John Wayne Parr Antusias Untuk ‘Laga Impian’ Lawan Sesama Legenda

John Wayne Parr ONE Gloves 1200X800

John Wayne “The Gunslinger” Parr siap menjalani laga impiannya dalam ajang “ONE on TNT III,” yang akan disiarkan pada jam tayang utama televisi di Amerika Serikat, Rabu, 21 April ini.

Faktanya, legenda Muay Thai Australia ini melihat laganya melawan Nieky “The Natural” Holzken sebagai hal terbaik selanjutnya selain melawan idolanya dalam seni bela diri, Ramon “The Diamond” Dekkers.

Parr akhirnya berteman dengan Dekkers, namun tak berhasil meraih kesempatan berdansa dengannya di dalam ring. Kendati demikian, ia mendapatkan kesempatan bertempur melawan salah satu anak didik atlet Belanda tersebut.

“Berbagi ring bersama [Dekkers] akan menjadi hal luar biasa. Itu tak pernah terjadi, jadi tahun 2021 milik saya, versi modern dari melawan Ramon,” ungkap Parr.

“Pertandingan ini sangat berarti bagi saya untuk alasan tersebut. Semua atlet Thailand yang saya hadapi dan yang lainnya, itu adalah pengalaman luar biasa, namun mengalahkan Nieky itu seperti mimpi yang akan memastikan warisan saya selamanya. Saya sangat bersemangat. Tak ada laga yang lebih besar bagi saya di luar sana.”

 

Sejujurnya, Parr tak pernah membayangkan akan menjalani debutnya di dalam Circle seperti ini.

Setelah operasi pangkal paha, pria asal Queensland ini berharap dapat kembali berkompetisi dengan jalan yang lebih mudah dibandingkan terjun langsung melawan kickboxer peringkat teratas divisi lightweight ONE Super Series itu.

Untuk bagiannya, CEO dan Chairman ONE Championship Chatri Sityodtong memang sangat senang mengakomodasi atlet berjuluk “The Gunslinger” ini, bahkan setelah Parr dan Holzken menyuarakan minat mereka untuk berlaga di media sosial mereka.

“Saya menghubungi Chatri dan berkata, ‘Nieky menantang saya. Saya akan mengambil laga itu, tetapi saya belum pernah memasuki laga kickboxing selama 20 bulan. Laga terakhir saya terjadi pada Agustus 2019 di Jepang. Adakah kesempatan bagi saya untuk mendapatkan pertandingan pemanasan terlebih dahulu?'” kata Parr.

“Chatri berkata, ‘Tentu saja, saya mantan petarung, jadi saya mengerti seutuhnya. Nieky adalah lawan yang sangat tangguh.'”

 

Kendati demikian, laga ini telah memberi ekspektasi luar biasa, yang segera mengubahnya menjadi salah satu pertandingan potensial yang paling marak dibicarakan untuk 2021.

Dengan pemikiran itu, semangat kesatria Parr mendorongnya untuk sedikit berhati-hati mengambil langkah berikutnya.

“Saya menghubungi kembali Chatri dan berkata, ‘Baiklah, saya akan menghadapinya,” kata atlet Australia itu.

“Dia lebih terkejut dibanding saya. Ia bertanya apakah saya benar-benar menginginkan ini, namun ada banyak tekanan pada diri saya. Semua orang akan berpikir saya takut. Tidak, saya ingin dikenal sebagai pria yang melawan semua orang, jadi mari kita lakukan ini.”

“Saya lebih baik kalah dengan mengetahui saya telah mencoba daripada tidak melakukannya. Jika saya kalah, saya petarung berusia 44 tahun dengan operasi pangkal paha yang menghadapi pria nomor satu di dunia. Jika saya menang, itu jauh lebih baik – sebuah dongeng.”

 

Sebuah potensi yang tak menguntungkan bagi Parr adalah bahwa ia berjalan ke Singapura tanpa siapa pun dari sasananya, Boonchu Gym.

Atlet Australia ini tak ingin memaksakan teman atau rekan berlatihnya untuk menderita di dalam karantina, dan pria satu-satunya yang akan berada di tim pojoknya adalah pelatih Thailand yang ia “pinjam” dari Evolve MMA.

Tetap saja, dia tak akan mengkhawatirkan itu jelang malam pertandingan nanti.

“Nieky mungkin membawa tim dari Belanda, namun saya menjalani ini layaknya ‘penembak jitu’ penyendiri,” jelas Parr.

“Saya rasa saya berada di tangan yang baik. Para atlet Thailand itu memiliki IQ tanding luar biasa, maka tak diragukan lagi saya akan baik-baik saja. Saya hanya harus memastikan bahwa saya menjalani seluruh persiapan di sini, di Australia, sebelum saya pergi, maka saya tak memiliki alasan lain saat bel berbunyi.”

John Wayne Parr signs with ONE Championship

Terlepas dari segala sesuatunya, Parr meyakini bahwa ia akan keluar sebagai pemenang dan meyakini bahwa laga Muay Thai dengan sarung tangan 4 ons ini sempurna bagi dirinya.

Hal itu dikarenakan “The Gunslinger” merupakan pionir dalam bidangnya. Beberapa tahun silam, dia meluncurkan organisasi pribadinya di Australia dengan peraturan yang mirip dengan apa yang sekarang terlihat di ONE Super Series.

Mantan Juara Dunia WMC Muay Thai ini sangat ingin memperlihatkan kemahirannya di dalam Circle saat ONE meluncurkan cabang Muay Thai pada tahun 2018. Saat itu pun kini telah tiba, dan Parr berharap mengakhiri kariernya di posisi tertinggi.

“Untuk melihat ONE Championship mengambil ide saya beberapa tahun kemudian dan menjalankannya dengan yang terbaik di dunia adalah sebuah pujian besar,” katanya.

“Tiap kali saya menyaksikannya, saya berpikir, “Oh, saya ingin bertarung untuk mereka.’ Saya kira tak pantas jika mereka tak menempatkan saya dalam ajang mereka, karena saya yang memiliki ide ini!”

“Kini, ini menjadi skenario sempurna. Jika saya bertarung dengan baik dan mengalahkan Nieky, maka saya mungkin akan mendapatkan perebutan gelar Juara Dunia. Jika saya dapat meraih gelar Juara Dunia itu sebelum saya pensiun, maka itu akan sangat luar biasa.”

Baca juga: Eddie Alvarez Hadapi Pemenang Laga Gafurov-Yoon Di ‘ONE On TNT IV’

Selengkapnya di Berita

Yamin JoachimOuraghi 1920X1280
Adrian Lee
Milena Sakumoto Bianca Basilio ONE163 1920X1280 42
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 20 scaled
Superlek Kiatmoo9 Rodtang Jitmuangnon ONE Friday Fights 34 55
Victoria Souza Noelle Grandjean ONE Fight Night 20 9
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 25 scaled
Yamin PK Saenchai Zhang Jinhu ONE Friday Fights 33 29
Hiroki Akimoto Petchtanong Petchfergus ONE163 1920X1280 4
Nong O Hama Kulabdam Sor Jor Piek Uthai ONE Friday Fights 58
NL 2539
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 12