James Nakashima Tak Terpengaruh Perebutan Gelar: ‘Tekanan Itu Hilang Dari Saya.’

James Nakashima DC 8052

James Nakashima telah menempuh perjalanan panjang demi meraih kesempatan dalam laga Kejuaraan Dunia ONE Welterweight.

Kini, saat ia telah tiba, atlet tak terkalahkan asal Amerika Serikat itu bertekad memanfaatkan kesempatan ini sepenuhnya – serta berbagi waktu dengan semua yang telah membantunya menjadi pria seperti saat ini.

“[Pencapaian] ini merupakan sebuah kolaborasi besar. Ini tidak ada kaitannya dengan hanya diri saya,” kata Nakashima, yang akan menantang penguasa divisi welterweight Kiamrian “Brazen” Abbasov demi sabuk emas dalam ajang ONE: INSIDE THE MATRIX II yang sebelumnya direkam dan akan disiarkan hari Jumat ini.

“Sabuk itu akan berada di tangan saya, namun ini [bernilai] lebih besar lagi. Ini adalah proyek besar yang melibatkan kedua orang tua saya, keluarga, sasana dan para pelatih saya.”

“Tak ada kehebatan dalam dunia ini yang dilakukan seorang diri. Ini jauh lebih besar saya. Jelas bahwa kerja keras memang dibutuhkan, namun dukungan bagi sayalah yang telah membawa saya mencapai laga perebutan gelar ini. Tanpa dukungan itu, saya bukan siapa-siapa.”

Nakashima memang mendapatkan dukungan luar biasa dari dua sasana kelas dunia, MMA Lab dan Team Petrosyan, yang mengubahnya dari mantan pegulat NCAA Divisi Pertama menjadi bintang bela diri campuran sejati.

Perkembangan luar biasa itu menjadi nyata dalam gelaran ONE: DAWN OF HEROES yang berlangsung pada bulan Agustus 2019, saat pria tak terkalahkan asal Illinois ini menikmati laganya dengan mendominasi petarung veteran Yushin “Thunder” Okami demi meraih kemenangan profesional yang ke-12.

“Saya tak pernah melawan [atlet] rendahan,” ungkap Nakashima.

“Saya menjelajahi Amerika Serikat untuk menghadapi tiap prospek papan atas, dan itu memaksa saya berlaga dengan sedikit konservatif. Saya merasa belum pernah berlaga dengan menggunakan seluruh potensi yang saya miliki.”

“Laga melawan Okami itu berbeda. Saya dapat melihatnya saat menonton kembali rekaman [pertandingan itu]. Saya terlihat nyaman [saat berlaga].”

American martial arts star James Nakashima jabs Japan's Yushin Okami in Manila

Meskipun laganya melawan Okami berlangsung hingga tiga ronde, namun atlet yang berlatih di sasana MMA Lab ini memegang kendali dan hampir saja menghentikan laga beberapa kali.

“Saya hampir mencetak submission pada ronde pertama,” ungkap atlet kelahiran 32 tahun silam itu.

“Saya hampir menghentikan perlawanannya pada ronde kedua dengan tangan kiri. Saya membuat ACL dan MCL saya terkilir pada ronde kedua, dan hampir tidak dapat menahan tekanan di lutut kaki depan saya saat memasuki ronde ketiga, namun saya masih merasa dapat menangani diri saya dengan baik dalam ronde itu.”

“Saya kira laga melawan Okami ini benar-benar membuat saya berkembang dan percaya pada diri saya sendiri karena saya memiliki banyak senjata.”



Kemenangan krusial itu juga membawa Nakashima ke perebutan gelar Juara Dunia yang telah dinantikannya sejak bergabung dengan ONE Championship pada akhir tahun 2018.

Namun, petarung Amerika Serikat ini bukanlah atlet yang tipikal. Bahkan dengan laga terbesar di hadapannya, ia mampu menjaga keseimbangan dengan menghargai semua yang didapatkannya dan menemaptakn situasi ini di dalam sebuah perspektif yang baik.

“Sejujurnya, saya tidak merasa hal ini menjadi tekanan. Saya telah berada dalam karantina di kamar hotel ini sejak tiba di Singapura, namun saya bersenang-senang. Saya sangat, sangat bersyukur untuk kesempatan ini,” jelasnya.

“Tekanan sesungguhnya adalah, menurut saya, bertumbuh besar dengan orang tua yang tidak memberi anda makan dan membuat anda kelaparan. Tekanan sesungguhnya adalah, pada masa pandemi corona ini, anda kehilangan pekerjaan dan anda tidak mampu makan atau memberi keluarga anda makanan.”

“Jelas, akan ada rasa tidak sabar, serta ada pula kegugupan pada hari Kamis atau Rabu sebelum laga berlangsung. Namun saya telah berolahraga dalam kurun waktu yang cukup lama sehingga saya tidak terlalu menjadikan tekanan atau sorotan itu sebuah masalah yang besar.”

American MMA star James Nakashima dishes out ground and pound

Pada saat yang bersamaan, Nakashima menjalankan tanggung jawabnya dengan sangat serius. Ia bertekad membawa pulang sabuk emas itu Jumat malam nanti, namun ia hanya khawatir akan faktor yang berada di bawah kendalinya.

“Bagi saya, tekanan itu adalah bangun setiap hari, menjadikan diri saya bertanggung jawab sebaik mungkin, serta memastikan saya melakukan hal spiritual pertama kali saat terbangun dari tidur,” jelasnya.

“[Saya] menghabiskan waktu dengan anak perempuan saya setiap hari dan mencoba membantunya menjadi pribadi yang utuh. Menjadi kekasih yang baik. Itulah tekanannya, keseharian saya.”

“Semua tekanan itu hilang dari saya.”

Baca juga: 5 Alasan Untuk Tidak Melewatkan ONE: INSIDE THE MATRIX II

Selengkapnya di Berita

Yamin JoachimOuraghi 1920X1280
Adrian Lee
Milena Sakumoto Bianca Basilio ONE163 1920X1280 42
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 20 scaled
Superlek Kiatmoo9 Rodtang Jitmuangnon ONE Friday Fights 34 55
Victoria Souza Noelle Grandjean ONE Fight Night 20 9
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 25 scaled
Yamin PK Saenchai Zhang Jinhu ONE Friday Fights 33 29
Hiroki Akimoto Petchtanong Petchfergus ONE163 1920X1280 4
Nong O Hama Kulabdam Sor Jor Piek Uthai ONE Friday Fights 58
NL 2539
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 12