3 Tahun Sejak Bertemu Di Lift, Compton Dan Holzken Kini Berlaga Di Arena

Elliot Compton IMGL9870

Sebuah ucapan yang Elliot “The Dragon” Compton lontarkan di sebuah hotel pada 2017 silam berbuah menjadi kenyataan tiga tahun kemudian.

Kala itu, atlet Australia tersebut tengah mempersiapkan sebuah laga di Tiongkok dan baru selesai menjalani proses timbang berat badan. Bersama sang ayah – yang juga merupakan pelatihnya – mereka menaiki sebuah lift di hotel mereka menginap. Sesaat sebelum pintu lift tertutup, ada seorang pria menyelinap masuk.

Compton segera menyadari siapa pria tersebut – seorang kickboxer legendaris Nieky “The Natural” Holzken.

Sejenak, kedua pria tersebut saling bertatapan muka dan menganggukkan kepala. Kala itu, Compton merasa Holzken belum mengenalnya. Saat pintu terbuka, Holzken meninggalkan lift. Sementara Compton, yang belum banyak dikenal di pentas global, mengutarakan pada sang ayah apa yang ada dalam benaknya.

“Saya mengatakan pada ayah ‘saya akan bertarung dengannya suatu hari nanti,’” kenang atlet Australia tersebut.

Australian Muay Thai fighter Elliot Compton

Apa yang ia harapkan kini tinggal menunggu waktu.

Pada Jumat, 11 Desember, kontender peringkat kelima tersebut akan menghadapi Holzken, yang duduk di peringkat pertama. Mereka beraksi dalam laga pendukung utama ONE: BIG BANG II, yang sebelumnya telah direkam dari Singapore Indoor Stadium.

“Saya tahu ini akan terjadi,” lanjut Compton. “Saya percaya sejak awal. Saya tak ingin terjun ke olahraga ini tanpa menghadapi yang terbaik dan menjadi yang terbaik.”

Holzken adalah gambaran sempurna tentang kickboxer terbaik. Bukan hanya menduduki peringkat pertama di divisi lightweight kickboxing ONE Championship, ia juga merupakan Juara Dunia Kickboxing berkali-kali yang telah berlaga di berbagai belahan dunia dengan menghadapi para lawan elite.

Sepanjang perjalanan kariernya, “The Natural” telah membuktikan diri sebagai atlet agresif, memiliki daya tahan tubuh yang kuat, dan bergaya eksplosif. Kualitas tersebut kemungkinan akan menjadi sebuah tantangan terberat dalam karier “The Dragon” sejauh ini.

“Itu yang membuat saya bersemangat,” ujar Compton. “Itu adalah pertarungan yang saya inginkan. [Kualitas] itu yang membuatnya berbahaya.  Hal-hal yang membuat Holzken berbahaya adalah yang membuat saya paling bersemangat.”

“Tak ada dari kami berdua yang akan keluar dari logo di ONE Championship [di tengah Circle.] Kami akan berdiri di atas itu dan tampil penuh ledakan selama tiga ronde.”

Compton mungkin tengah dalam motivasi tinggi untuk menampilkan gaya bertanding klasik saat menghadapi salah satu kickboxer terbaik sepanjang sejarah. Namun, sebuah kesalahan bisa berakibat fatal. Untungnya, ia telah menyelesaikan pekerjaan rumahnya.

Atlet Australia tersebut menyadari jika seorang pejuang terhebat dalam perang pun memiliki kelemahan, dan ia akan mencoba mengekspos kelemahan lawannya tersebut.

“Saya rasa dia bisa meragukan kemampuan dirinya jika tidak menang lewat penyelesaian,” tutur atlet 31 tahun asal Brisbane tersebut.

“Dia juga tak suka berada dalam tekanan. Kita lihat dalam laga melawan Regian Eersel [saat perebutan gelar Juara Dunia ONE Lightweight.] Sesaat setelah mendapat tekanan, ia mundur. Jika kita bisa membuatnya mundur dan memaksanya merespons, atau jika dia melangkah maju, maka itu lebih baik.

“Selama saya menampilkan yang terbaik, tak masalah apapun yang dia tampilkan, atau kelebihan dan kelemahan apa yang dia miliki. Saya akan keluar sebagai pemenang.”



Compton tentu memiliki rasa percaya diri yang tinggi akan kemampuannya. Selain itu, gaya bertanding tak terduga juga bisa menjadi sebuah faktor penentu dalam laga mendatang.

“Anda selalu bisa mengharapkan hal-hal tak terduga saat menghadapi saya. Apa yang membuat saya berbahaya bagi Nieky adalah karena muda dan lapar. Saya lebih memiliki banyak poin pembuktian,” tutur Compton.

“Tapi inilah yang membuat laga ini semakin menarik – dia baru saja mengalami dua kekalahan beruntun [melawan Eersel]. Dia juga ingin membuktikan sesuatu. Jadi, ini adalah tentang tekad siapa yang lebih kuat.

“Saya akan memastikan otoritas saya dalam laga ini,” tambah Compton. “Saya tahu dia tak akan menyerah. Dia tak akan menyerah. Itulah mengapa ini bisa menjadi laga terbaik tahun ini.”

Meski menantikan sebuah laga impresif, “The Dragon” tak terlalu memikirkan tentang bagaimana ia menyelesaikan laga. Apapun metodenya, yang penting ia bisa menampilkan evolusi dari skill miliknya.

“Bisa lewat penyelesaian atau putusan poin,” ujarnya. “Namun, saya pikir daya ledak sayalah yang akan memberi saya kemenangan, apakah lewat putusan atau lewat sesuatu yang telah kami persiapkan.”

Selama setahun terakhir, striker asal Australia tersebut telah menjalani berbagai perubahan. Gymnya ditutup sementara akibat pandemi COVID-19, yang memaksanya melakukan berbagai perubahan dalam latihan. Di luar itu, ia dan sang istri kedatangan seorang malaikat baru dalam keluarganya.

Semuanya tidak mudah. Namun jika Compton mengalahkan Holzken, segala pengorbanan yang ia lakukan untuk bertahan dalam situasi sulit akan terbayarkan.

“Sebuah kemenangan atas Nieky akan menempatkan saya sebagai kontender peringkat pertama,” tambah Compton. “Ini pertandingan tentang uang. Inilah yang akan membuat keluarga kami muncul dalam peta dunia kickboxing.

“Niat saya sudah jelas sejak awal, saya ingin sabuk Juara Dunia ONE Super Series. Saya ingin sabuk Muay Thai dan saya ingin sabuk kickboxing.

“Selain itu, kemenangan akan memperkokoh warisan saya. Nieky Holzken adalah satu yang terhebat yang pernah melakukannya di divisi ini, bahkan bisa dibilang yang terbaik. Akan jadi apa saya jika meraih sebuah kemenangan atas dirinya?”

Australian Muay Thai fighter Elliot Compton celebrates his victory by climbing the cage

Kemenangan akan membuat Compton menyalip sang legenda sebagai penantang peringkat pertama. Yang lebih penting lagi, kemenangan tersebut juga akan membuat nama Compton semakin diperhitungkan di dunia kickboxing.

Jika nanti mereka kembali berada dalam sebuah lift yang sama setelah berlaga di Singapura, semuanya mungkin akan serba berbeda dibandingkan tiga tahun lalu.

“Kami akan bersalaman,” ungkap Compton. “Mungkin minum bersama dan menjadi teman baik – seperti itu.”

Baca juga: Monday Vibes: Soundtrack Kehidupan Elliot Compton

Selengkapnya di Berita

Superlek Kiatmoo9 Rodtang Jitmuangnon ONE Friday Fights 34 55
Victoria Souza Noelle Grandjean ONE Fight Night 20 9
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 25 scaled
Yamin PK Saenchai Zhang Jinhu ONE Friday Fights 33 29
Hiroki Akimoto Petchtanong Petchfergus ONE163 1920X1280 4
Nong O Hama Kulabdam Sor Jor Piek Uthai ONE Friday Fights 58
NL 2539
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 12
Jake Peacock Kohei Shinjo ONE Friday Fights 58 65
Ben Tynan Duke Didier ONE Fight Night 21 7
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 95
Kade Ruotolo Francisco Lo ONE Fight Night 21 57