Demetrious Johnson Berencana Main Cepat, ‘Tenggelamkan’ Moraes

American martial arts star Demetrious Johnson stands in the corner

Demetrious “Mighty Mouse” Johnson menggapai mimpi besarnya saat ia memenangkan Kejuaraan ONE Flyweight World Grand Prix pada 2019 lalu.

Kini, ia terfokus untuk merebut gelar Juara Dunia ONE Flyweight dari tangan Adriano “Mikinho” Moraes.

Johnson akan menantang sang penguasa divisi ini dalam laga utama “ONE on TNT I,” yang menandai kembalinya organisasi ini ke jam tayang utama (prime time) televisi di Amerika Serikat dan menayangkan ajang ini langsung pada Rabu, 7 April nanti.

Setelah unggul dalam tiga rangkaian laga keras untuk merebut sabuk perak turnamen itu, Johnson – yang telah 12 kali menjadi Juara Dunia Flyweight Bela Diri Campuran – merasa bahwa dirinya layak menantang sabuk emas ONE Championship.

“Jelas, dengan nama saya dan apa yang telah saya lakukan dalam dunia bela diri campuran, saya dapat [segera] layak menerima perebutan gelar, namun saya selalu terang-terangan terkait atlet yang berusaha mendapatkan kesempatan mereka,” katanya.

“Pengalaman saya dalam Grand Prix itu sangat luar biasa. Ini adalah sesuatu yang jelas saya sangat inginkan setelah melihat pertumbuhan PRIDE, dan saya mendapatkan salah satu sabuk yang paling saya banggakan.”

“Kini, kisah saya telah membawa diri saya untuk melawan Adriano Moraes demi sabuk divisi flyweight.”

Moraes telah menjadi kekuatan dominan dalam divisi flyweight ONE Championship sejak ia merebut sabuk emas perdana melawan Geje “Gravity” Eustaquio pada tahun 2014 lalu.

Secara keseluruhan, spesialis BJJ ini memenangkan enam dari delapan perebutan gelar Juara Dunia, dan memiliki sembilan kemenangan di panggung dunia – termasuk enam lewat submission.

“Mighty Mouse” jelas menghormati lawannya dan sangat waspada melihat permainan ground yang berbahaya, namun ia juga meyakini adanya celah dalam serangan Moraes — baik di posisi stand-up maupun di ground.

“Saya kira Adriano adalah Juara Dunia karena alasan tertentu. Ia sangat bagus dalam apa yang dilakukannya, dan bagaimana ia memenangkan laga-laganya,” kata atlet berusia 34 tahun ini.

“Ia sangat bagus meraih punggung [lawan], memasukkan kedua kaki yang panjang untuk [posisi] body triangle, dan mengincar rear-naked choke.”

“Namun jika anda melihat itu – itu menjadi posisi aman dan posisinya untuk membuang waktu. Ada saat dimana ia meraih punggung Geje Eustaquio, dan bersembunyi di sana. Jika anda meraih punggung saya, saya akan seperti, ‘Hebat, anda di punggung saya, apakah anda akan melakukan sesuatu? Ayo coba!’

“Itulah sesuatu yang ia lakukan sangat baik. Ia juga berjangkauan sangat panjang bagi divisi ini, maka ia gemar berlari. Ia gemar menjaga jaraknya. Itulah dua hal yang saya lihat dilakukannya dengan sangat baik.”

“Mighty Mouse” juga sangat dikenal memiliki stamina luar biasa dan aksi tanpa henti.

Dengan itu, perwakilan AMC Pankration ini tak ingin memberi “Mikinho” kesempatan untuk beristirahat – sebuah ritme yang diyakininya tak akan siap dihadapi atlet Brasil itu.

“Saat saya menyaksikan seluruh laganya, ia masuk untuk berkompetisi, namun ia tak benar-benar masuk untuk menerapkan apa yang ia inginkan pada seseorang,” kata Johnson. “Itulah apa yang seharusnya ia lakukan dalam seluruh laganya.”

“Saya akan mencoba masuk dan akan maju. Saya mencoba yang terbaik untuk memastikan bahwa saya dapat mendorong laga ini dan membuatnya tak menyenangkan [bagi lawan saya], lalu saya akan menenggelamkan mereka pada ronde-ronde berikutnya.”

“Anda harus masuk ke sana dan mengambil resiko, karena tanpa resiko, tak akan ada hasilnya. Pelatih saya mengatakan, ‘Kamu harus masuk untuk mengenainya.’ Anda di bayar untuk bertarung dan menang, dan itulah yang saya ingin lakukan.”

American flyweight MMA icon Demetrious Johnson

Johnson tak hanya berbicara tentang permainan yang bagus. Selama enam tahun kejayaannya dalam divisi flyweight di Amerika Utara, ia memenangkan sabuk emas Kejuaraan Dunia sebelum mempertahankannya 11 kali. Perjalanan luar biasa itu menampilkan berbagai penyelesaian ciamik, termasuk beberapa submission brilian pada ronde kelima perebutab gelar Juara Dunia.

Atlet asal AS ini berharap bahwa pengalaman, kerja keras dan gaya bertarungnya akan berpadu untuk menjadikannya mimpi buruk terbesar bagi “Mikinho” dan memulai era dominasi baru di belahan dunia lainnya.

“Saya sangat yakin dalam proses persiapan saya untuk laga ini. Namun saya juga keluar dan mengharapkan hasil yang baik,” tegas Johnson.

“Akan sangat berarti [untuk memenangkan gelar Juara Dunia ONE Flyweight]. Saya mendominasi Amerika Utara selama enam tahun sebagai Juara Dunia. Kini, tujuan untuk kembali ke ONE Championship — yang adalah organisasi terhebat dan terbaik di bagian timur dunia ini — adalah untuk mendominasi dan menjadi Juara Dunia.

“Kami membedah Adriano — ini bukanlah yang pertama kali kami bersiap bagi dirinya — dan untuk mengetahui apa kelemahan yang akan saya buka 7 April nanti, saksikan langsung di TNT.”

American star Demetrious Johnson celebrates his ONE Flyweight World Grand Prix Championship Final win

Baca juga: Lito Adiwang, Janet Todd & Jarred Brooks Di ‘ONE On TNT II’

Selengkapnya di Berita

LiamHarrison Seksan 1200X800
MikeyMusumeci KadeRuotolo 1200X800
Hannah Brady Natalia Diachkova ONE Friday Fights 32 40
MasaakiNoiri Champ 1200X800
Hiroki Akimoto Petchtanong Petchfergus ONE163 1920X1280 4
Thongpoon PK Saenchai Timur Chuikov ONE Fight Night 19 41 scaled
Sean Climaco
Ben Tynan Duke Didier ONE Fight Night 21 29
Suriyanlek Por Yenying Tomyamkoong Bhumjaithai ONE Friday Fights 41 23 scaled
Eko Roni Saputra Hu Yong ONE Fight Night 15 28 scaled
Zakaria El Jamari 1200X800
Yamin PK Saenchai Joachim Ouraghi ONE Friday Fights 59 8