5 Fakta Singkat Numsurin Jelang Laga Kejuaraan Dunia Atomweight Muay Thai Kontra Nadaka Di ONE 173
Numsurin Chor Ketwina telah mengalahkan semua lawan yang dihadapkan padanya di ONE Championship, dan kini, hanya soal hitungan hari jelang melakoni laga terbesar dalam kariernya.
Pada Minggu, 16 November, atlet Thailand ini akan menghadapi Nadaka Yoshinari dalam laga Kejuaraan Dunia ONE Atomweight Muay Thai perdana dalam ajang ONE 173: Superbon vs. Noiri di Ariake Arena, Tokyo.
Sebelum Numsurin memasuki Circle, simak lima hal yang perlu diketahui tentang atlet berusia 30 tahun ini.
#1 Tak Terkalahkan Di ONE Championship
Numsurin diam-diam terus membangun tangga menuju puncak Kejuaraan Dunia. Ia sejauh ini telah mengoleksi enam kemenangan dalam ajang kompetitif mingguan ONE Friday Fights.
Atlet asal sasana TDed99 ini selalu tampil spartan berkat tinjuan tajam, ketenangan, serta kemahirannya dalam menerapkan strategi.
Kemenangan terakhirnya tercipta saat ia menghentikan catatan sembilan kemenangan beruntun dari Songchainoi Kiatsongrit dalam ajang ONE Friday Fights 122. Numsurin berhasil menjatuhkan lawannya pada ronde kedua untuk meraih kemenangan lewat keputusan mayoritas.
Hasil itu membawanya pada kontrak idaman senilai US$100.000 (Rp1,6 miliar) dan peluang untuk tampil meraih sabuk di ajang blockbuster ONE 173.
#2 Berasal Dari Keluarga Sederhana
Lahir dari keluarga petani di Provinsi Sisaket di Thailand, Numsurin turut membantu orang tuanya berkebun bersama dua orang saudaranya.
Ia berlaga dalam Muay Thai saat berusia 9 tahun setelah pamannya melihat ada bakat terpendam dalam dirinya. Kala itu, ia menerima bayaran senilai 120 Baht (sekitar Rp50 ribu).
Namun meski tak banyak, uang itu menjadi motivasi baginya serta membangkitkan semangat tanding hingga membawanya pada posisi sekarang.
#3 Namanya Adalah Buah Dari Kesalahan Sang Guru
Meski bangga mewakili Sisaket, nama “Numsurin” sebenarnya berarti “anak muda dari Surin,” sebuah provinsi yang berada jauh dari tempat asalnya.
Nama panggung tersebut berasal dari kesalahan gurunya di sekolah yang menganggap bahwa ia berasal dari Surin. Hal itu karena Numsurin mampu berbicara Khmer, sebuah bahasa yang umum digunakan di Surin.
Meski awalnya sempat berniat untuk mengoreksi namanya, nama Numsurin sudah terlanjur melekat dan dikenal banyak orang sebagai identitasnya seiring dengan deretan kemenangan yang ia raih.
#4 Sempat Menjadi Anggota Militer
Sebelum beralih menuju karier profesional sebagai petarung, Numsurin pernah menghabiskan waktu satu tahun untuk mengabdi sebagai tentara, baik sebagai angkatan darat maupun udara.
Bahkan saat terdaftar sebagai anggota, ia terus menunjukkan bakatnya dalam “seni delapan tungkai” Ia berhasil menjuarai beberapa turnamen internal dalam badan militer.
Prestasi dalam kancah Muay Thai juga ia raih saat melanjutkan sekolah di Universitas Olahraga Nasional. Pada 2018, ia berhasil meraih Kejuaraan Dunia Muay Thai Universitas.
Saat ini, ia terus berbakti sebagai pengajar Muay Thai dan tinju di Sekolah Olahraga Bangkok demi menghasilkan generasi mendatang yang unggul.
#5 Aktif Membangun Identitas Daring
Di luar arena laga, Numsurin menjadi sosok yang cukup dikenal di media sosial. Bahkan, pengikutnya di Instagram telah mencapai lebih dari 100.000.
Ia menggunakan platform tersebut untuk membagikan keseharian serta pola latihan yang ia terapkan. Menurutnya, seorang atlet modern wajib merangkul media sosial sebagai alat mempromosikan diri serta semakin dekat dengan penggemar.
Ia juga ingin memperkenalkan keindahan serta budaya Muay Thai bagi audiens di seluruh dunia.