwakilan Venum Training Camp ini meyakini bahwa dirinya berada dalam kondisi terbaik.

“Ya, saya berusia 37 tahun, namun saya merasa lebih baik dari saat saya berusia 25. Percayalah, saya merasa hebat, dan saya tak akan melepaskan kesempatan ini,” katanya.

“Usia itu bukanlah masalah. Ini terkait apa yang ada di dalam, bagaimana mentalitas anda, dan siapa yang akan menjadi kuat. Anda akan melihat bahwa motivasi saya lebih kuat dari dirinya.”

Mehdi Zatout Leo Pinto NS3 1920X1280 4.jpg

Namun, tugas berikutnya ini akan menjadi sangat sulit.

Capitan telah berada dalam kondisi terbaiknya sejak memasuki ONE Super Series. Ia mengumumkan kedatangannya dengan sebuah KO 6 detik yang memecahkan rekor atas Petchtanong Petchfergus pada bulan September 2020 – sebuah penampilan yang dikomentari Zatout.

“Bagi saya, itu adalah pukulan yang beruntung pada ronde pertama atas Petchtanong. Ya, bagus, namun itu pukulan beruntung. Selamat bagi dirinya,” katanya.

Laga kedua bagi perwakilan Petchyindee Academy ini memiliki konsekuensi yang lebih besar bagi “Diamond Heart.”

Capitan menantang murid dan sahabat Zatout, Alaverdi “Babyface Killer” Ramazanov, demi gelar Juara Dunia ONE Bantamweight Kickboxing pada bulan Januari dan mencetak KO atas atlet Rusia itu pada ronde kedua untuk merebut sabuk emas.

Sementara veteran keturunan Prancis-Aljazair itu tak mengira bahwa Ramazanov berada di kondisi terbaiknya dalam laga itu, ia memiliki niat yang besar untuk mencari penebusan bagi atlet muda itu.

“Laga ini akan menjadi peperangan besar karena saya masih bersemangat dari laga terakhir, saat ia melawan Alaverdi,” tegasnya. “Saya menyimpan api ini. Peperangan ini akan tiba, dan saya tak akan lari.”



Dengan rasa haus yang muncul dari dalam dirinya itu, “Diamond Heart” siap untuk melakukan apa yang tak ingin dilakukan atlet lainnya.

Zatout mengetahui bahwa Capitan adalah petarung pemberani yang akan maju dan memukul keras, namun ia siap untuk bertemu atlet unggulan Thailand itu di tengah Circle dan masuk ke permainannya.

“Capitan adalah petarung yang hebat – agresif dan cerdas. Saya akan lebih agresif dan menjadi lebih cerdas dari dirinya,” tegasnya.

“Ia maju dengan tendangan dan pukulan seperti banyak petarung lain. Saya akan menunjukkan kecepatan, kemampuan tinju, kekuatan dan kemampuan kardio saya pada hari itu. Saya kira kami memiliki banyak kesempatan untuk menang.”

Zatout mungkin berpikir bahwa ia tak akan pernah mendapatkan kesempatan untuk memperebutkan sabuk emas ONE Super Series, tetapi saat hal itu tiba, ia tak akan membiarkannya terlepas dari genggamannya.

Bintang Prancis-Aljazair ini bekerja keras untuk mencapai titik ini selama 27 tahun perjalanannya dalam seni bela diri, dan ia bahkan memenangan gelar Juara Dunia ISKA dan WBC Muay Thai.

Namun, gelar Juara Dunia ONE Bantamweight Kickboxing adalah hadiah terbesar di disiplinnya, dan memenangkan laga kejuaraan itu akan menjadi pencapaian tertinggi bagi dedikasi dan pengorbanannya.

“Saya bangga dengan diri saya sendiri, dan inilah waktunya untuk menyandang sabuk itu di pundak saya,” tegasnya. “Saya kira saya akan menangis [jika saya memenangkan sabuk ini]. Akan sangat hebat bagi saya – bagi semua yang saya lakukan dalam karier saya. Saya tak akan melepaskan kesempatan ini.”

Capitan defends the ONE Bantamweight Kickboxing World Title against Mehdi Zatout at ONE: REVOLUTION

Baca juga: Petrosyan Vs. Superbon, Grand Prix Dimulai Di ONE: FIRST STRIKE

Selengkapnya di Berita

Jonathan Di Bella Danial Williams ONE Fight Night 15 84 scaled
John Ghazali X Nguyen Tran Duy Nhat
Marat Grigorian Sitthichai Sitsongpeenong ONE 165 50 scaled
Alexis Nicolas Magomed Magomedov ONE Friday Fights 47 39
Xiong Stamp JH Superlek
Duke Didier Jasur Mirzamukhamedov ONE158 1920X1280 25
Seksan Or Kwanmuang River Daz ONE Friday Fights 46 98 scaled
Tawanchai PK Saenchai Superbon Singha Mawynn ONE Friday Fights 46 61 scaled
Izaak Michell ONE Championship
Panrit Lukjaomaesaiwaree Kongklai Annymuaythai ONE Friday Fights 24 scaled
StampFairtex DeniceZamboanga 1200X800
Alexis Nicolas Magomed Magomedov ONE Friday Fights 47 6