Tepis Stigma, Priscilla Ajak Wanita Indonesia Berkarier Di MMA

Priscilla Hertati Lumban Gaol DC 0446

Karier sebagai atlet bela diri campuran profesional memang belum menjadi kewajaran di kalangan wanita Indonesia. Namun, srikandi Indonesia Priscilla “Thathie” Hertati Lumban Gaol mempu membuktikan hal itu dapat dijalani.

Berbeda dengan para wanita yang berada di dunia belahan barat, mereka yang berada di belahan timur masih kerap dipandang sebelah mata – dimana para wanita ini dipandang lebih lemah dengan pilihan profesi yang tak sebanyak kaum Adam.

Stigma itulah yang menjadi salah satu dari berbagai alasan mengapa tak banyak wanita Indonesia yang memilih perjalanan karier sebagai atlet MMA profesional.

Namun, perlahan stigma ini pun mulai berubah.

Di antara para pejuang wanita yang bernaung di bawah ONE Championship, Priscilla adalah salah satu petarung Indonesia yang berhasil meraih prestasi cukup gemilang dalam divisi atomweight.

Walau divisi ini masih dikuasai oleh Juara Dunia ONE Women’s Atomweight “Unstoppable” Angela Lee yang akan mempertahankan gelarnya melawan mantan Juara Dunia dua disiplin ONE Stamp Fairtex di ajang bersejarah ONE X, Sabtu, 26 Maret nanti, Priscilla mampu menorehkan kemenangan dan telah melawan beberapa atlet elite dunia.

Dengan catatan rekor profesional 7-5, wanita asal Dolok Sanggul, Sumatera Utara ini tujuh kali mengibarkan Sang Saka Merah Putih di atas panggung bela diri campuran dunia.

Munculnya Srikandi Kebanggaan Indonesia

Priscilla Hertati Lumban Gaol defeats Bozhena Antoniyar at ONE DAWN OF VALOR

Dalam skena MMA global, pencapaian Priscilla dapat dikatakan sebagai salah satu yang terbaik bagi kaum Hawa dari tanah air. Tak dapat dipungkiri, kehadiran wanita yang mewakili Siam Training Camp ini seakan menepis stigma umum terkait wanita Indonesia di panggung MMA.

Tetapi, tantangan terbesar bagi dirinya adalah meyakinkan keluarga terdekat akan pilihan karier yang tak biasa ini.

“Kalau di [lingkaran saya] itu keluarga, karena ibu sepertinya sangat menentang. Apalagi [saya] perempuan, [maka itu ia] sangat menentang,” kisah atlet wanita yang kini menjadi ibu tersebut.

“Dengan saya membawa nama Indonesia dan keluarga, ternyata [mereka melihat bahwa] ‘Oh, seni bela diri itu juga bisa menghasilkan sesuatu.”

Berbagi kemenangan, prestasi dan pengalaman yang diraih Priscilla juga sekaligus menepis rumor klasik – bahwa atlet MMA wanita akan berisiko tak dapat memiliki anak jika terlalu sering berlaga di arena.

“Ternyata, seni bela diri tidak membuat mandul, [saya] membuat banyak orang tidak ragu untuk memperkenalkan seni bela diri sejak kecil. Itulah yang awalnya sangat ditolak,” kenangnya.

“Saya, dengan memberi pembuktian itu, seperti memberitahukan pada mereka bahwa masalah [mendapat] keturunan itu tergantung dari Tuhan.”



Melihat Priscilla dewasa ini, bisa dikatakan bahwa dirinya telah menepis hampir seluruh keraguan dari keluarga dan publik terhadap dirinya dan pilihan kariernya.

Terlebih, saat ini ia menjalani peran sebagai seorang ibu, dengan kelahiran sang putri tercinta, Bianca, pada tahun 2021 lalu.

Setelah laga terakhirnya melawan atlet unggulan Tiongkok Meng Bo di akhir Oktober 2020, Priscilla memang mengambil waktu rehat sejenak untuk menikmati bagaimana rasanya menjadi seorang ibu. Saat ini, ia telah kembali berlatih sembari memberi sesi latihan privat untuk Muay Thai.

Menjadi Panutan Dan Idola

Jelas bahwa profesi “Thathie” sebagai atlet MMA juga membantunya mendapatkan berbagai permintaan tambahan untuk melatih sesama kaum Hawa yang ingin mengembangkan diri mereka.

Sebagian besar wanita ini juga mengetahui pilihan karier sang pelatih, yang menurut mereka cukup berbeda dengan wanita Indonesia pada umumnya.

“Hampir setiap klien yang pernah saya latih [mengetahui]. Karena, semisal saya akan bertanding, saya akan memberi tahu mereka, maka otomatis mereka tahu,” kisahnya.

“Terkadang mereka juga memberi [asupan] tambahan seperti vitamin. Setelah itu, mau menang atau kalah, mereka tetap memberi dukungan.”

Terlebih lagi, Priscilla juga menjadi panutan bagi para kliennya. Tanpa ia sadari, pilihan srikandi MMA Indonesia ini juga memberi berbagai inspirasi bagi mereka.

“Kalau untuk terjun [ke dalam MMA] mungkin tidak, tetapi ada beberapa klien yang menurut saya bagus. Jadi, saya pernah menyarankan mereka seperti ini, “Mbak, bagaimana jika bertanding antar ‘member’,” ujarnya.

Memang upayanya meyakinkan sesama kaum Hawa untuk mencicipi skena MMA tak selalu berjalan mulus. Tetapi, dari sekian banyak kliennya, tetap ada yang merasa penasaran dan mengikuti jejak Priscilla.

“Mereka ada yang mau, tapi terkadang suaminya tidak merestui,” ujarnya.

“Ada satu klien saya, saat saya bertanya seperti itu, ia benar-benar mencoba dan ternyata menang. Menjadi salah satu kebanggaan juga bagi saya kalau dia berhasil seperti itu.”

Pada akhirnya, Priscilla perlahan menepis stigma negatif tentang wanita dan MMA – dimana ia juga membuktikan diri melalui berbagai prestasi yang mengharumkan nama bangsa di panggung dunia dan menjadi contoh nyata.

Hal ini pun tercermin dari berbagai hasil yang diperolehnya selama ini, serta kejutan-kejutan dari banyak pihak yang tetap menjadi hal yang membuatnya takjub sampai saat ini.

“Apa yang saya coba bagikan, ya output-nya seperti itu. Terkadang mereka tidak berani, takut ini atau itulah. Tapi [saya tetap] mencoba meyakinkan. Dan saat mereka percaya dan mau mencoba, bagi saya itu sangat luar biasa,” pungkasnya.

Baca juga: Cara Menyaksikan ONE: ONLY THE BRAVE

Selengkapnya di Fitur

Sinsamut Klinmee Mouhcine Chafi ONE Fight Night 16 64 scaled
Blake Cooper Maurice Abevi ONE Fight Night 14 41 scaled
Constantin Rusu Bogdan Shumarov ONE Fight Night 12 68
Kairat Akhmetov Reece McLaren ONE Fight Night 10 12
WeiRui 1200X800
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 12
Natalia Diachkova Chellina Chirino ONE Friday Fights 55 14
Sean Climaco
Nanami Ichikawa
Hu Yong Woo Sung Hoon ONE Fight Night 11 50
WeiRui 1200X800
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 20 scaled