Christian Lee Tak Akan Remehkan Ok Rae Yoon Di ONE: REVOLUTION

Christian Lee Timofey Nastyukhin ONE on TNT II 1920X1280 8

Juara Dunia ONE Lightweight Christian “The Warrior” Lee membangun warisan yang kokoh bersama “The Home of Martial Arts” dan memiliki pencapaian luar biasa atas namanya.

Kini, dengan tujuh kemenangan beruntun – termasuk di Kejuaraan Dunia ONE Lightweight dan Kejuaraan ONE Lightweight World Grand Prix – superstar berusia 23 tahun ini terus mencatatkan rekor baru.

Lee kini memimpin dengan kemenangan (15), penyelesaian (14) dan KO terbanyak sepanjang masa (10) – dimana ia pun berharap untuk menjadi Juara Dunia Lightweight paling dominan dalam sejarah bela diri campuran. Dan, pertahanan gelar Juara Dunia berikut ini akan tiba melawan penantang peringkat ketiga Ok Rae Yoon di ONE: REVOLUTION, Jumat, 24 September nanti.

Dalam wawancara ekslusif ini, penguasa lightweight itu menjabarkan mengapa Ok menjadi lawan yang unik, bagaimana perasaannya untuk berlaga di kartu yang sama seperti adiknya yang masih berusia 17 tahun, pentingnya tampil di puncak ajang luar biasa seperti ini, dan masih banyak lagi.

Christian Lee defends the ONE Lightweight World Title against Ok Rae Yoon at ONE: REVOLUTION

ONE Championship: Bagaimana kehidupan sebagai ayah sampai saat ini, dan bagaimana rasanya melihat pertumbuhan Alia Mae setiap hari?

Christian Lee: Sejak anak perempuan saya lahir, segalanya sangat hebat. Dan tak terasa waktu berlalu sangat cepat. Ia kini berusia 4 bulan. Ia hampir merangkak dan mulai mencoba berbicara. Tak terasa bagaimana waktu terlewat saat anda memiliki seorang bayi.

ONE: Bagaimana status ayah ini berdampak pada latihan anda, jelang pertahanan gelar Juara Dunia ketiga anda ini?

CL: Saya memiliki keseimbangan yang baik saat ini. Istri dan bayi saya ikut ke sasana tiap kali saya berlatih di pagi hari. Kami bangun bersama, ke sasana bersama, mereka duduk di atas matras sementara saya berlatih, dan kami akan pulang bersama.

Jadi, sebenarnya itu tak berpengaruh bagi latihan saya. Saya tidak mengurangi latihan, dan saya juga tak menghabiskan waktu jauh dari istri dan bayi saya. Saya hanya bersyukur bahwa cara saya dan istri menangani berbagai hal bersama memberi kami waktu untuk selalu tetap bersama.

ONE: Ajang ONE: REVOLUTION dipenuhi dengan tiga laga Kejuaraan Dunia. Apakah artinya berada dalam laga utama di kartu yang sangat besar seperti itu?

CL: Saya kira adalah sebuah kehormatan besar menjadi puncak di ajang besar seperti itu. Dan bagi saya, sebagai seorang juara, saya lebih dari senang untuk mengambil tanggung jawab itu, mengambil peranan untuk memimpin kartu pertandingan.

Sejak saya memulai perjalanan ini, saya merasa bahwa saya siap memasuki posisi ini. Dan kini, saat saya benar-benar berada di sini, sebagai juara, menjadi puncak bagi seluruh ajang ini memang sangat hebat. Saya lebih dari sekadar senang untuk melakukan itu, dan saya lebih dari siap untuk melakukannya juga.

ONE: Anda dan adik anda yang berusia 17 tahun, Victoria Lee, akan memasuki kartu utama. Bagaimana dinamika sampai saat ini, karena kalian berlatih untuk ajang ONE: REVOLUTION?

CL: Itu sebenarnya sangat hebat. Awalnya, kami membicarakan itu, dan saya tak merasa bahwa kami berdua harus tampil di kartu yang sama pada saat yang sama. Saya tak yakin bagaimana dinamika itu akan berjalan.

Namun saya berbicara pada Victoria, dan ia sangat ingin bertarung di kartu yang sama. Ia merasa bahwa itu sama sekali tak akan mempengaruhi dirinya. Dan bagi saya, saya merasa itu tak akan berdampak pada penampilan saya juga. Maka, kami berkata kami akan melakukannya. Sekarang saya hanya sangat bersemangat untuk dapat berlaga di kartu yang sama.

[Hal yang sama terjadi saat] saya pertama kali mengawali karier saya. Saya berbagi kartu pertandingan dengan kakak tertua saya, [Juara Dunia ONE Women’s Atomweight “Unstoppable” Angela Lee]. Itulah bagaimana kami memulai karier kami, bertarung di kartu yang sama dengan yang lain. Dan kini, sangat keren melihat bagaimana peralihan itu terjadi.

ONE: Bagaimana anda mengatur emosi anda pada hari pertandingan saat saudara kandung anda tampil sebelum anda memasuki Circle?

CL: Saya kira hal yang tersulit adalah untuk dilakukan saat anda memiliki saudara, seseorang yang anda cintai bertarung di kartu yang sama seperti anda, adalah untuk memisahkan antara keluarga, bisnis dan pekerjaan anda.

Tentu, saya ingin Victoria menang. Saya yakin bahwa ia akan menang. Namun saat ia memasuki [Circle] dan bertanding, saya akan mendukungnya. Dan setelah itu, saya terfokus sepenuhnya pada laga saya, tak ada lagi selain lawan di hadapan saya itu.

Jika anda tak dapat melakukan itu, jika anda tak dapat beralih dan memisahkan diri anda dari seorang penonton menjadi kompetitor di malam yang sama, maka anda sebaiknya tidak melakukan itu. Anda tak seharusnya berlaga di kartu yang sama seperti adik atau saudara anda.

Bagi saya, bertahun-tahun bertarung bersama Angela di kartu yang sama, saya kira itu yang mampu saya lakukan, dan saya tahu Victoria akan dapat melakukan itu juga.

Saya kira ini akan menjadi malam yang hebat bagi kami berdua.

ONE: Lawan anda, Ok Rae Yoon, mencetak debut dengan kemenangan beruntun atas mantan Juara Dunia Marat Gafurov dan Eddie Alvarez. Bagaimana gayanya berbeda dari dua penantang anda sebelumnya, Iuri Lapicus dan Timofey Nastyukhin?

CL: Ini jelas akan menjadi gaya yang berbeda, laga yang berbeda sepenuhnya, saat saya masuk ke dalam sana melawan Ok Rae Yoon. Karena, ini berbeda dengan dua lawan saya yang bergerak maju dan mencoba memotong kepala saya secepatnya. Saya kira Ok akan melakukan pendekatan yang sedikit berbeda.

Ia lebih menjadi penyerang balik. Ia gemar maju untuk menyerang lawan dengan akurasi dan penempatan waktunya, serta ia gemar mementahkan seluruh takedown itu dan membuat lawannya lelah. Maka, saya kira ia akan menjadi, dalam beberapa cara, rival yang paling bertolak belakang dengan dua lawan yang saya hadapi sebelumnya.

Bagi saya, saya harus lebih berhati-hati untuk tidak terburu-buru menerjang salah satu serangan baliknya, namun saya kira ini akan menjadi gaya yang bagus bagi gaya bertarung saya.

ONE: Anda dikenal sebagai salah satu pencetak penyelesaian paling menarik di MMA. Bagaimana anda tak memaksakan diri dan mencoba mengejar penyelesaian saat adrenalin itu terasa?

CL: Mereka berkata bahwa dalam pertarungan, hal terburuk yang dapat anda lakukan adalah mengejar KO. Karena saat mereka mengejar KO, itulah saat mereka terlalu jauh menyerang, terlalu agresif, dan akhirnya terkena KO. Begitu pula dengan penyerang balik, seorang pria yang sangat sabar dan terukur, seperti Ok, itu akan menjadi hal terburuk untuk dilakukan.

Saya hanya akan maju, menekannya, memainkan permainan saya, memadukan striking dan grappling, dan saya akan melihat celah apa yang terbuka terlebih dulu – baik saat itu di atas kaki atau di ground.

Saya kira Ok akan sangat siap untuk menghadapi teknik striking dan grappling saya. Namun saat saya memadukannya, saya kira saya akan menemukan celah lebih cepat dari yang dapat dipertahankannya.

Christian Lee fights Iuri Lapicus at ONE: INSIDE THE MATRIX on Friday, 30 October

ONE: Ini akan menjadi pertandingan lima ronde pertama bagi Ok di ONE, dan itu hadir dalam laga utama perebutan gelar Juara Dunia. Bagaimana anda akan menerapkan permainan anda saat laga dimulai?

CL: Bagi Ok, dua lawan terakhir yang ia hadapi, Marat dan Eddie, adalah mantan Juara Dunia, dan mereka sangat bagus. Namun mereka tak mendekati tingkatan dimana saya berada, dan saya kira Ok akan mendapatkan tantangan yang jauh berbeda di hadapannya jika dibandingkan dua lawan terakhirnya itu.

Ia melakukan usaha yang bagus untuk mengalahkan dua lawan yang dihadapinya di ONE sejauh ini. Namun, sesungguhnya, ia harus bersiap dengan cara yang sangat berbeda, karena anda tak akan masuk dan memenangkan laga perebutan gelar, memenangkan laga lima ronde, dengan hanya bertahan. Maka, saya kira itu akan berbenturan dengan gayanya. Ia tak akan dapat hanya membalas dan bertahan.

Pada titik tertentu, ia akan harus membawa aksi itu kepada saya. Ia akan harus menginisiasi untuk menang, dan saya kira di sanalah kita akan melihat banyak celah.

ONE: Setelah mendobrak ke atas panggung dunia seperti itu, bagaimana anda melihat Ok akan melakukan perubahan dalam taktiknya melawan anda?

CL: Saya kira kesalahan terbesar yang Marat dan Eddie lakukan saat mereka menghadapi Ok adalah bahwa mereka meremehkannya. Saya merasa bahwa mereka berdua seperti memandangnya rendah. Mereka mengira bahwa itu akan menjadi laga yang mudah bagi mereka, tetapi Ok adalah pria yang kuat. Kita melihatnya secara langsung dalam dua laga itu.

Ia sangat gigih. Ia memiliki pertahanan takedown dan striking yang bagus. Maka, saya kira fakta bahwa mereka meremehkannya, mereka tak siap untuk bekerja sekeras yang harus mereka lakukan, untuk melewatinya malam itu. Sebaliknya, Ok siap untuk melakukan itu.

Menyaksikan kedua laga itu, saya jelas mengetahui bahwa saya tak dapat meremehkannya, dan saya akan memperlakukannya sebagai ancaman terbesar, lawan terbaik di dunia saat ini, dan saya tak akan menganggapnya remeh.

Christian Lee takes Saygid Guseyn Arslanaliev down at ONE CENTURY

ONE: Dimana anda melihat keunggulan anda dalam laga ini?

CL: Saya kira Ok memiliki striking yang bagus. Ia menggunakan jaraknya dengan sangat baik, dan ia memiliki penempatan waktu yang bagus saat menyerang. Namun saya merasa yakin dengan kemampuan saya sendiri bahwa saya lebih baik dalam tiap jarak serang.

Saya merasa bahwa saya striker yang lebih baik, saya merasa memiliki teknik gulat yang lebih baik, dan merasa bahwa saya memiliki jiu-jitsu yang lebih baik. Saya tahu bahwa Ok akan membawa aksi itu kepada saya. Ia akan bertarung dengan segala kemampuannya, namun saya merasa saya memiliki lebih lagi.

ONE: Apakah anda memiliki cara khusus untuk mencetak sebuah penyelesaian lain dan menambahkan catatan baru ke rekor anda di ONE? Dan apakah cara ideal untuk mengakhiri laga ini?

CL: Dalam laga melawan Ok ini, saya sangat siap untuk berlaga lima ronde penuh dengannya. Saya bersiap untuk beraksi sampai akhir karena ia adalah pria yang sangat gigih. Ia adalah petarung yang kuat, dan saya kira kekuatan terbesarnya adalah kegigihannya, kekuatan tubuhnya.

Namun jika segalanya berjalan sesuai rencana, saya ingin menghentikan pria ini pada ronde pertama. [Saya berencana] menyeretnya ke bawah dengan cepat dan mencetak submission.

Baca juga: DJ Vs. Rodtang, Dua Perebutan Gelar Juara Dunia Di ONE X

Selengkapnya di Berita

Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 25 scaled
Yamin PK Saenchai Zhang Jinhu ONE Friday Fights 33 29
Hiroki Akimoto Petchtanong Petchfergus ONE163 1920X1280 4
Nong O Hama Kulabdam Sor Jor Piek Uthai ONE Friday Fights 58
NL 2539
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 12
Jake Peacock Kohei Shinjo ONE Friday Fights 58 65
Ben Tynan Duke Didier ONE Fight Night 21 7
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 95
Kade Ruotolo Francisco Lo ONE Fight Night 21 57
Reinier de Ridder Anatoly Malykhin ONE 166 9 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31