Cerita Priscilla Hertati Lumban Gaol Melatih Diva Krisdayanti
Bertemu atlet tangguh di atas Circle kerap dijalani sang srikandi Indonesia, tapi lain ceritanya saat melatih diva Krisdayanti.
Mewakili Indonesia di ONE Championship, nama Priscilla “Thathie” Hertati Lumban Gaol telah malang melintang di ranah seni bela diri global. Yang mungkin tak banyak orang tahu, sang ikon bela diri wanita tanah air juga melatih seorang Diva ternama Indonesia Krisdayanti.
Di sela kesibukannya bertanding dan berlatih, Priscilla memang rutin melatih sejumlah klien yang meminta jasanya. Krisdayanti, seperti diungkapkan Priscilla, telah dikenalnya sejak masih berada di Pelatnas Wushu.
“Kalau mbak KD sendiri, dia latihan sama saya jauh sebelum saya jadi atlet ONE Championship,” kenang atlet asal Dolok Sanggul tersebut merujuk pada panggilan akrab Krisdayanti.
“Dulu di wushu saya memang punya nama, tapi kalau wushu enggak pernah dapat banyak eksposur. Mereka [masyarakat] juga enggak tau gitu.”
“Cuma saya dapat dari salah satu pengurus yang merupakan Make Up Artist [MUA]. MUA Krisdayanti itu ketemulah sama mbak yang kasih nomor saya itu. Saya ditawari ‘kamu mau enggak melatih KD?'”
- Makna Dan Peran Ibu Bagi Adrian Mattheis Dan Priscilla Hertati Lumban Gaol
- Stefer Rahardian Nantikan Debut Marcus ‘Buchecha’ Almeida Di ONE
- Gerakan Kemanusiaan Rudy Agustian Di Tengah Pandemi COVID-19
Awalnya, Priscilla mulai melatih sang diva sejak tahun 2016 silam setelah berhenti dari wushu. Walau kliennya adalah seorang diva, Priscilla mengaku tidak memberikan perlakuan khusus atau keringanan saat latihan.
“Tidak ada perbedaan antara dia dan klien-klien saya – enggak ada hak istimewa. Mulai dari harga dan teknik atau apa pun tetap saya kasih sama.”
“Jadi enggak ada perlakuan istimewa termasuk dalam cara saya mengajar. Misalnya, kita janjian pukul 4 sore, terus saya biasa mengajar 1 jam. Jika dia terlambat 15 menit, tetap saya kasih sisanya saja yaitu 45 menit. Pokoknya 1 jam selesai.”
Perlakuan tegas Priscilla sebagai pelatih adalah budaya disiplin serta respek yang ingin ia tanamkan, sebuah kualitas dasar yang ada pada setiap atlet olahraga maupun seni bela diri. Hal ini, ia terapkan bagi bagi semuanya, tidak terkecuali bagi sang pelantun lagu hit Menghitung Hari.
Dalam melatih sang diva berolah raga, Priscilla juga berkesempatan untuk mengenal penyanyi bersuara merdu itu secara lebih personal.
Hal itu membuatnya menaruh respek besar pada kepribadian sang diva sekaligus menjadi momen untuk memetik berbagai pelajaran.
“Menurut saya, dia itu orangnya penuh kepedulian. Karena saya melihat dari cara dia memperlakukan asisten-asisten rumah tangganya. Dia itu sopan banget dan enggak selalu mengandalkan asistennya. Dia itu orangnya perfeksionis,” cerita Priscilla.
Saat pertama melatih dan bertemu dengan Krisdayanti, Priscilla malah merasa terkejut akan keramahan ramah dan sifat yang membumi. Kesannya, predikat diva tak menjadi tembok bagi keduanya untuk berteman dekat.
“Waktu kali pertama ketemu saja dia memberi kesan, ‘oh ternyata artis enggak kayak yang saya pikir selama ini.’ Dia ramah langsung cipika-cipiki, karena dulu kan belum ada aturan jaga jarak sosial.”
Tidak terbatas pada pelatih dan klien, hubungan keduanya juga berkembang lebih dari itu. Dalam berbagai kesempatan, baik Priscilla maupun Krisdayanti kerap bertegur sapa. Tidak terkecuali saat momen spesial Priscilla mengikat janji suci bersama Teguh Wartana.
“Setelah lebih kurang tiga tahun kita enggak ketemu, waktu nikahan saya dia mengirim bunga. Selain itu, dia masih suka nanya kabar,” ungkap Priscilla.
Lewat cerita Priscilla, status dan predikat tinggi sekelas Diva tidak selalu menyilaukan. Di baliknya, ada kualitas yang mendukung perjalanan menuju puncak, tak ubahnya jalan terjal atlet seni bela diri untuk meraih sabuk emas dan menjadi yang terbaik.
Baca juga: Jadi Cornerman, Adrian Mattheis Mengenang Peran Krusial Sosok Di Sudut Arena
