Aliakbari Vs. Malykhin: 4 Kunci Kemenangan Di Laga Heavyweight

Anatoly Malykhin Amir Aliakbari 1200X800

Aksi tajam dari Anatoly “Spartak” Malykhin dan Amir Aliakbari hanya berarti bahwa laga bela diri campuran mereka akan menjadi salah satu yang sangat ditunggu di ONE: REVOLUTION.

Amir Aliakbari meets Anatoly Malykhin at ONE: REVOLUTION on 24 September

Laga heavyweight kolosal pada Jumat, 24 September ini, mempertemukan dua pegulat elite dengan kemampuan penyelesaian luar biasa, dan pemenang akan segera menjadi penantang jajaran teratas dalam divisi yang berkembang pesat ini.

Dengan seluruh aksi panas yang akan tersedia di dalam Circle, ada kesempatan besar untuk mencetak penyelesaian instan. Tetapi, keduanya juga akan siap menjalani laga keras sampai akhir.

Berikut adalah kunci kemenangan bagi kedua petarung dalam laga yang sangat menarik ini.

#1 Pukulan Keras Aliakbari

MMA Fight: Kang Ji Won fights Amir Aliakbari at ONE: FISTS OF FURY II

Walau ia adalah Juara Dunia Gulat Grego-Romawi, atlet Iran ini gemar mengayunkan pukulan keras ke arah lawan.

Ia bukanlah striker yang dapat menyerang dengan presisi, tetapi walau ia kurang mahir, Aliakbari memiliki kekuatan kasar yang sangat besar.

Pria berusia 33 tahun ini memiliki pukulan kanan yang sangat kuat, dan seluruh rivalnya tak akan mengetahui kapan ia akan melepaskan itu. Ia cenderung mengukur serangan dan berada di sisi luar sebelum menerjang masuk dengan gerakan eksplosif.

Saat warga Tehran ini menutup jarak, latar belakangnya dalam gulat hanya berarti bahwa ia dapat sangat nyaman berada di sana, dan ia akan menyerang dengan uppercut dan hook dalam jarak dekat.

Hanya dibutuhkan sebuah serangan keras untuk mengubah arah pertandingan, dan jelas bahwa Aliakbari memiliki kekuatan besar untuk mengakhiri laga dalam sekejap.

#2 Malykhin Manfaatkan Agresi Lawan

MMA Fight: Anatoly Malykhin fights Alexandre Machado at ONE: FISTS OF FURY II

Tekanan maju Aliakbari dapat memberi beberapa kesempatan besar bagi Malykhin. Jika pria Rusia itu dapat menjaga ketenangannya, ia akan memiliki kesempatan terbaik untuk mendaratkan serangan dan takedown bersih.

“Spartak” biasanya menyerang maju, dan sementara itu menjadi sebuah opsi, ia mungkin akan menunggu Aliakbari menerjang dengan liar dan menurunkan tangannya – yang membuka celah di dagunya.

Malykhin dapat mengambil kesempatan dari gerakan ini, sama seperti  “Mighty Warrior” Kang Ji Won saat ia mencetak KO atlet Iran itu di ONE: FISTS OF FURY II pada Maret lalu.

Terlebih lagi, sebuah serangan lurus dapat berakibat buruk dan menyeret “Spartak” ke dalam posisi tidak menguntungkan di ground. Namun, saat Aliakbari berkomitmen untuk menyerang maju, itu akan memberi perwakilan Golden Team ini kesempatan terbaik untuk menghindari serangan dan menggunakan double-leg takedown yang sangat efektif.

Pada akhirnya, Malykhin akan dapat menyerang dengan lebih efektif jika ia menggunakan agresi lawannya, daripada melawan api dengan api.



#3 Kemampuan Aliakbari Kendalikan Lawan

Berbicara tentang permainan ground, Aliakbari akan ingin bekerja di belakang kemampuan tinjunya dan menggunakan pengendalian di bagian atas tubuhnya yang diasah oleh kemampuan gulat Grego-Romawi yang ia miliki.

Pukulan keras akan memaksa Malykhin untuk menaikkan pertahanannya, dimana pria Iran ini dapat mengincar underhook dominan.

Saat Aliakbari menggenggam lawannya, mereka akan sulit melepaskan diri. Ia menggunakan kekuatannya untuk tetap menjaga mereka di dalam clinch – dimana kemampuan dan gerakan eksplosifnya dapat menjegal atau membanting mereka ke atas kanvas.

Jika ia dapat menjaga “Spartak” terikat dengan body lock, itu akan membantunya menghilangkan ancaman serangan ke arah kaki dan dengan cepat meningkatkan kesempatannya untuk menyerang dari posisi atas, yang akan menjadi area pertempuran paling krusial malam itu.

Saat Aliakbari berada di atas, serangan ground-and-pound tajamnya tak memberi lawan kesempatan bernafas, dan kerusakan yang disebabkannya sangatlah besar.

#4 Kesempatan Malykhin Dari Posisi Atas

MMA Fight: Anatoly Malykhin fights Alexandre Machado at ONE: FISTS OF FURY II

Seperti yang disebutkan, pertempuran demi mendominasi posisi ground akan mengambil peranan besar dalam laga ini, maka “Spartak” wajib menyambungkan dengan double-leg takedown dan meraih kendali atas (top control).

Menempatkan waktunya di bawah pukulan Aliakbari atau mendesak atlet Iran ini ke dinding Circle dan menjatuhkan pinggul adalah pertaruhan terbaiknya, dimana ia tak memiliki kesulitan mengangkat para atlet heavyweight di atas kepalanya dan membanting mereka ke atas kanvas.

Sangat jarang bagi Aliakbari untuk menemukan dirinya berada di bawah rivalnya, dan itulah saat dimana kelihaian grappling Malykhin dapat menjadi aset yang luar biasa.

“Spartak” seringkali mendarat tepat pada posisi side control, dimana ia mencoba mengamankan lengan lawan untuk ground-and-pound dan mengincar submission.

Karena Aliakbari tak memiliki terlalu banyak pengalaman untuk bertahan di atas punggungnya, Malykhin dapat menjatuhkan pukulan dan serangan siku sembari mengincar kuncian pundak yang kuat.

Baca juga: 5 Video Yang Buktikan Anatoly Malykhin Adalah Atlet ONE Terlucu

Selengkapnya di Fitur

Sinsamut Klinmee Mouhcine Chafi ONE Fight Night 16 64 scaled
Blake Cooper Maurice Abevi ONE Fight Night 14 41 scaled
Constantin Rusu Bogdan Shumarov ONE Fight Night 12 68
Kairat Akhmetov Reece McLaren ONE Fight Night 10 12
WeiRui 1200X800
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 12
Natalia Diachkova Chellina Chirino ONE Friday Fights 55 14
Sean Climaco
Nanami Ichikawa
Hu Yong Woo Sung Hoon ONE Fight Night 11 50
WeiRui 1200X800
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 20 scaled