Hari Ini 3 Tahun Silam: Kalahkan Moraes, Eustaquio Satukan Sabuk Flyweight

Geje Eustaquio with the ONE Championship World Title Belt

Dalam sepanjang kariernya di dunia seni bela diri campuran, Geje “Gravity” Eustaquio kerap dianggap sebagai kuda hitam.

Namun, seperti halnya roda yang terus berputar, setiap underdog pun punya hari istimewa.

Hari ini, tiga tahun silam, atlet veteran asal Filipina itu meraih sebuah pencapaian inspirasional dengan mengalahkan sang rival bebuyutan, Adriano “Mikinho” Moraes, untuk menjadi Juara Dunia ONE Flyweight tak terbantahkan.

Geje Eustaquio IMGL7027.jpg

Eustaquio memasuki laga tersebut dengan banyak beban di pundaknya.

Saat bertemu sang dinamo dari Brasil itu untuk pertama kali dalam laga perebutan gelar Juara Dunia ONE Flyweight perdana pada September 2014, semuanya tidak berakhir seperti yang “Gravity” harapkan. Moraes memaksa striker wushu tersebut untuk menyerah lewat kuncian guillotine choke di ronde kedua.

Hal ini sekaligus menjadi kekalahan kuncian pertama dalam karier Eustaquio.

Selepas mimpi buruk tersebut, Eustaquio mengerahkan banyak waktunya untuk meningkatkan kemampuan grappling dan berupaya memanjat tangga kembali untuk mendapat laga tanding ulang.

Meski jalannya terjal, “Gravity” akhirnya meraih kesempatan untuk kembali menghadapi Moraes usai menang mengejutkan atas mantan raja flyweight Kairat “The Kazakh” Akhmetov lewat putusan mutlak. Ia pun didaulat menjadi Juara Dunia Interim ONE Fyweight pada Januari 2018.



Kala itu, kesempatan bagi Eustaquio untuk menciptakan sejarah yang tak lekang oleh waktu ada di depan mata. 

Pada 23 Juni 2018 di ONE: PINNACLE OF POWER, atlet Filipina ini berjalan memasuki Studio City Event Center di Macau, tempatnya menguji determinasi untuk meraih penebusan. Ia bertekad untuk merebut sabuk milik Moraes dan menyatukkannya dengan sabuk miliknya sekaligus menjadi raja divisi tak terbantahkan. 

Tak nampak rasa takut dalam diri Eustaquio meskipun ia harus berhadapan dengan atlet yang mahir dalam Brazilian Jiu-Jitsu. Pada ronde pertama, ia langsung membawa “Mikinho” ke matras lewat sebuah leg trip dari samping.

Namun, Moraes berupaya mengincar kuncian lewat teknik guillotine choke yang sama yang ia gunakan saat memenangi laga empat tahun sebelumnya. Bedanya, kali ini “Gravity” tetap tenang, berhasil melepaskan diri, dan berbalik melayangkan pukulan ground-and-pound.

Sang kuda hitam menunjukan serangan wushu kelas dunia di ronde kedua dan ketiga. Meski Moraes berhasil melayangkan takedown, sistem pertahanan solid dari Eustaquio membuat sang lawan kesulitan untuk meraih posisi ideal.

Sepanjang ronde yang sangat kompetitif itu, kedua pejuang ini silih berganti untuk menunjukkan kekuatan mereka. “Mikinho,” yang mulai tampak kelelahan, terus mengincar takedown dan kuncian, sementara “Gravity” melemparkan pukulan dari posisi berdiri ataupun ground.

Setelah 25 menit yang penuh aksi, penilaian para juri menghasilkan putusan terbelah (split decision) tipis bagi Eustaquio.

Atlet asal Baguio City ini pun meraih semua tujuannya – membalas satu-satunya kekalahan kuncian, membuktikan jika ia bisa berduel grappling dengan salah satu yang terbaik di dunia, serta menyatukan dua sabuk flyweight. 

Di luar itu, ada sebuah pesan penting yang ia sampaikan seusai laga.

“Tuan dan nyonya, saat saya memulainya 14 tahun lalu, [menjadi Juara Dunia] adalah hal yang mustahil. Tapi kini, setelah 14 tahun, mustahil bukanlah sebuah kata, melainkan alasan,” tutur Eustaquio pada Mitch Chilson di atas ring.

 “Setiap orang bisa menjadi Juara Dunia, selama Anda punya semangat dan sikap. Saya bangga menjadi Juara Dunia ONE Fylweight tak terbantahkan saat ini.”

Geje Eustaquio with the ONE Championship World Title Belt

Eustaquio memang harus merelakan sabuknya pada Moraes dalam sebuah laga trilogi tujuh bulan kemudian, tetapi kata-kata yang ia ucapkan masih terus terngiang hingga sekarang – terutama di tanggal yang bersejarah ini.

Baca juga: Pacio Tatap Laga Pertahanan Gelar Lawan Saruta Dan Masunyane

Selengkapnya di Bela Diri Campuran

Adrian Lee
Kairat Akhmetov Reece McLaren ONE Fight Night 10 12
Superlek Kiatmoo9 Rodtang Jitmuangnon ONE Friday Fights 34 55
Victoria Souza Noelle Grandjean ONE Fight Night 20 9
Hu Yong Woo Sung Hoon ONE Fight Night 11 50
Yamin PK Saenchai Zhang Jinhu ONE Friday Fights 33 29
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 20 scaled
Halil Amir Ahmed Mujtaba ONE Fight Night 16 38 scaled
Hiroki Akimoto Petchtanong Petchfergus ONE163 1920X1280 4
Ben Tynan Duke Didier ONE Fight Night 21 7
Kade Ruotolo Francisco Lo ONE Fight Night 21 57
Reinier de Ridder Anatoly Malykhin ONE 166 9 scaled