7 Alasan Untuk Menunggu ‘Kepulangan’ Sagetdao Petpayathai Dalam Muay Thai

Sagetdao _66a2818

Sejak menjalani masa pensiun dari dunia Muay Thai pada tahun 2014, Sagetdao “Deadly Star” Petpayathai menghabiskan waktunya melatih generasi berikutnya dalam “seni delapan tungkai” di Evolve.

Namun setelah enam tahun berada jauh dari arena kompetisi, Sagetdao akan menjalani ‘kepulangannya’ yang ditunggu-tunggu dalam arena kompetisi melawan “Bamboo Sword” Zhang Chunyu di ajang ONE: REIGN OF DYNASTIES II, sebuah ajang yang sebelumnya direkam di Singapura, yang akan disiarkan hari Jumat, 16 Oktober ini.

Penggemar ONE Championship mungkin belum terlalu familiar melihat pria berusia 33 tahun ini, namun jangan salah – “Deadly Star” adalah salah satu petarung paling dihormati dalam sejarah Muay Thai.

Sebelum ia kembali beraksi Jumat ini, berikut adalah tujuh alasan mengapa penampilan sang legenda hidup asal Thailand ini patut disaksikan.

#1 Ia Memiliki 162 Kemenangan Profesional

Muay Thai legend Sagetdao Petpayathai gets the knockout win in mixed martial arts competition

Karier profesional Sagetdao berlangsung selama lebih dari dua dekade, dimana ia membangun rekor luar biasa, 162-62-1.

Yang menjadikan kemenangan itu jauh lebih impresif lagi adalah bahwa banyak dari seluruh kemenangan itu diraihnya saat menghadapi nak muay terbaik sepanjang masa.

Seluruh lawan itu termasuk sang Juara Dunia ONE Bantamweight Muay Thai Nong-O Gaiyanghadao, Petchboonchu FA Group, Liam “Hitman” Harrison, serta sang legenda Saenchai PK.Saenchai Muaythaigym – dan masih banyak lagi.

Dengan pencapaian luar biasa itu, tak mengherankan bahwa Sagetdao telah menapaki puncak dalam berbagai ajang luar biasa di dunia.

#2 Sembilan Kali Menjadi Juara Dunia Muay Thai

Sepanjang kariernya, “Deadly Star” telah meraih tujuh gelar Juara Dunia dalam “seni delapan tungkai.”

Ia pertama kali merebut gelar Juara Dunia Lumpinee Stadium Featherweight dan Rajadamnern Stadium Featherweight pada tahun 2007.

Setelah itu, ia kembali merebut tiga gelar Juara Dunia Lumpinee Stadium lainnya, dua gelar Kejuaraan Dunia MAX Muay Thai, sebuah gelar Kejuaraan Dunia WBC Muay Thai, serta gelar Kejuaraan Dunia WPMF.

Satu-satunya sabuk emas yang belum dimilikinya adalah gelar Juara Dunia ONE Super Series Muay Thai, dan itulah yang menjadi alasan mengapa ia kembali beraksi setelah lebih dari setengah dekade berada jauh dari arena kompetisi Muay Thai.

#3 Ia Bersiap Untuk Pertama Kalinya Dalam 6 Tahun Terakhir

Muay Thai fighter Sagetdao Petpayathai walks down the ramp

Sagetdao menjalani masa pensiunnya dari Muay Thai pada tahun 2014 dan menetap di Singapura untuk mengajar penuh waktu di Evolve, dalam disiplin yang sama.

Ia memang kembali berlaga pada tahun 2017, namun ia beralih ke disiplin bela diri campuran, dimana ia meraih tiga kemenangan KO luar biasa dalam tahun pertamanya di disiplin barunya ini.

Dengan Sagetdao yang akan tampil kembali di disiplin yang sebelumnya ia taklukkan, para penggemar bela diri akan mengetahui bagaimana enam tahun itu telah mempengaruhi atlet Thailand ini dalam “seni delapan tungkai” – atau, bahkan, apakah ia sama sekali tidak terpengaruh.



#4 Ini Adalah Debutnya Dalam ONE Super Series

A close-up of Sagetdao Petpayathai before his fight

Yang menjadikan kembalinya Sagetdao ke dalam disiplin Muay Thai ini lebih menarik adalah bahwa itu berlangsung dalam rangkaian ONE Super Series.

“Deadly Star” belum pernah berkompetisi dalam cabang khusus striking dari organisasi ini, yang berarti ada jutaan penggemar bela diri yang belum pernah menyaksikan kemampuannya yang luar biasa.

Saat mereka menyaksikannya, anda dapat melihat bahwa para para penggemar ONE akan terkesan menyaksikan perpaduan luar biasa antara agresi atlet Thailand ini dengan serangan lutut yang terkalkulasi.

Lebih jauh lagi, penampilan kembalinya ini akan berlangsung dalam divisi yang paling menarik di organisasi ini.

#5 Ia Bergabung Dalam Divisi Featherweight Yang Keras

Muay Thai legend Sagetdao Petpayathai runs around the Circle after earning a knockout victory

Baik dalam disiplin Muay Thai atau kickboxing, laga potensial bagi Sagetdao di jajaran divisi featherweight ONE itu sangat beragam.

Sebagai contoh, dalam disiplin Muay Thai, terdapat berbagai penantang yang akan ingin berhadapan dengan “Deadly Star.”

Bayangkan bagaimana kerasnya sebuah laga antara Sagetdao dan penantang peringkat kelima “The Boxing Computer” Yodsanklai IWE Fairtex. Ini akan menjadi laga antara atlet taktis (Yodsanklai) melawan penyerang lutut berbahaya (Sagetdao).

Dan jika Sagetdao kembali dan mampu meraih posisi penantang teratas, gayanya dapat menjadi ancaman terberat bagi sang Juara Dunia ONE Featherweight Muay Thai Petchmorakot Petchyindee Academy.

#6 Serangan Lututnya Berada Di Tingkatan Berbeda

Muay Thai legend sagetdao Petpayathai throws a knee to his opponent's stomach

“Deadly Star” dikenal sebagai petarung muay khao, yang berarti ia akan ingin bergerak maju dan menggunakan serangan lututnya untuk mencetak dampak luar biasa.

Inilah bagaimana cara sang Juara Dunia Muay Thai sembilan kali ini meraih berbagai sabuk, terutama di stadion yang sangat menggemari gaya tersebut dalam masa kejayaannya.

Secara umum, gaya itu akan menjadi salah satu yang paling menarik untuk disaksikan dalam disiplin Muay Thai, terutama saat seorang atlet memadukan serangan sikunya saat beraksi – dan itulah yang Sagetdao akan ingin lakukan saat menghadapi lawannya hari Jumat ini.

#7 Ia Menghadapi Seorang Juara Dunia Muay Thai

Hari Jumat ini, di ajang ONE: REIGN OF DYNASTIES II, Sagetdao akan masuk ke dalam Circle melawan seseorang yang juga memiliki pencapaian besar dalam olahraga ini.

Zhang adalah seorang Juara Dunia WPMF dengan rekor profesional 42-13-3. Ia juga gemar untuk maju menekan dan membuat lawannya kelelahan dengan pukulan dan tendangan.

Sagetdao jelas akan menggunakan serangan lutut yang keras untuk menggoyahkan pria asal Tiongkok tersebut, yang juga akan menyerang dengan agresi penuh dan teknik tinju yang mumpuni.

Jika “Deadly Star” dapat menjatuhkan sesama Juara Dunia Muay Thai saat ia kembali beraksi, ia akan kembali membuktikan bahwa dirinya adalah lawan berbahaya bagi siapa pun di dalam disiplin ini.

Baca juga: Zhang Chunyu Ingatkan Sagetdao: ‘Mari Tampilkan Laga Penuh Aksi’

Selengkapnya di Berita

Panrit and Alexey Balyko face off at ONE Friday Fights 57 weighins
Jeremy Pacatiw Tial Thang ONE 164 1920X1280 57
Jonathan Di Bella Danial Williams ONE Fight Night 15 84 scaled
John Ghazali X Nguyen Tran Duy Nhat
Marat Grigorian Sitthichai Sitsongpeenong ONE 165 50 scaled
Alexis Nicolas Magomed Magomedov ONE Friday Fights 47 39
Xiong Stamp JH Superlek
Duke Didier Jasur Mirzamukhamedov ONE158 1920X1280 25
Seksan Or Kwanmuang River Daz ONE Friday Fights 46 98 scaled
Tawanchai PK Saenchai Superbon Singha Mawynn ONE Friday Fights 46 61 scaled
Izaak Michell ONE Championship
Panrit Lukjaomaesaiwaree Kongklai Annymuaythai ONE Friday Fights 24 scaled