4 Alasan Untuk Menonton ONE: FULL BLAST II, Tanggal 11 Juni

Elias Mahmoudi defeats Lerdsila Phuket Top Team at ONE MARK OF GREATNESS DC 1349

Pada hari Jumat, 11 Juni ini, ONE: FULL BLAST II akan menyajikan serangkaian laga dalam disiplin Muay Thaikickboxing dan bela diri campuran.

Kartu pertandingan yang beragam ini menampilkan berbagai atlet internasional dalam spektrum olahraga tarung, dari para striker dan grappler sampai kandidat penantang gelar Juara Dunia dan pendatang baru di organisasi ini.

Oleh karena itu, mari kita lihat empat alasan terbesar untuk menyaksikan seluruh aksi dari Singapore Indoor Stadium ini.

#1 Sepasang Superstar Muay Thai Incar Perebutan Gelar

Laga utama malam itu akan menjadi saksi pertarungan dua striker elite untuk posisi terbaik dalam jajaran divisi flyweight Muay Thai.

Elias “The Sniper” Mahmoudi, mantan penantang gelar Juara Dunia ONE Flyweight Kickboxing, kini memegang peringkat keempat dalam divisi flyweight Muay Thai dan sangat ingin meraih kesempatan merebut emas dalam “seni delapan tungkai.”

Jumat ini, ia akan menghadapi ujian berat dari Juara Dunia Lumpinee Muay Thai Mongkolpetch Petchyindee Academy, yang memiliki catatan rekor sempurna 3-0 di ONE Super Series.

Walau para penantang lainnya juga berharap menantang sang penguasa divisi flyweight Muay Thai, Rodtang “The Iron Man” Jitmuangnon, sebuah kemenangan dominan bagi Mahmoudi atau Mongkolpetch dapat membawa mereka masuk ke jajaran terdepan.

Dengan pertaruhan besar ini, kedua atlet menarik ini akan membawa kemampuan terbaik mereka dalam laga tiga ronde menegangkan.

#2 Bintang Lightweight MMA Yang Naik Daun

Amarsanaa Tsogookhuu DC 9969.jpg

Amarsanaa “Spear” Tsogookhuu nampak impresif dalam dua laga bela diri campurannya di atas panggung dunia, dengan mengalahkan Shannon “OneShin” Wiratchai dalam debut promosionalnya dan mendesak mantan Juara Dunia ONE Lightweight Eduard “Landslide” Folayang sebelum ia mengakui keunggulan rivalnya itu via keputusan teknis (technical decision).

Kedua penampilan tersebut menunjukkan bahwa atlet Mongolia ini memiliki potensi elite, dan kemenangan pada Jumat dapat membuktikan bahwa dirinya layak berada di jajaran teratas divisi lightweight.

Namun, atlet tak terkalahkan dari Amerika Serikat Ben Wilhelm juga ingin mencetak nama besar bagi dirinya sendiri. Laga ONE perdananya akan menghadirkan lawan yang sulit, tetapi spesialis submission asal Hawaii ini telah menghentikan lima lawannya sampai saat ini, serta meyakini bahwa ia dapat tetap menjaga rangkaian kemenangan itu.

Berdasarkan gaya bertarung, “Spear” lebih menyukai stand-up, sementara Wilhelm lebih ingin mengejar penyelesaian di ground. Hal itu jelas dapat memberi skenario menarik antara sepasang bintang baru yang kuat.



#3 Yoon Ingin Kembalikan Momentum

Ryogo Takahashi Yoon Chang Min inside the matrix iv 11.jpg

Nampak bahwa “The Big Heart” Yoon Chang Min memiliki tiket satu arah ke puncak divisi dengan mengejar catatan rekor sempurna di ONE, 4-0, tetapi momentum itu terhenti saat ia melawan atlet yang jauh lebih berpengalaman, Ryogo “Kaitai” Takahashi, di ONE: INSIDE THE MATRIX IV.

Terlepas dari kekalahan perdananya, Yoon tampil luar biasa saat melawan pemukul keras asal Jepang itu, dimana ia membawa beberapa pelajaran berharga ke dalam laga featherweight MMA melawan “Cannon” Ma Jia Wen Jumat ini.

Namun, sementara “The Big Heart” akan sangat termotivasi untuk kembali ke jalurnya, “Cannon” memiliki kemampuan untuk menjadikan laga ini sangat sulit.

Bintang Tiongkok ini memiliki pukulan berat dan teknik gulat yang kuat — seperti layaknya rival asal Korea Selatan itu — maka nampaknya akan ada aksi keras di atas kaki dan pertempuran grappling intens di ground.

Dengan delapan penyelesaian di antara 10 kemenangan gabungan mereka, ada kesempatan bagus dimana sang pemenang akan menyelesaikan tugasnya secara empatik dalam jarak dekat.

#4 Aksi Kickboxing Keras

“Metal Storm” Wang Wenfeng harus mengakui keunggulan lawannya dalam laga perebutan gelar Juara Dunia ONE Flyweight Kickboxing bersama Ilias Ennahachi, namun ia kembali bangkit dengan penuh gaya saat melawan Azwan Che Wil di ONE: REIGN OF DYNASTIES II.

Striker Tiongkok ini mengalami kekalahan tipis melalui keputusan terbelah (split decision) dari Ennahachi, walau ia sebenarnya mengalahkan sang penguasa divisi itu pada tahun 2017, maka ia jelas memiliki kemampuan untuk merebut sabuk emas itu. Namun, divisi ini memang sarat dengan atlet berbakat – dan itu termasuk lawan berikutnya bagi Wang, Taiki “Silent Sniper” Naito.

Naito membuat para penggemar berdiri dari tempat duduk mereka saat ia meraih tiga kemenangannya dalam ONE Super Series, dan jika ia dapat mengalahkan penantang peringkat keempat, Wang, ia akan dapat mencetak lompatan besar ke dalam jajaranlima besar Peringkat Resmi ONE flyweight kickboxing.

Wang akan sangat ingin mengandalkan gerakan dasar sempurnanya untuk menekan Naito, tetapi atlet Jepang itu memiliki kemampuan sebagai penyerang balik, maka akan ada aksi keras bagi keduanya saat mereka mengincar KO.

Baca juga: 5 Hal Terkait Mongkolpetch Jelang ONE: FULL BLAST II

Selengkapnya di Bela Diri Campuran

Xiong Stamp JH Superlek
Duke Didier Jasur Mirzamukhamedov ONE158 1920X1280 25
Panrit Lukjaomaesaiwaree Kongklai Annymuaythai ONE Friday Fights 24 scaled
StampFairtex DeniceZamboanga 1200X800
Duke Didier Jasur Mirzamukhamedov ONE158 1920X1280 2
Ferrari Fairtex Mavlud Tupiev ONE Friday Fights 56 22
Ferrari Fairtex and Mavlud Tupiev ONE Friday Fights 56
Jin Tae Ho Valmir Da Silva ONE159 1920X1280 54
Ben Tynan Kang Ji Won ONE Fight Night 16 80 scaled
Ben Tynan Kang Ji Won ONE Fight Night 16 66 scaled
Jin Tae Ho Valmir Da Silva ONE159 1920X1280 54
Ferrari Fairtex defeats Antar Kacem ONE Friday Fights 47 21