4 Alasan Mengapa Demetrious Johnson Adalah Seniman Bela Diri Unik

Demetrious_Johnson_4

Demetrious “Mighty Mouse” Johnson memasuki ONE Championship dengan reputasi yang tak tertandingi di mata penggemar seni bela diri campuran.

Atlet asal Amerika Serikat ini disebut sebagai atlet terbaik yang pernah berlaga di dalam arena, dimana ia pun membuktikan julukan itu dengan rekam jejaknya.

Johnson adalah seorang Juara Dunia pemecah rekor di Amerika Utara, berkat kesuksesannya mempertahankan gelar Juara Dunia dalam divisi flyweight UFC sebanyak 11 kali, namun atlet AMC Pankration ini bukan hanya pemenang yang terbukti kemampuannya. Ia digemari banyak orang atas kemampuannya mendominasi lawan.

Bagi para penggemar dalam organisasi bela diri terbesar di dunia ini, laga potensial yang dapat dijalaninya di Asia memang sangat menggiurkan – dimulai dengan laga ONE Flyweight World Grand Prix melawan Yuya “Little Piranha” Wakamatsu dalam ajang ONE: A NEW ERA.

Saat laga ini berlangsung di Ryogoku Kokugikan, Tokyo, Jepang tanggal 31 Maret nanti, keempat atribut ini akan menunjukkan mengapa “Mighty Mouse” adalah seniman bela diri campuran tanpa tanding.

Kecepatan Luar Biasa

Divisi flyweight dikenal memiliki rangkaian atlet yang sangat gesit, dimana Johnson mungkin sedikit lebih cepat dari mereka.

Seluruh lawan yang pernah menghadapinya telah berkomentar tentang kecepatannya ketika pintu arena ditutup. Ini berarti ialah yang pertama kali menyarangkan serangan, dimana ia pun mampu mengincar takedown sebelum rivalnya itu mampu menyesuaikan diri dan bertahan.

Dengan perpaduan kecepatan dan footwork-nya, ia membuat banyak lawannya terkejut dan kebingungan. Ia mampu menyerang dan keluar dari jarak dalam sekejap.

Pria asal AS ini dikenal atas kombinasi cepatnya, yang memampukannya mendaratkan beberapa serangan tanpa balas sebelum ia keluar dari jarak serangan balik, atau bertransisi dengan mulus ke takedown.

Tetap Berbahaya Selama Laga Berlangsung

Selama berjaya, Johnson telah menghentikan tujuh penantang gelar. Yang lebih mengesankan, ia adalah seorang lawan berbahaya dari awal sampai akhir laga.

Lima ronde kejuaraan dapat menjadi sangat berat bagi kebanyakan atlet. Saat laga berlangsung, kelelahan fisik maupun mental menjadikan sebuah penyelesaian semakin sulit dicari. Tetapi, stamina luar biasa milik “Mighty Mouse” dan pikiran yang tetap tajam itu membantunya menemukan cara untuk menghentikan laga di stanza terakhir – walau ia dapat dipastikan meraih poin kemenangan dari para juri.

Ia mendaratkan tiga penyelesaian pada ronde kelima selama masa jayanya sebagai Juara Dunia UFC Flyweight, termasuk sebuah kuncian armbar atas Kyoji Horiguchi dalam satu detik terakhir.

Ini menjadi bukti dari kekuatan karakternya. Johnson memiliki komitmen 100 persen untuk mencari penyelesaian dalam tiap detik pertandingan. Jika lawannya berhenti atau tak mampu mengimbangi dirinya dalam ronde-ronde akhir, ia akan menemukan cara untuk mematahkan mereka.

Ahli Dalam Tiap Jarak Serang

Salah satu alasan mengapa Johnson disebut sebagai atlet terbaik sepanjang masa adalah keahliannya dalam tiap area. Ia mampu mengatasi tiap lawan sebagai striker, pegulat dan spesialis submission elit.

Pria berusia 32 tahun ini telah mencetak KO atas lawannya dengan tinju, tendangan dan serangan lutut; ia mencetak submission dari posisi atas, bawah dan dari scramble; serta telah mendominasi mereka dengan berbagai takedown dan permainan clinch yang mumpuni.

Ini berarti Johnson mampu memanfaatkan tiap kelemahan lawan. Dengan senjata yang sangat tajam di tiap jarak serang, ia mampu mengeluarkan senjatanya sebagai bagian dari game plan mereka.

Jika rencana awal tak berjalan, ia mampu beradaptasi pada rencana B, C, atau D untuk meraih kemenangan – walaupun sebagian besar lawannya memang kesulitan mengatasi serangan awalnya.

Inovatif

 

Keyakinan yang dimiliki “Mighty Mouse” atas kemampuan menyeluruh yang tajam ini memberinya kesempatan untuk bereksperimen dan berinovasi.

Submission yang dicetaknya pada tahun 2017 atas Ray Borg adalah kombinasi tak masuk akal dari kemampuan gulat dan BJJ yang oportunis. Gerakan suplex dari perut ke punggung menjadi awal terseretnya Borg ke atas kanvas, namun Johnson mampu beralih serangan untuk meraih lengan lawannya di udara dan mendarat tepat pada posisi kuncian armbar untuk mengakhiri laga.

Ia tak hanya memiliki berbagai teknik submission unik, namun striking dan clinch-nya pun juga sangat inovatif. Dalam salah satu laganya melawan John Dodson, ia terdesak ke pagar, namun mampu memanjat tubuh lawannya untuk mendaratkan serangan siku ke kepala dan membalikkan posisi bertahan menjadi menyerang.

Kepiawaiannya untuk memadukan berbagai macam seni bela diri individual memberinya dasar untuk berkreasi dengan efektif di dalam arena, yang jelas menjadikan tiap laganya menjadi sangat menarik.

Selengkapnya di Fitur

Team Mongolia in Physical Asia
Yuki Yoza Superlek ONE 173 18 scaled
Numsurin Chor Ketwina Paeyim Sor Boonmeerit ONE Friday Fights 113 33 scaled
Stamp Fairtex Ham Seo Hee ONE Fight Night 14 2 scaled
RodtangSon
Stella Hemetsberger Chellina Chirino ONE Friday Fights 82 33
Rungrawee Sitsongpeenong George Jarvis ONE Friday Fights 85 6 scaled
Ekaterina Vandaryeva Martyna Kierczynska ONE Fight Night 20 38 scaled
Stamp Fairtex Ham Seo Hee ONE Fight Night 14 2 scaled
Yodthongthai Sor Sommai Aslamjon Ortikov ONE Friday Fights 78 27 scaled
Seksan Or Kwanmuang Asa Ten Pow ONE Fight Night 30 28 1 scaled
Nadaka Yoshinari Rak Erawan ONE 172 68 scaled