Apa Yang Menjadikan Ayaka Miura Ratu Scarf-Hold Americana

Japan's Ayaka Miura makes her way to the ring inside the Mall Of Asia Arena

Game plan Ayaka “Zombie” Miura memang tak menjadi rahasia saat ia memasuki Circle — tetapi itu bukan berarti para lawannya dapat dengan mudah menghentikannya.

Spesialis grappling berusia 30 tahun ini — yang akan kembali beraksi melawan Rayane Bastos di ONE: DANGAL pada hari Sabtu, 15 Mei — telah meraih posisi penantang peringkat keempat dalam divisi strawweight wanita berkat teknik andalannya: scarf-hold Americana.

Sebelum ia menghadapi atlet Brasil tak terkalahkan itu di Singapura, simak mengapa Miura menjadi ratu dari teknik submission spektakuler ini.

Kecintaannya Akan Judo

Warga Tokyo ini mulai berlatih judo saat remaja, dan ia segera jatuh cinta pada seni bela diri Jepang yang memadukan serangan atas dan ground grappling itu.

Walau wanita yang akhirnya memegang sabuk hitam ini awalnya tertarik pada teknik bantingan, ia segera menguasai Ne Waza (teknik ground) dari disiplin tersebut.

Dalam judo, baik jepitan dan kuncian menjadi kunci kemenangan di atas matras, dan salah satu posisi jepitan paling terkenal dari olahraga ini adalah Kesa Gatame (scarf hold).

Saat seorang lawan berada di bawah atlet yang berbobot besar, mereka dapat mulai mengincar submission, dan kuncian sendi menjadi pilihan favorit mereka.

Miura jelas mengasah teknik Ude Garami (kuncian lengan) dari posisi tersebut dan membuatnya menjadi sebuah ciri khas.

Mencapai Keberhasilan Di MMA

Saat “Zombie” memasuki dunia bela diri campuran, ia membawa dasar-dasar dari judo itu bersamanya dan menemukan kesuksesan luar biasa — terutama di posisi ground.

Ia meraih kemenangan debutnya melalui submission dan mengungkapkan kuncian khasnya, scarf-hold Americana, dalam kemenangan ketiganya sebagai atlet profesional.

Sebelum bergabung bersama ONE Championship, Miura telah menghentikan dua lawannya dengan teknik yang sama, walau perbedaan berat hanya berarti bahwa salah satunya dianggap sebagai No Contest (NC).

Tetap saja, jelas bahwa lawan mana pun yang berdiri di hadapannya harus sangat berhati-hati dengan penyelesaian khasnya itu.



Mencapai Panggung Dunia

Japanese mixed martial artist Ayaka Miura submits Maira Mazar

Berulang kali meraih kuncian lengan yang menyakitkan itu di sirkuit regional adalah satu hal, tetapi ujian sebenarnya tiba saat “Zombie” resmi bergabung bersama ONE Championship.

Ia membuktikan kelihaiannya melawan para kompetitor elite saat ia memaksa tap-out mantan penantang gelar Juara Dunia Laura “La Gladiadora” Balin dengan scarf-hold Americana hanya dalam waktu 73 detik di ajang ONE: CALL TO GREATNESS, Februari 2019.

Saat itu, para lawannya telah mengetahui apa yang harus mereka waspadai, tetapi itu pun tak mampu menghentikan Miura dari kegemarannya mengeksekusi submission itu.

Ia kembali melawan seorang penantang gelar Juara Dunia lainnya, Samara Santos, di ajang ONE: DAWN OF HEROES bulan Oktober itu dan menghentikan atlet Brasil itu dengan teknik yang sama pada detik ke-39 ronde kedua.

Bintang Tribe Tokyo MMA ini lalu melanjutkan rangkaian kemenangannya dengan submission ketiga via scarf-hold Americana atas Maira Mazar di ONE: A NEW TOMORROW, Januari 2020 lalu – terlepas dari usaha terbaik perwakilan Evolve itu untuk mencegahnya.

Statistik Luar Biasa

Japanese mixed martial artist Ayaka Miura locks up her trademark submission

Kini, Miura memiliki tingkat penyelesaian 50 persen via scarf-hold Americana. Tak termasuk hasil No Contest yang diterimanya, ia meraih lima dari 10 kemenangannya melalui teknik tersebut.

Secara luar biasa, spesialis judo ini merebut seluruh kemenangan dalam tiga laganya bersama ONE Championship melalui manuver submission yang sama.

Walau spesialis Brazilian Jiu-Jitsu Bastos jelas telah terfokus untuk mempertahankan diri dan mempersiapkan serangan balasan di dalam pemusatan latihannya, masih belum diketahui apakah ia akan dapat meloloskan diri dari cengkeraman Miura.

Apakah “Zombie” akan berpegang pada kuncian andalannya ini pada tanggal 15 Mei, atau apakah kita akan melihat pendekatan yang berbeda dari atlet unggulan Jepang ini? Simak dan jangan lewatkan penampilannya melawan salah satu rival terberatnya di dalam Circle.

Baca juga: KO Terbaik Dari Para Superstar Di ONE: DANGAL

Selengkapnya di Fitur

Sinsamut Klinmee Mouhcine Chafi ONE Fight Night 16 64 scaled
Blake Cooper Maurice Abevi ONE Fight Night 14 41 scaled
Constantin Rusu Bogdan Shumarov ONE Fight Night 12 68
Kairat Akhmetov Reece McLaren ONE Fight Night 10 12
WeiRui 1200X800
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 12
Natalia Diachkova Chellina Chirino ONE Friday Fights 55 14
Sean Climaco
Nanami Ichikawa
Hu Yong Woo Sung Hoon ONE Fight Night 11 50
WeiRui 1200X800
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 20 scaled