Christian Lee Ramalkan Penyelesaian Cepat Atas Ok Rae Yoon

ONE Lightweight World Champion Christian Lee

Sejauh siapa pun penantangnya, Juara Dunia ONE Lightweight Christian “The Warrior” Lee tetap ingin mencetak KO untuk membuktikan bahwa dirinya adalah seniman bela diri terbaik di muka bumi.

“Saya sangat yakin bahwa sayalah petarung terbaik di ONE Championship – dan di dunia – dan saya lebih dari siap membuktikannya melawan siapa pun rival di luar sana,” kata pria berusia 23 tahun ini.

Penantang peringkat ketiga Ok Rae Yoon meraih kesempatan berikutnya untuk merebut sabuk emas miliknya di ONE: REVOLUTION pada Jumat, 24 September, dan Lee pun siap menghentikan laju dari striker Korea Selatan itu.

“Memasuki laga [pertahanan gelar] Juara Dunia ketiga saya, saya hanya ingin terus membuktikan bahwa sayalah atlet lightweight terbaik di dunia,” tegasnya.

“Satu-satunya pria di jajaran lima besar yang belum saya lawan adalah Ok Rae Yoon. Saat saya menyapu bersih atlet lima besar, akan ada banyak penantang lain yang berusaha naik.”

Hal itu tidak berarti bahwa “The Warrior” meremehkan rivalnya asal Korea Selatan itu. Sang penguasa ini tetap memperhatikan para atlet yang menaiki tangga peringkat, dan ia pun menyaksikan perwakilan Team Mad itu dalam peampilan perdananya di atas panggung dunia melawan Marat “Cobra” Gafurov di “ONE on TNT III.”

Christian Lee fights Iuri Lapicus at ONE: INSIDE THE MATRIX on Friday, 30 October

Ok mengalahkan mantan Juara Dunia ONE Featherweight itu dengan cara meyakinkan, lalu memperkuat usahanya untuk memasuki perebutan gelar dengan sebuah kemenangan mutlak atas legenda bela diri campuran Eddie “The Underground King” Alvarez di “ONE on TNT IV.”

“Sebelum Ok melawan Marat, saya tak mengetahui siapa dirinya – namun saya memperhatikan saat melihat laga itu,” katanya.

“Kapan pun muncul penantang baru dalam divisi lightweight, saya langsung memperhatikan. Maka saya menonton laga itu dan ia beraksi dengan baik untuk mengalahkannya.”

“Ia jelas telah berusaha dengan sangat baik untuk meraih perebutan gelar ini, maka saya memberinya penghargaan karena itu memang layak.”

Dalam kedua pertarungan tersebut, atlet Korea Selatan ini menggunakan kemampuan striking licin dan pertahanan takedown yang sangat kuat demi mengatasi sepasang lawan tingkat tinggi itu.

Lee telah mempelajari rekaman pertandingan itu dan memperhatikan kekuatan rivalnya untuk lebih dapat bersiap memasuki laga Kejuaraan Dunia mereka.



“Yang akan saya waspadai saat menghadapi Ok adalah jarak [serang] dan footwork miliknya,” kata Lee.

“Saya kira itulah alasan mengapa ia meraih kesuksesan luar biasa, karena ia adalah petarung yang lebih tinggi dalam divisi lightweight, maka ia memiliki jangkauan dan gerakan yang lebih baik dari seluruh lawannya. Saat saya masuk, saya akan memotong jarak dan menghilangkan keunggulan footwork-nya.”

Ok telah menyiratkan bahwa dirinya memiliki kombinasi teknik yang tepat untuk mengalahkan perwakilan United MMA itu, namun Lee mengira lawannya masih terlalu jauh berharap.

Permasalahan yang selalu muncul pada tiap lawan yang beraksi menghadapi sang penguasa lightweight ini adalah kemampuannya untuk menang dalam berbagai jarak serang. Sebagai murid yang selalu mempelajari permainan ini, “The Warrior” meyakini dirinya akan meraih keunggulan karena ia memiliki lebih banyak rute menuju kemenangan dengan arsenalnya itu.

“Tak akan ada sosok yang dapat menjadi lawan sempurna bagi gaya saya, karena tiap kali saya menemui halangan, saya selalu memiliki opsi untuk langkah berikutnya,” tegas Lee.

“Maka, jika Ok ingin menghentikan takedown saya, saya akan masuk ke dalam striking dengannya. Dan jika ia ingin beradu serangan atas dengan saya, saya akan menyeretnya ke bawah. Saya akan memiliki jawaban untuk semua yang ia lontarkan pada saya.”

Christian Lee fights Iuri Lapicus at ONE: INSIDE THE MATRIX on Friday, 30 October

Walau Lee sangat menyadari ancaman yang dibawa rivalnya itu ke dalam Circle, ia masih sangat yakin bahwa dirinya dapat mematahkan seorang penantang teratas lainnya. Lagipula, ia mengalahkan dua penantang gelar Juara Dunia sebelumnya – Iuri Lapicus dan Timofey Nastyukhin – via TKO pada ronde pertama.

Elemen yang sangat berbahaya dari penantang kuat seperti Ok tetap membuat Lee waspada, dan itu hanya berarti bahwa ia akan beraksi sangat klinis saat mereka bertemu di malam pertandingan.

“Saya tahu ia akan maju dengan rasa haus yang lebih dari sebelumnya dan memberi saya permainan terbaiknya, maka saya jelas akan berlatih keras, dan saya akan siap untuk dirinya,” tegas Lee.

“Menurut saya, kunci dari grappler bagus mana pun untuk menyeret seorang striker ke bawah dan mencetak submission adalah dengan masuk ke dunia mereka, mengalahkan mereka di posisi unggul mereka, serta membawa itu [ke ground].”

“Saya melihat laga ini akan berakhir pada ronde pertama. Saya berencana menyakiti Ok di atas kakinya sebelum menyeretnya ke bawah dan mencetak submission.”

Baca juga: Petrosyan Vs. Superbon, Grand Prix Dimulai Di ONE: FIRST STRIKE

Selengkapnya di Berita

Yamin JoachimOuraghi 1920X1280
Adrian Lee
Milena Sakumoto Bianca Basilio ONE163 1920X1280 42
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 20 scaled
Superlek Kiatmoo9 Rodtang Jitmuangnon ONE Friday Fights 34 55
Victoria Souza Noelle Grandjean ONE Fight Night 20 9
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 25 scaled
Yamin PK Saenchai Zhang Jinhu ONE Friday Fights 33 29
Hiroki Akimoto Petchtanong Petchfergus ONE163 1920X1280 4
Nong O Hama Kulabdam Sor Jor Piek Uthai ONE Friday Fights 58
NL 2539
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 12