Garry “The Lion Killer” Tonon

Juara Dunia BJJ berkali-kali Garry Tonon terlahir di kota kecil New Jersey, di Pesisir Jersey yang sangat terkenal. Ibunya adalah spesialis rekreasi di sebuah organisasi nirlaba untuk anak-anak dengan kebutuhkan khusus, dan ia mampu mengidentifikasi gejala Attention Deficit Hyperactivity Disorder, atau ADHD, di awal perkembangan Tonon.

Tonon memulai kariernya dalam grappling dengan gulat, dimana ia berkompetisi secara ekstensif selama bersekolah. Saat ia berusia 14 tahun, seorang teman memperkenalkannya pada Brazilian Jiu-Jitsu, dan ia segera terpincut. Selain itu, ia memberi pujian pada seni bela diri karena membantunya mengatasi ADHD dan mengembangkan hidupnya dengan cara luar biasa.

Tonon lalu masuk ke Tom DeBlass’ Ocean County BJJ dan menjadi salah satu murid paling berdedikasi dari sang legenda, dan memenangi gelar Juara Dunia BJJ pertamanya pada 2008 di usia 16 tahun dalam divisi sabuk biru remaja.

Sepanjang kariernya dalam olahraga, Tonon dikenal sebagai salah satu grappler terbaik dunia. Pada 2013, “The Lion Killer” meraih sabuk hitamnya dan tetap aktif dalam kompetisi grappling, dimana ia menjadi Juara Dunia IBJJF, Juara Dunia IBJJF No-Gi dua kali, dan lima kali merajai sebagai Juara Eddie Bravo Invitational.

Pada 2018, Tonon pun mengincar kejayaan dalam MMA. Ia menggunakan kemampuan grappling kuatnya dan teknik striking yang seringkali tak dianggap oleh lawan untuk meraih enam kemenangan dengan cara dominan. Walau ia gagal merebut gelar Juara Dunia ONE Featherweight dari penguasa saat itu, Thanh Le, pada Maret 2022, ia bangkit dengan kemenangan ronde pertama pada Januari 2023.