Thursday Throwback: Laga Pertama Rocky Ogden Di Thailand

Rocky Ogden ONE KING OF THE JUNGLE DA 2834

Rocky Ogden membuktikan kegigihan pada debut profesionalnya saat ia berlaga melawan seorang atlet Muay Thai dengan pengalaman lebih dari 50 laga di Rajadamnern Stadium, Bangkok, Thailand.

Keberanian untuk maju dan menghadapi tantangan apapun tidak pernah hilang dari dirinya, dimana atlet Australia ini menunjukkannya sekali lagi saat ia berhadapan dengan Sam-A Gaiyanghadao untuk gelar Juara Dunia ONE Strawweight Muay Thai perdana dalam penampilan pertamanya di atas panggung dunia.

Walau ia tidak terlalu berhasil pada ajang ONE: KING OF THE JUNGLE di bulan Februari, sekilas pandangan di awal permainan profesionalnya adalah bahwa ia akan kembali bangkit.

https://www.instagram.com/p/BAexMfpqdTk/

Ogden tidak akan pernah lupa malam terbesar di ibukota Thailand tersebut.

Laga perdana saya di bawah peraturan [Muay] Thai dalam lima ronde terjadi di Rajadamnern Stadium. Itu adalah sebuah tempat yang edan untuk berlaga dalam laga pertamanya di Thailand,” jelasnya.

“Itu adalah kali pertama saya di sana. Saya tinggal satu bulan, dan setelah dua minggu saya mendapatkan tawaran laga itu. Mengetahui bahwa saya akan berlaga di Rajadamnern sangatlah luar biasa, terutama setelah hanya berlaga sebanyak enam kali.”

“Saya sangat gugup dan tidak berpengalaman dalam Muay Thai. Saya sama sekali tidak mengetahui apa yang harus saya hadapi. Itu adalah yang sebenarnya.”



Terlepas dari mengalami keraguan dan kegelisahan, warga Gold Coast ini tidak pernah berpikir untuk mundur.

Sebaliknya, atlet Australia ini menerima saran berharga dari pelatihnya, menenangkan dirinya, serta bersiap untuk momen terbesarnya saat itu.

“Saat saya sampai di stadion, itulah dimana saya mendadak tegang. Itu adalah perasaan yang luar biasa, mengetahui bahwa anda akan memasuki arena dimana para legenda telah berlaga,” kenangnya.

“Pelatih saya mencoba menenangkan diri saya. Ia mengatakan bahwa saat saya berada di dalam ring, siapapun [lawan saya] sama saja dan saya tidak akan khawatir tentang dimana saya berlaga, dan bahwa itu hanyalah sebuah pertandingan. Itu sedikit membantu.”

ONE Super Series strawweight Lachy Rocky Ogden hits the bag

Namun, laga itu masih terlalu berat untuk ditangani seorang Ogden, yang masih berusia 16 tahun saat itu dan hanya menjalani beberapa kontes amatir sebelumnya.

Atlet Australian ini memasuki ring dan mencoba menampilkan yang terbaik, namun kekurangannya dalam segi pengalaman nampak saat itu. Hasilnya, ia kalah melalui keputusan juri.

“Saya berada pada fase terawal dalam karier saya,” perwakilan Boonchu Gym ini menjelaskan.

“Saya tidak berpengalaman. Saya tidak mengetahui bagaimana permainan ini berlangsung di Thailand. Saya masuk tanpa bekal apapun, dimana saya melawan seorang atlet Jepang dengan pengalaman 50 laga sebelumnya saat itu.”

“Saat saya masuk, itulah saat segala sesuatunya menjadi nyata — lampu yang terang dan [suasana] ring yang masif. Atmosfernya luar biasa. Laga itu sendiri bukanlah sebuah kekalahan buruk, atau apapun, namun saya hanya tidak dapat melepaskan serangan. Saya terlalu gugup dan tak berpengalaman sampai saya tidak mengetahui apa yang harus saya lakukan.”

Rocky-Ogden-punches-Sam-A

Hal yang baik adalah bahwa Ogden memiliki kesempatan berlaga di tingkatan yang berbeda dalam sejarah Muay Thai, mampu bertahan, serta mendapatkan waktu tanding yang berharga di dalam tempat kelahiran “seni delapan tungkai.”

Ditambah lagi, ia mempelajari beberapa pelajaran berharga malam itu, di ibukota Thailand ini.

“Laga itu sendiri mengajarkan saya bahwa anda harus mendengarkan para pelatih anda,” akunya.

“Saat mereka menyuruh maju, anda harus masuk dan menyerang. Jangan takut, patahkan jeda dan lontarkan kombinasi anda.”

“Jangan menunggu terlalu lama –  itulah permasalahannya. Saya terlalu banyak menunggu dan kalah poin, namun seluruh pengalaman tersebut sangat menakjubkan. Kesempatan untuk berlaga di sana sangatlah keren, dan itu adalah sesuatu yang tak akan saya lupakan.”

Australian Muay Thai fighter Rocky Ogden lands a punch on Sam-A

Pelatih Ogden pun memastikan ia tidak akan melupakan itu.

Malam setelah laga, ia menunjukkan kekecewaannya ke warga Gold Coast itu, yang bersumpah akan lebih mendengarkannya lain kali dan tidak melakukan kesalahan yang sama.

“Pelatih saya sedikit menekan saya setelah laga itu, namun saya rasa itu memotivasi saya — anda hanya dapat mengatasi itu, atau menangis dan pulang ke rumah,” katanya.

“Saya menerimanya dan mengatakan pada diri saya bahwa saya tidak akan membiarkannya terjadi lagi. Saya juga mengatakan itu padanya dan kembali untuk memenangkan sembilan laga beruntun melalui KO. Harga diri saya mengatakan untuk tidak membiarkan itu terjadi lagi, dan itu sangat membantu saya.”

Dalam tahun-tahun berikutnya, Ogden mengumpulkan sebuah rekor profesional 37-5-1 dan bahkan meraih gelar Kejuaraan Dunia WPMF Muay Thai. Tetapi, mungkin yang terpenting adalah bahwa semua itu membantunya melancarkan jalur ke arena terbesar — ONE Super Series.

Baca juga: Anime Yang Menginspirasi Bintang Bela Diri ONE Untuk Sukses

Selengkapnya di Muay Thai

Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 20 scaled
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 12
Natalia Diachkova Chellina Chirino ONE Friday Fights 55 14
Sean Climaco
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 25 scaled
Yamin PK Saenchai Zhang Jinhu ONE Friday Fights 33 29
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 20 scaled
Thongpoon PK Saenchai Timur Chuikov ONE Fight Night 19 39 scaled
Hiroki Akimoto Petchtanong Petchfergus ONE163 1920X1280 4
Kongthoranee Sor Sommai Jaosuayai Sor Dechapan ONE Friday Fights 82
Nong O Hama Kulabdam Sor Jor Piek Uthai ONE Friday Fights 58
Jake Peacock Kohei Shinjo ONE Friday Fights 58 65