Colbey Northcutt Siap Dengan Arsenalnya: ‘Saya Lebih Dari Seorang Striker’

Colbey Northcutt defeats Putri Padmi at ONE EDGE OF GREATNESS YK4_9678

Colbey Northcutt meyakini bahwa ia akan meraih keunggulan penuh saat kembali beraksi di dalam Circle, di hadapan para penonton jam tayang utama televisi di Amerika Serikat.

Warga Texas ini, yang akan menghadapi Courtney “No Mercy” Martin dalam sebuah laga catchweight bela diri campuran di “ONE on TNT IV” pada Rabu malam, 28 April waktu AS, menyadari betapa besarnya panggung yang diberikan padanya.

“Ini adalah kehormatan besar, karena ini menjadi kartu dan kesempatan yang sangat luar biasa. Saya sama sekali tidak menganggapnya remeh,” kata Northcutt.

“Saya mengerti seberapa besar dampak dari berada di kartu [pertandingan] ini, maka itu berarti saya akan maju dan [memberi] penampilan terbaik dalam hidup saya.”

Northcutt baru saja meraih kemenangan mutlak atas Putri “Ami” Padmi di ajang ONE: EDGE OF GREATNESS.

Atlet AS ini mengguncang rivalnya asal Indonesia itu pada awal laga dan hampir beberapa kali mencetak submission di stanza pembuka. Ia berlanjut menampilkan dominasinya dalam striking pada dua ronde terakhir untuk meraih kemenangan tegas.

Northcutt memang senang dengan kemenangan debutnya itu, tetapi ia juga ingin menghindari kartu penilaian juri.

“Ada banyak yang terjadi saat memasuki laga terakhir itu. Mungkin karena lama tak berlaga, tetapi, kali ini saya juga bertarung untuk organisasi terbesar dan penonton terbanyak di seluruh dunia. Itu hanya menjadi sebuah pengalaman yang benar-benar baru,” kata wanita Texas berusia 28 tahun ini.

“Saya sangat senang melihat bagaimana penampilan itu berjalan. Melihat kembali, ada beberapa penyesuaian yang seharusnya memberi penyelesaian yang telah saya asah sebelumnya.”



Setelah kemenangan itu, Northcutt melihat beberapa area potensial untuk mengembangkan seluruh kemampuan itu di markasnya di California Selatan, The Treigning Lab.

Dan setelah ia menerima laga melawan Martin di “ONE on TNT IV,” Juara Dunia Karate berkali-kali ini bergabung dengan adiknya, “Super” Sage Northcutt, di Team Alpha Male, Sacramento.

“Sage menjadi rekan latihan dan adik yang luar biasa, serta telah lama menginginkan saya untuk datang, dimana nampaknya penempatan waktu itu cukup sempurna untuk kamp ini. Maka, ia mengundang saya datang dan berlatih bersamanya di sasana itu,” katanya.

“Bukanlah rahasia bahwa saya memiliki latar belakang striking, dan itu yang menjadi andalan saya. Saya gemar mengasah striking saya, namun untuk pemusatan latihan kali ini, saya lebih banyak terfokus pada teknik gulat, penguasaan arena dan jiu-jitsu saya.

“Saya hanya harus melemparkan diri ke dalam api, dengan seluruh teknik gulat itu. Saya merasa cara terbaik dimana anda dapat belajar adalah menempatkan diri anda dalam semua situasi tersebut dan melakukannya lagi, lagi dan lagi.”

Sage juga dijadwalkan untuk berlaga di “ONE on TNT IV,” tetapi ia terpaksa mundur karena gejala COVID-19 yang dialaminya. Berlaga di ajang yang sama memang telah menjadi tujuan utama bagi kedua bersaudara ini, tetapi itu ternyata harus tertunda.

“Saat saya pertama kali bergabung dengan ONE, itu adalah mimpi-dan-tujuan yang kami berdua miliki,” tegasnya.

“Saya sangat sedih bahwa dirinya tak akan bertanding dalam kartu ini bersama dengan saya, tetapi bahwa ia juga tak dapat terbang ke Singapura karena kondisi kesehatannya. Tetapi saya mengetahui bahwa akan ada kesempatan lain di masa depan, pastinya.”

Sebagai hasilnya, Northcutt akan menjadi tonggak utama bagi keluarganya di Singapore Indoor Stadium, minggu ini.

Itu adalah tugas yang diterimanya dengan tangan terbuka, walau ia berharap Martin akan memberi tantangan yang cukup berat.

“Courtney adalah lawan yang sangat, sangat kuat. Saya merasa ia sangat berkemampuan lengkap dalam tiap area MMA. Ia memiliki striking yang bagus, ia sangat agresif, ia gemar bergerak maju, dan ia sangat kuat,” kata Northcutt.

“Ia lawan sejati. Ia menerima laga dalam kartu yang besar dengan hanya pemberitahuan singkat, dua minggu. Itu menunjukkan bahwa ia tak takut, dan ia akan maju dan membawa itu semua.”

Jelas, atlet Australia ini tak menjadi satu-satunya pejuang yang akan menjadi agresif saat bel berbunyi.

Northcutt juga ingin mencetak pernyataan empatik dan ingin menghentikan Martin – baik di atas kaki mau pun di ranah ground.

“Semua orang akan menyukai KO fantastis dari posisi atas. Maksud saya, itulah latar belakang saya, dan itulah yang saya inginkan dalam laga terakhir saya,” kata atlet AS ini.

“Saya tak mengira siapa pun dapat berdebat dan mengatakan bahwa mereka tak menginginkan itu. Tetapi saya juga meraih beberapa submission dari karier amatir saya.”

“Para penggemar dapat mengharapkan aksi keras. Ini akan menjadi ‘Colbey 2.0’ di luar sana, dan saya akan menunjukkan pada semua orang bahwa saya lebih dari seorang striker. Saya adalah seniman bela diri campuran berkemampuan lengkap, dan mereka harus mengharapkan laga terbaik dalam karier saya.”

Baca juga: Bagaimana Colbey Northcutt Dibesarkan Menjadi Juara Dunia Bela Diri

Selengkapnya di Berita

Panrit and Alexey Balyko face off at ONE Friday Fights 57 weighins
Jeremy Pacatiw Tial Thang ONE 164 1920X1280 57
Jonathan Di Bella Danial Williams ONE Fight Night 15 84 scaled
John Ghazali X Nguyen Tran Duy Nhat
Marat Grigorian Sitthichai Sitsongpeenong ONE 165 50 scaled
Alexis Nicolas Magomed Magomedov ONE Friday Fights 47 39
Xiong Stamp JH Superlek
Duke Didier Jasur Mirzamukhamedov ONE158 1920X1280 25
Seksan Or Kwanmuang River Daz ONE Friday Fights 46 98 scaled
Tawanchai PK Saenchai Superbon Singha Mawynn ONE Friday Fights 46 61 scaled
Izaak Michell ONE Championship
Panrit Lukjaomaesaiwaree Kongklai Annymuaythai ONE Friday Fights 24 scaled