Giorgio Petrosyan Ke Superbon: ‘Di Dalam Ring, Tak Perlu Bicara’

Giorgio Petrosyan Davit Kiria FISTS OF FURY 1920X1280 5

Sebagai kickboxer terhebat sepanjang masa, Giorgio “The Doctor” Petrosyan dapat saja berpuas diri dengan pencapaiannya, namun sabuk emas ONE Super Series telah membakar semangatnya lebih jauh lagi.

Atlet legendaris keturunan Armenia-Italia ini memenangkan ONE Featherweight Kickboxing World Grand Prix yang pertama pada tahun 2019, dan kini ia akan menghadapi Superbon dalam laga Kejuaraan Dunia ONE Featherweight Kickboxing perdana di ONE: FIRST STRIKE, Jumat, 15 Oktober.

Inilah momen yang sangat ditunggunya sejak pertama kali dirinya bergabung bersama organisasi bela diri terbesar di dunia ini tiga setengah tahun yang lalu.

“Saya sangat bersemangat untuk laga ini. Saya tak sabar menunggu kesempatan bertarung demi sebuah gelar Juara Dunia lainnya, dan saya tak sabar menunggu hari pertandingan itu tiba,” tegas Petrosyan. 

Giorgio Petrosyan fights Davit Kiria at ONE: FISTS OF FURY

Setelah edisi pertama World Grand Prix, Petrosyan kembali ke dalam Circle di ONE: FISTS OF FURY Februari lalu, dimana ia mendominasi Davit Kiria untuk menambah kemenangan dalam rekor sempurnanya di ONE

Sementara itu, lawan berikutnya ini, Superbon, mengumumkan kehadirannya di atas panggung dunia dengan mengalahkan superstar baru Sitthichai “Killer Kid” Sitsongpeenong dalam laga trilogi mereka di ajang ONE: NO SURRENDER, pada Juli 2020.

Kemenangan itu memberi atlet Thailand ini posisi kedua dalam jajaran peringkat teratas featherweight kickboxing dan mempersiapkan laga Kejuaraan Dunia melawan Petrosyan.

Namun, Superbon sudah mengincar itu terlebih dahulu – bahkan menyiratkan bahwa “The Doctor” menghindar dari dirinya setelah ia menolak tawaran bertanding. Petrosyan dengan tegas membalas tuduhan itu, dan ini pun cukup mendapatkan reaksi keras dari warga Milan yang biasanya sangat tenang itu.

“Ia mengeluarkan banyak [bualan] saat ini. Saya tak membutuhkan siapa pun untuk melindungi saya,” tegas atlet ikonik keturunan Armenia-Italia itu.

“Tiap petarung di luar sana ingin bertarung melawan saya. Dan, tentunya, jika mereka menerima pemberitahuan singkat dalam waktu 20 hari, mereka ingin bertarung karena mereka tak mengorbankan apa pun.”

“Dengan pemberitahuan kurang dari satu bulan, mereka menawarkan saya Superbon [untuk pertama kali]. Itu mengapa saya menolak tawaran itu, hanya karena waktu yang salah. Jika saya takut, saya tak akan menerima laga ini.”

Ke depannya, Petrosyan menolak untuk terseret dalam pertukaran verbal ini. Faktanya, ia berencana untuk membiarkan aksinya berbicara lebih keras dari kata-katanya.

“Itu sama sekali tak mengganggu saya. Saya tak peduli, dan saya membiarkan mereka membuka mulut dan berbicara sebanyak mungkin. Semua orang tahu bahwa di dalam ring, tak perlu bicara,” tambahnya.

Selain kata-kata liar dari atlet Thailand itu, “The Doctor” memang memberi penghormatan bagi rivalnya. Ia mengetahui bahwa ia akan menjalani malam yang sulit melawan atlet yang berkemampuan dan berpengalaman.

“Ia adalah lawan yang sangat sulit. Semua orang mengetahui bahwa ia sangat bagus dengan kakinya. Tekniknya itu luar biasa. Ia memiliki penempatan waktu yang sangat baik dan adalah atlet berkemampuan lengkap,” jelas Petrosyan.

“Saya hanya harus tetap terfokus pada apa yang harus saya lakukan. Saya kira kemampuan tinju saya lebih baik. Tetapi, jika anda tak memperlihatkannya di dalam ring, itu tak berarti apa-apa. Mari kita lihat saja.”



Dan jika pria ikonik berusia 35 tahun ini mampu melewati Superbon, maka ia pun takkan kekurangan penantang muda yang ingin maju melawannya.

Pada malam yang sama dengan laga kedua atlet ini, edisi kedua dari ONE Featherweight Kickboxing World Grand Prix akan digelar – dengan delapan striker terbaik dunia yang beraksi.

Petrosyan akan memperhatikan, karena para atlet elite yang akan beraksi dalam babak perempat final ini memang luar biasa, tetapi ia tak ingin mengalihkan fokusnya dari Superbon. 

“Itu adalah turnamen yang teramat sangat sulit. Saya mengetahui semua petarung yang terlibat. Kini, sejujurnya, saya tak dapat memprediksi siapa yang akan menang, tetapi pasti yang terbaiklah yang akan menang pada akhirnya,” jelasnya.

“ONE telah menarik semua atlet terbaik dalam divisi 70 kilogram. Ini adalah sesuatu yang membakar semangat saya. Namun saat ini, saya hanya berpikir tentang lawan saya berikutnya. Saya memikirkan tentang gelar Juara DUnia dan cara memberi penampilan yang hebat.”

Dengan superstar Thailand yang sangat teknis itu di hadapannya, Petrosyan memiliki banyak hal untuk diperhatikan daripada teralihkan oleh delapan atlet kuat yang beradu di turnamen itu.

Untuk saat ini, ia senang dapat menyingkirkan World Grand Prix dari pikirannya. Sementara itu, ia hanya terfokus pada penampilan ala “masterclass” yang diharapkan para penggemar dari “The Doctor.”

“Saat saya memasuki ring, saya tak bercanda. Saya tak butuh aksi yang gemerlap. Saya hanya terfokus untuk menyerang keras dan membawa pulang sabuk itu,” tegas Petrosyan.

“Saya tak memiliki pesan terakhir [untuk Superbon]. Kita akan bertemu di dalam ring.”

Baca juga: Superbon Yakin Hadapi Petrosyan: ‘Saya Tak Punya Kelemahan’

Selengkapnya di Berita

Panrit and Alexey Balyko face off at ONE Friday Fights 57 weighins
Jeremy Pacatiw Tial Thang ONE 164 1920X1280 57
Jonathan Di Bella Danial Williams ONE Fight Night 15 84 scaled
John Ghazali X Nguyen Tran Duy Nhat
Marat Grigorian Sitthichai Sitsongpeenong ONE 165 50 scaled
Alexis Nicolas Magomed Magomedov ONE Friday Fights 47 39
Xiong Stamp JH Superlek
Duke Didier Jasur Mirzamukhamedov ONE158 1920X1280 25
Seksan Or Kwanmuang River Daz ONE Friday Fights 46 98 scaled
Tawanchai PK Saenchai Superbon Singha Mawynn ONE Friday Fights 46 61 scaled
Izaak Michell ONE Championship
Panrit Lukjaomaesaiwaree Kongklai Annymuaythai ONE Friday Fights 24 scaled