‘Saya Bersemangat’ – Stamp Fairtex Bicara Tentang Perjuangannya Kembali Berlaga Di ONE 173 Pasca Cedera Panjang
Setelah menepi selama lebih dari dua tahun, megabintang Thailand Stamp Fairtex akan kembali berlaga di tengah sorotan global.
Pada minggu, 16 November, ia akan berlaga dalam ajang ONE 173: Superbon vs. Noiri kontra mantan Juara K-1 Kana “Krusher Queen” Morimoto dalam laga atomweight kickboxing di Ariake Arena, Tokyo.
Bagi sang mantan Juara Dunia tiga olahraga di ONE, laga ini menjadi simbol dari awalan yang baru.
Ia mengatakan:
“Saya bersemangat, dan juga grogi. Saya tidak akan tahun kondisi dan kemapuan tubuh saya samapi saya bertanding.”
Dua tahun terakhir menjadi periode berat bagi Stamp baik secara fisik maupun mental. Setelah meraih sabuk Juara Dunia ONE Women’s Atomweight MMA di ONE Fight Night 14 pada 2023, ia dijadwalkan untuk menjaga sabuknya kontra Denice “The Menace” Zamboanga dalam ajang ONE 167 pada Juni 2024.
Persiapan dan latihannya berjalan lancar, hingga sebuah bencana melanda. Meniskus Stamp robek yang memaksanya mundur dari laga.
Hari-hari yang biasa ia habiskan untuk berlatih kini berubah menjadi proses rehabilitasi panjang.
Stamp mengungkapkan:
“Ini adalah laga kembalinya saya setelah lebih dari dua tahun. Dua tahun terakhir sangat berat. Rutinitas saya berubah dari yang biasanya berlatih Muay Thai menjadi terapi fisik setiap hari. Ada masa di mana, saya merasa terlalu memaksakan diri.
“Ternyata ini belum waktunya, jadi saya harus mengulang semuanya dan kembali menjalani terapi fisik dari awal. Sangat berat. Melewati hari-hari membutuhkan kekuatan mental yang luar biasa.”
Proses penyembuhan selama berbulan-bulan itu membutuhkan kesabaran.
Stamp sempat menunjukkan progres penyembuhan yang baik dan siap untuk berlaga dalam ajang ONE 168: Denver pada September 2024 untuk menantang “The Panda” Xiong Jing Nan demi sabuk Juara Dunia ONE Women’s Strawweight MMA, namun proses penyembuhannya mengalami kemunduran.
Sejak saat itu, Stamp terus berjuang dengan terfokus pada kemenangan-kemenangan kecil, seperti kemampuannya melewati proses penyembuhan yang berliku. Semangat dari rekan latihan dan pelatihnya juga membuatnya semakin percaya diri.
Bintang 27 tahun ini mengatakan:
“Saat [rekan sparing saya] menendang, rasanya tidak terlalu sakit. Saat itu rasa percaya diri saya meningkat. Saya siap, saya bisa melakukannya. Sejak hari itu, saya merasa bahwa rasa sakit itu tak mulai hilang. Jadi saya merasa percaya diri hari demi hari. Rasa percaya diri saya terus meningkat.”
Stamp Sampaikan Pesan Inspiratif Bagi Fans
Dengan proses penyembuhan berjalan lancar dan kondisi mental yang berangsur pulih, Stamp Fairtex akan berlaga melawan Kana Morimoto dalam duel atomweight kickboxing tiga ronde di ONE 173: Superbon vs. Noiri pada 16 November.
Laga ini akan menandai penampilan pertamanya selama lebih dari tahun. Yang istimewa, ajang ini akan berlangsung tepat di hari ulang tahunnya.
Stamp mengatakan:
“Ketika dokter mengatakan, ‘Oke, tubuhmu 100 persen sudah siap, kamu bisa bertarung,’ saya langsung meminta pertarungan. Saat laga pada 16 November di Tokyo diumumkan, saya mengatakan pada pemilik gym, Bapak Prem [Busarabavonwongs,] ‘saya ingin bertarung!’ Karena tanggalnya bertepatan dengan ulang tahun saya, dan saya selalu bermimpi untuk bertarung di hari ulang tahun.”
Pertarungan mendatang bukan hanya sekadar tanggal bagi Stamp. Hari itu menjadi pembuktian bagi setiap perjuangannya melewati masa sulit selama cedera.
Jelang menghadapi salah satu striker paling berprestasi dari Jepang, ia ingin membuktikan bahwa kesabaran dan ketangguhan bisa mengobati rasa sakit di masa lampau.
Ia mengataka:
“Bagi yang memandang saya sebagai idola, dan berharap sesuatu dari Stamp, saya hanya bisa mengatakan: Jangan menyerah, jangan patah hati, dan jangan patah semangat. Lihat saya, lutut saya cedera, dan harus menjalani operasi. Banyak yang mengatakan agar saya pensiun, ‘Berhenti saja, kamu tidak perlu membuktikan apapun.’ Tapi saya merasa bahwa saya bisa menunjukkan versi yang lebih baik dari diri saya.
“Saya terjatuh, berjuang, hampi kehilangan harapan, tapi saya bisa bangkit. Ini berarti kamu juga bisa bangkit. Kamu bisa melakukan apa yang kamu anggap mustahil.”