Sebuah Lamaran Romantis Dalam Rangkaian ONE Warrior Series

Obst_Robertson_Propose_5

Ring pertandingan adalah sebuah tempat suci dimana para atlet bela diri memiliki kesempatan menampilkan kemampuan mereka dan mencetak kenangan terbaik yang tak lekang oleh waktu.

Namun bagi pasangan asal Australia, “Ruthless” Ryan Robertson dan Kristy “KO” Obst, mereka baru saja mengalami sebuah momen tak ternilai di panggung dunia itu – yang sama sekali tak berkaitan dengan semangat berkompetisi.

Namun, saat itu menjadi bukti terindah dari apa yang mereka rasakan satu sama lainnya.

Hanya beberapa jam berselang setelah kemenangan TKO ronde pertama yang diraih Kristy pada gelaran ONE Warrior Series 9 hari Rabu, 4 Desember, seluruh atlet itu berkumpul di dalam ring.

CEO ONE Warrior Series Rich Franklin memanggil “KO” ke tengah ring, dan memberinya bonus atas kemenangan KO yang ia raih melawan bintang berbakat asal Vietnam-Australia, Uyen Ha.

Rich lalu memberikan mikrofon ke Ryan, yang memberi selamat atas kemenangan pasangannya itu. Lalu, ia mengambil sebuah kotak kecil dari kantongnya, berlutut di satu kaki, menunjukkan cincin yang indah itu sebelum melamarnya.

Kristy, yang tak menduga hal ini, menutup mulutnya dan tanpa ragu menjawab ya.

“Saya tidak tahu ini akan terjadi,” kata atlet berusia 30 tahun itu.

“Saya sempat memiliki pikiran untuk tidak akan menikah. Saya bahkan tidak mengetahui dari mana itu muncul. Saya hanya merasa itu tidak akan terjadi. Kami tidak memiliki banyak uang, dan [saya tidak berpikir] Ryan akan membelikan saya cincin. ‘Segala sesuatu tentang pernikahan’ ini tidak pernah terpikirkan.”

“Walau saya tidak menduganya, saya hanya mengetahui kami akan bersama selamanya.”

ONE Warrior Series prospect Kristy Obst

Walau nampaknya segala sesuatunya sempurna, ini bukanlah cinta pada pandangan pertama.

Pada bulan Oktober 2017, Kristy mencari sebuah sasana bela diri baru. Satu tahun sebelumnya, “KO” meninggalkan Riddlers Gym di Perth, Australia dan mengambil waktu sejenak dari pelatihan Muay Thai untuk mengatasi beberapa masalah kesehatan.

Ia mengirim sebuah pesan ke Ryan, melalui Facebook, yang memiliki dan menjalankan Martial Arts & Fight Centre. Kristy, yang sebelumnya bertemu dengan Ryan di sebuah pesta ulang tahun teman mereka, menyatakan niatnua untuk berlatih di sekolahnya – ditambah dengan pelajaran Brazilian Jiu-Jitsu.

Hubungan mereka dimulai sebagai pelatih dan murid, dimana gairahnya akan seni bela diri campuran membawanya berlaga dalam tingkat amatir.

Seiring berjalannya waktu, ikatan keduanya semakin kuat. Mereka seringkali makan bersama para anggota sasana lainnya setelah sesi latihan mereka, dan melalui aktivitas ini, keduanya juga mulai menyadari bahwa mereka memiliki ketertarikan akan nilai-nilai yang kuat, film anak-anak (ada yang mau menonton Frozen?) dan kopi yang enak.

Seperti yang dikatakan Kristy, “Kopi jelas membawa orang menjadi lebih dekat.”



Pada bulan September 2018, hubungan mereka beranjak ke tingkatan berikutnya.

Ryan pergi ke rumah Kristy, menjemputnya dan membawanya ke sebuah kedai kopi. Lalu, keduanya berbicara hati-ke-hati.

“Ia duduk sangat dekat dengan saya. Saya seperti, ‘Apa yang terjadi di sini?’” kenangnya sambil tertawa. “Kami pertama kalinya berbicara tentang bagaimana perasaan kami satu sama lain. Saya rasa kami berdua mengetahui sesuatu akan terjadi, karena kami jelas merasakan sesuatu.”

Ryan semakin jatuh cinta pada Kristy semenjak ia menjalani debut amatirnya beberapa bulan sebelum itu, dan ia menggunakan kencan mendadak di kedai kopi ini untuk memastikan hubungan mereka.

“Sejak melatihnya dalam beberapa laga awal, kami hanya bertambah dekat, dan itu berubah menjadi suatu hubungan [romantis],” kata pria berusia 32 tahun ini.

“Itulah yang membuat kami berkembang bersama-sama dengan sangat baik. Kami memiliki tujuan dan mimpi yang sama. Kami sangat mendukung satu sama lain dan ingin saling membantu untuk meraih kesuksesan, serta memiliki penghormatan atas satu sama lain dan perbedaan kami.”

The Australians had to find a delicate balancing act.

Robertson served as Obst’s coach and boyfriend, and he is also a martial artist who aspires to be a World Champion, too.

If this relationship was going to work, the two needed some ground rules to help ensure they could achieve success — both in their professional lives and personal lives.

“We had to put some guidelines down,” Obst explains. “Fighting comes first, so whatever happens here, we weren’t going to let this get in the way of our own goals and dreams.”

Robertson also remembers one of the initial conversations they had as a couple.

“When we first started dating, Kristy said to me, ‘We can only date if my training is not affected by the relationship.’ Because I’m her coach as well, we had to separate our relationship and coaching,” he recalls.

“I treat every student of mine equally – it doesn’t matter if they are my partner, friend, or student, everyone is treated equally. I have equal love and passion for each person no matter who they are, so I am pretty good at separating those sorts of things.”

Hal tersebut terbukti benar. Tidak hanya hubungan mereka semaking kuat, Kristy pun masuk ke dalam dunia profesional dalam debutnya melawan Claudia Diaz dengan kemenangan TKO pada ronde kedua di ajang ONE Warrior Series 5 bulan April lalu.

Beberapa bulan berselang dari kemenangan debut Kristy, Ryan pun merencanakan untuk melamar kekasihnya itu saat mereka terbang ke Singapura untuk berlaga. “Saya mengetahui bahwa saya ingin menghabiskan seluruh hidup saya bersama Kristy,” akunya.

Pria asal Australia ini mencari lokasi romantis di “Kota Singa” untuk melamar, seperti Gardens By The Bay. Namun, karena Kristy belum mendapatkan jadwal pertandingan, pria ini mengubah rencananya.

“Saya mulai berbicara dengan Bashir [Ahmad, penata tanding untuk ONE Warrior Series] dan bertanya apakah saya dapat melamar Kristy di atas ring setelah laga. Ia mengatakan bahwa dirinya harus berbicara pada [manajemen] promosi,” jelas Ryan.

“Setelah itu, ia kembali pada saya dan berkata, ‘Ya, itu tidak apa-apa. Kami mungkin tidak akan menyiarkannya, namun mari kita membuat sebuah rencana.’ Maka kita berdua saling berkomunikasi.”

Ryan Robertson proposes to Kristy Obst

Menjelang ONE Warrior Series 9, Ryan bertambah gugup. Ia takut Kristy mengetahui rencananya, dan hal itu membuatnya sedikit paranoid.

“Saya menyembunyikan cincin itu di rumah ibu saya agar Kristy tidak menemukannya,” katanya sambil tertawa.

“Saya juga memastikan itu tetap tersembunyi selama perjalanan [ke Singapore], berharap ia tidak meraih kantong yang salah di dalam tas saya dan menemukannya.”

Seluruh emosinya menumpuk dan bertambah drastis setelah “KO” mengalahkan Uyen, dan makin memuncak saat seluruh atlet memasuki ring untuk sebuah upacara penghargaan malam itu.

“Saya sangat gugup saat menunggu,” lanjutnya. “Saya memainkan kotak cincin tersebut, memastikan saya menyimpannya di kantong yang benar. Saya sangat tertekan!”

Terlepas dari kegelisahannya, segala sesuatunya berjalan sesuai rencana. Setelah Rich Franklin memberikan bonus penampilan kepada Kristy, ia memberi mikrofon tersebut ke Ryan, yang kemudian melamarnya.

Ryan Robertson proposes to Kristy Obst

Ryan dan Kristy memang sudah bertunangan, namun keduanya memiliki beberapa hal untuk dicapai sebelum mereka berjalan di lorong gereja dan mengatakan, “Saya bersedia.”

Pada bulan Januari, pasangan ini akan pindah dari Australia ke Indonesia, dimana mereka akan memulai latihan di Bali MMA, meminum lebih banyak kopi, dan mengejar mimpi mereka dalam dunia bela diri.

Walau keduanya masih belum merencanakan pernikahan, mereka telah menemukan beberapa ide yang bagus. Mereka telah memutuskan bahwa mereka tidak akan menikah di dalam ring ONE Warrior Series, namun tertarik untuk meminta salah seorang legenda bela diri campuran untuk membawakan acara.

“Rich Franklin mungkin harus menjadi MC kami,” kata Ryan bersemangat. “Itu akan sangat luar biasa.”

Rich mungkin belum menyetujui rencana ini. Namun satu hal yang pasti: baik Ryan dan Kristy akan menciptakan sebuah momen tak ternilai yang akan dikenang sepanjang masa.

Baca Juga: 5 Kisah Cinta Terbaik Di ONE Championship

Bersiaplah untuk gelaran perdana ONE Championship di tahun 2020, ONE: A NEW TOMORROW!

Selengkapnya di Bela Diri Campuran

Ben Tynan Duke Didier ONE Fight Night 21 29
Suriyanlek Por Yenying Tomyamkoong Bhumjaithai ONE Friday Fights 41 23 scaled
Eko Roni Saputra Hu Yong ONE Fight Night 15 28 scaled
Blake Cooper Maurice Abevi ONE Fight Night 14 41 scaled
Yamin PK Saenchai Joachim Ouraghi ONE Friday Fights 59 8
Yamin JoachimOuraghi 1920X1280
Adrian Lee
Kairat Akhmetov Reece McLaren ONE Fight Night 10 12
Superlek Kiatmoo9 Rodtang Jitmuangnon ONE Friday Fights 34 55
Victoria Souza Noelle Grandjean ONE Fight Night 20 9
Hu Yong Woo Sung Hoon ONE Fight Night 11 50
Yamin PK Saenchai Zhang Jinhu ONE Friday Fights 33 29