Elipitua Siregar: Sparing Dengan Aiman, Kunci Atasi Catalan

Elipitua Siregar IMG_2804

Bintang muda Indonesia Elipitua “The Magician” Siregar akan tampil dalam laga pertama di ONE: HEAVY HITTERS, yang juga menjadi ajang perdana bagi ONE Championship pada tahun 2022 ini.

Disiarkan secara langsung dari Singapore Indoor Stadium pada Jumat, 14 Januari nanti, mantan peraih medali perunggu gulat di PON 2016 itu akan menghadapi striker veteran kuat asal Filipina, Robin “The Ilongo” Catalan.

Catalan, dengan catatan rekor 10-7, memiliki kemampuan striking fenomenal seperti yang ditampilkannya melalui KO via tendangan tinggi atas mantan pegulat Olimpiade asal Kuba, Gustavo Ballart, serta saat ia menaklukkan sepasang bintang andalan Indonesia lainnya, Stefer “The Lion” Rahardian dan Adrian “Papua Badboy” Mattheis.

Namun, resume tersebut tidak membuat pria asal Tanah Batak ini gentar.

“Kalau dikatakan [bahwa] Muay Thai-nya Robin Catalan bagus, yang lebih bagus dari dia di Bali MMA juga banyak,” kata Elipitua dengan logat Batak yang masih kental.

“Sehari-hari kita sudah lakukan [latihan] itu, jadi tinggal memperbanyak repetisi saja.”

China's Chen Rui strikes with Malaysia's Muhammad Aiman

Untuk mengantisipasi kemampuan striking rivalnya itu, Elipitua berkata dirinya telah berlatih secara rutin dengan rekan satu timnya, Muhammad “The Jungle Cat” Aiman, yang juga adalah atlet bantamweight ONE dari Malaysia dengan kemampuan striking fenomenal.

“Aiman posturnya tinggi, jangkauannya panjang. [Berlatih sparing] dengan Aiman itu cukup menakutkan juga, tetapi itu yang saya butuhkan,” jelasnya.

“[Saat berlatih dengan atlet lain,] Aiman biasa kalau sparing itu menakutkan. Terkadang lawannya KO, kadang mereka terluka. Namun, karena kita rekan berlatih, kami berdua sudah paham kekurangan dan kelebihan masing-masing.”



Latihan tanding yang keras itu memang menjadi bagian dari sistem yang dirancang oleh manajemen Bali MMA, sasana dimana Elipitua bernaung dan berlatih di Bali, yang juga di kenal dengan istilah “Team No Friends.”

Sebutan itu muncul karena para pelatih di Bali MMA meyakini tak ada kata teman dalam latihan tanding atau sparing, dimana mereka berharap itu akan menggambarkan jalannya laga di arena kompetisi seperti Circle ONE nantinya.

Tentu, Elipitua juga berkata dirinya mendapatkan bantuan dari seniornya, Stefer, yang juga akan menjadi anggota tim pojok (cornerman) yang akan membantunya beraksi di Singapura nanti.

Dengan persiapan matang, pria asal Sumatra Utara itu berharap pertarungan di hadapannya akan menjadi pintu bagi karier bela diri campuran yang jauh lebih baik lagi bersama ONE, dan ia akan berjuang sepenuh hati demi meraih sebuah kemenangan.

“Laga ini akan menjadi ‘comeback fight’ bagi saya. Sudah lama saya tidak bertanding, lebih dari 2 tahun,” tegas pria yang memiliki tingkat penyelesaian 100 persen ini.

“Saya yakin 90 persen dapat memenangkan laga ini. Saya akan terfokus untuk menghabisi dia di ground, namun saya juga siap menghadapinya di striking.”

“Mudah-mudah kemenangan nanti dapat memberi saya banyak peluang laga lainnya pada tahun ini.”

Baca juga: Cara Menonton ONE: HEAVY HITTERS, 14 Januari Ini

Selengkapnya di Fitur

Team Mongolia in Physical Asia
Yuki Yoza Superlek ONE 173 18 scaled
Numsurin Chor Ketwina Paeyim Sor Boonmeerit ONE Friday Fights 113 33 scaled
Stamp Fairtex Ham Seo Hee ONE Fight Night 14 2 scaled
RodtangSon
Stella Hemetsberger Chellina Chirino ONE Friday Fights 82 33
Rungrawee Sitsongpeenong George Jarvis ONE Friday Fights 85 6 scaled
Ekaterina Vandaryeva Martyna Kierczynska ONE Fight Night 20 38 scaled
Stamp Fairtex Ham Seo Hee ONE Fight Night 14 2 scaled
Yodthongthai Sor Sommai Aslamjon Ortikov ONE Friday Fights 78 27 scaled
Seksan Or Kwanmuang Asa Ten Pow ONE Fight Night 30 28 1 scaled
Nadaka Yoshinari Rak Erawan ONE 172 68 scaled